The following report appeared on Kedaulatan Rakyat published in Yogyakarta on 16 August 1998 (Internet version saying that dozens of Chinese cemetery in Tegal, Central Java, have been dug and ransacked/vandalized by local villagers who wrongly believed that they would find some valuables.
It is now clear that in Indonesia, there is no safe place for any overseas Chinese, both when he/she is still alive or after he/she is dead !!!!!
Di Tegal, Puluhan Bong Cina Dibongkar
TEGAL (KR) - Puluhan kuburan Bong Cina di Dukuh
Martoloyo Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur
Kodya Tegal dijarah masyarakat dengan harapan
memperoleh harga benda dari liang kuburan.
Hasil pantauan KR di Bong Cina Martoloyo Sabtu (15/8)
kemarin, puluhan bangunan kijing hilang. Lenyapnya
bangunan tersebut karena dirusak dan digali warga
setempat. Namun mayoritas harta terpendam yang
mereka cari tidak ditemukan.
?Ada dua kuburan saat digali hanya ditemukan dua buah
jam tangan yang sudah tua,? kata seorang warga
Martoloyo.
Ada kepercayaan masyarakat sekitar, orang Cina yang
meninggal mayatnya dikubur dengan sejumlah harta
benda yang menjadi kesayangan masa hidupnya orang
yang dikubur. Dengan dasar itulah warga menggali
kuburan untuk mendapatkan harta terpendam itu.
?Mungkin jaman dulu begitu, tapi sekarang Cina yang
mati banyak yang dibakar dan tidak dikubur di bong ini,?
kata lelaki tua yang tengah menggali tanah Bong
Martoloyo.
Menurut warga, karena tidak memperoleh harta
terpendam yang diinginkan, kuburan yang sudah digali
diratakan kembali dan dijadikan lahan tidur (ladur)
ditanami berbagai jenis tanaman produktif. Daripada
kami nganggur, tanah bekas kuburan Cina ini kami
manfaatkan untuk ladur, kata beberapa warga sekitar
yang sedang menanam tanaman jagung, kedelai dan
pisang di Bong Cina.
Bahkan menurut warga sudah banyak kuburan Cina
yang dipindahkan ke tempat lain oleh keluarganya
sendiri dengan alasan takut kuburannya hilang dan
dijadikan ladur. ?Diperkirakan kuburan yang sudah jadi
ladur ada 2 hektar. Kami sulit mencegah warga yang
memanfaatkan tanah kuburan tersebut, mengingat
mereka sedang nganggur,? kata Mahful Kepala
Kelurahan Panggung Tegal.(Ryd)