![]() ![]() ![]() ![]() |
![]()
Dari Mini Concert 2
oleh: Emmanuel Yongky H. R.
Mini Concert 2, demikian nama yang diberikan bagi konser kali ini, diadakan di Auditorium Kedokteran Umum Universitas Gadjah Mada yang telah sering digunakan untuk penyelenggaraan konser PSM UGM. Konser ini bertujuan memberikan kontinuitas kerja dan dijadikan tradisi konser tahunan PSM UGM.
Selain keamanan, persoalan klasik mengenai dana juga sempat menjadi pusat perhatian dan konsentrasi ketika persiapan dilakukan. Sangat sulit mencari sponsor yang bersedia memberikan dukungan berupa uang tunai. Dari beberapa sponsor yang bersedia bekerjasama dengan PSM UGM, Radio Geronimo adalah sponsor yang memberikan kontrak dengan nilai terbesar dalam bentuk barter berupa jingle dan radio lips.
Tidak hanya melalui radio-radio, Mini Concert 2 juga dipublikasikan melalui media cetak, spanduk, famlet dan baliho. Hal ini pula yang menyebabkan penonton memenuhi Auditorium KU UGM yang pada hari-H berkapasitas tak kurang dari 400 kursi.
27 Juni malam PSM UGM tampil dengan 48 penyanyi, bergantian diiringi 3 pianis dan dipimpin 2 dirigen. Bertindak selaku dirigen adalah Irene Vista Budi K dan Alberth Wishnu, S. Sos yang merupakan pelatih PSM UGM. Di antara para tamu undangan, hadir Rektor UGM Prof. Dr. Ichlasul Amal, mantan Rektor UGM Prof. Dr. Soekanto Reksohadiprojo, M. Com., serta Prof. Dr. Koesnadi Harjosoemantri. Di bawah tata lampu berkekuatan lebih dari 3000 Watt PSM UGM tampil selama lebih kurang dua jam yang tersaji dalam dua babak. Babak pertama menampilkan lagu-lagu Madrigal yang banyak berisi senandung gembala bagi kawanannya. Di babak kedua variasi lagunya lebih beragam.
Penyelenggaraan Mini Concert 2 ini masih memiliki kekurangan namun terbilang sukses. Di masa yang akan datang diperlukan persiapan yang lebih matang, bila perlu dengan waktu yang lebih panjang. Alternatif penggalangan dana perlu digali lebih lanjut agar kucuran dana dari pihak Universitas dan para donatur tidak lagi menjadi pilar utama bagi terselenggaranya acara sejenis.
Keterbatasan lagu juga menjadi kendala. Bila mempunyai banyak lagu, tentu setelah menentukan tujuan, tema dan alur tidak akan kesulitan menentukan lagu apa yang menarik untuk ditampilkan. Disamping itu ada masalah sumber daya manusia yang patut diperhatikan. Pasti sangat melelahkan bagi orang yang merangkap sebagai penyanyi sekaligus panitia . Oleh karena itu rekrutmen dan penghargaan terhadap kru tidak boleh diabaikan. Kita semua tahu bahwa acara semacam ini tidak akan terselenggara dengan baik tanpa peran serta para penata panggung, kostum, rias, konsumsi , penerima tamu atau hal-hal lain yang sekilas tampak mudah dikerjakan seperti menyusun booklet dan mendesain spanduk.
Transfer "ilmu" dari teman-teman yang lebih berpengalaman sangat diperlukan demi lancarnya penyelenggaraan event-event serupa. Dengan demikian para anggota yang relatif masih muda mampu menguasai perencanaan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan itu, bila perlu sampai hal-hal teknis yang mendetail. Dan masih ada hal yang tidak boleh dilupakan: evaluasi dan pertanggungjawaban harus dilakukan secepatnya seusai pelaksanaan agar dapat dijadikan acuan bagi penyelenggara berikutnya.
|