MEDAN (Waspada): Sampai Minggu malam (12/7) sudah tiga rumah dan tiga
bangsal kandang ternak ayam musnah terbakar menyusul amuk massa
sehari sebelumnya akibat tewasnya seorang lelaki dan temannya luka
parah yang dituduh mengambil ayam dari peternakan di Kel. Martubung,
Kodya Medan.
Sementara itu, belasan ruko/toko maupun kedai di Jl. K.Yos Sudarso
dan sekitar jalan masuk ke lokasi kejadian, hingga Minggu malam masih
tutup. Pemiliknya sejak kejadian Sabtu (11/7) sudah
berpergian/mengungsi bersama keluarganya untuk menghindari kemungkinan
jadi sasaran berikutnya.
Pantauan Waspada, toko maupun kedai/warung yang berani membuka
usahanya adalah milik pribumi. Sementara itu para petugas keamanan
dari satuan TNI-AD, Kepolisian termasuk Brimob masih berjaga, baik di
lokasi maupun di persimpangan Jl. K.L. Yos Sudarso.
Berbagai keterangan Waspada himpun dari warga kawasan tersebut,
petugas keamanan sejak Sabtu sudah melakukan penjagaan ketat di
sekitar kawasan tempat sejumlah peternakan ayam dan rumah pemiliknya.
Akan tetapi amuk massa berhasil masuk dari bagian belakang lokasi.
Amuk massa itu berawal dari tewasnya Joko Mulyono dan temannya Hasan
Basri menderita luka berat karena pengeroyokan sekelompok orang dari
lokasi peternakan ayam. Sebelumnya, kedua lelaki itu sempat diteriaki
maling sekitar pk. 23:00 (Jumat malam).
Mendengar adanya teriakan itu, sejumlah lelaki dari kawasan
peternakan berdatangan, kemudian mengejar kedua lelaki itu dan
berhasil menangkapnya. Lalu, keduanya 'diseret' ke sebuah tempat
bermain bilyar.
Kebetulan, di tempat bilyar itu sedang ramai pemain maupun
penontonnya. Karena mendapat keterangan bahwa keduanya mengambil
ayam dari kandang milik Cin Huat alias Lawat, maka terjadi
pengeroyokan lagi.
Kedua lelaki yang diketahui bernama Joko Mulyono dan Hasan Basri
itu luka parah akibat pukulan benda keras, selanjutnya diserahkan ke
Polsekta Medan Labuhan Sabtu dinihari (11/7) sekitar pk. 01:00.
Karena kondisi keduanya kritis, terutama Joko Mulyono yang kedua
tangannya patah dianjurkan petugas untuk dibawa ke RS Bina Sejahtera
di depan Mapolsekta Medan Labuhan. Ternyata, sekitar pk.08:00 [Sabtu
pagi] Joko Mulyono meninggal dunia,sementara Hasan Basri masih
dirawat secara intensif.
Kalangan warga Kel. Martubung mengatakan, tindakan yang dilakukan
oleh sekelompok orang itu sangat keterlaluan. Kalau benar keduanya
mencuri ayam, seharusnya tidak dianiaya karena negara kita adalah
negara hukum.
Tetapi, kedua lelaki itu ternyata mendapatkan penganiayaan dan
penyiksaan cukup sadis hingga tangannya patah baru diserahkan ke
polisi. "Ini cukup sadis dan main hakim sendiri."
Ungkapan lain yang Waspada peroleh dari kalangan penduduk, belum
satupun kalangan pengusaha ternak di kawasan itu yang sudah kembali
lagi bersama keluarganya ke tempat itu.
Petugas kepolisian ketika dikonfirmasikan Waspada, membenarkan
telah terjadi lagi aksi pembakaran dalam amuk massa Minggu malam.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi lagi amuk massa dan
pembakaran, maka para petugas terus melakukan penjagaan di sekitar
lokasi. Sedangkan isteri dari Hasan Basri [yang kini masih dirawat
intensif di RS Bina Sejahtera Medan Labuhan] kepada pers menyatakan
kekesalannya atas kejadian 'main hakim sendiri' itu.
Masyarakat mengharapkan pihak berwajib segera mengusut tuntas kasus
penganiayaan yang menyebabkan tewasnya seseorang dan luka beratnya
seorang lagi maupun terbakarnya barak ayam itu.(m27/m32).