Baru2 salah seorang nasabah saya bercerita, bahwa mid Juni yang
lalu, didaerah rumahnya didekat By-pass Rawamangun, diadakan
recruitment
tentara didaerah perkampungan disana.
Caranya begini :
Para pemuda dari umur 18 - 30 thn yang berminat, diminta isi
formulir singkat.
Mereka segera diberi seragam tentara dan diberi uang Rp.
50,000,-, serta digaji (katanya) Rp. 200,000,- per bulan.
Kemudian mereka diangkut dengan truk yang ditutup terpal.
Nasabah saya lihat sendiri pada saat rekruitment itu dan bertanya
pada anak dari hansip didekat rumahnya yang juga ikut
daftar. Anak pak hansip tersebut sudah daftar tapi karena ragu2 dia
batal ikut. Dia bercerita, temannya yang daftar dan ikut, akhirnya
naik
truk dan hingga saat ini belum kembali ke rumah. Hasil rekuritment
pada
hari itu katanya mencapai 3 truk terisi dengan para "kader".
Kemudian hal ini saya ceritakan ke teman saya yang lain, dan
ternyata dia juga menerima kabar yang sama dari teman nya
yang anggota ABRI. Dikatakan hal tersebut sudah terjadi di beberapa
wilayah di Jakarta. Terus terang s iapa recruiter dari para pemuda ini,
belum ada yang tahu. Dikhawatirkan bahwa orang2 yang kena aksi
De-prabowo-isasi dari Pangab Wiranto, sedang melakukan konsolidasi dan
mengumpulkan tentara bayaran (spt kita ketahui mereka sudah tidak
pegang
pasukan lagi) untuk mengorganisir kerusuhan sekali lagi (dan tebak
siapa
lagi sasarannya kalo bukan ....??) dengan tujuan akhir memperlakukan
Military Law dan mengambil-alih kekuasaan.
Nasabah saya waktu itu segera telefon ke KODAM melaporkan apa yang
dilihatnya, dan apa kata orang di KODAM ? Dia bilang "Pak sekarang
udah seperti jaman PKI lagi, nggak tahu yang mana teman dan yang mana
musuh" ????????
Mungkin diantara netter sekalian ada yang bisa memperoleh informasi
lebih lanjut ? Tapi kita kelihatannya harus terus berhati2.