Kalau kebenaran menghalangi jalan anda,
berarti anda sedang berada di jalan yang salah.
VII. KEPERCAYAAN
Sesudah menyaksikan dan mengetahui dengan cara kebatinan, bahwa:
- Segala keadaan yang sifatnya ada dan tiada berasal dari Wujud Tuhan.
- Segala keadaan itu bisa mubah musik, berkemauan dan sebagainya karena
diunsuri oleh Penguasa-Nya Tuhan Yang Maha Esa.
- Maha KuasaNya Tuhan Yang Maha Esa sifatnya Mutlak, meliputi segala
keadaan dan zaman, kekal tiada berubah.
Kita percaya bahwa:
- Tuhan Yang Maha Esa itu, ADA: dan menjadi satu-satunya Tuhan
segenap umat yang ada di jagad raya ini.
- Segala keadaan di jagad raya ini, berasal dari AdaNya Tuhan
Yang Maha Esa.
- Kuasa Nya Tuhan Yang Maha Esa bersifat semesta meliputi segala
kehidupan, dan penghidupan.
- Hidup di dunia sekedar melakukan darma dan karma sebagai
Kaula Tuhan.
Percaya terhadap segala sesuatu di atas sesudah berwujud
tekad, ucap dan lampah, maka terjadilah kepercayaan yang khas atas dasar
kasunyatan dan kebenaran (Kebatinan). Berdasarkan uraian tersebut di atas
maka kepercayaan mempunyai azas seperti berikut:
Bahwasannya:
- Tuhan Yang Maha Esa itu Wujud Ada-Nya.
- Ketuhanan Yang Maha Esa itu, perwujudan segala keadaan yang
berasal dari Tuhan Yang Maha Esa.
- Patokan semesta, adalah Maha KuasaNya Tuhan Yang Maha Esa
kekal dan tidak berubah, atas segala penghidupan dan kehidupan.
- Kebatinan adalah persaksian tentang:
- Adanya Tuhan Yang Maha Esa.
- Ke-Tuhanan Yang Maha Esa sebagai perwujudan cara
kumawula terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Patokan semesta yang kekal dan tidak berubah adalah Maha
KuasaNya Tuhan Yang Maha Esa.
- Insan sebagai Kaula Tuhan yang wajib kumawula terhadap
Tuhannya yang akan mempunyai/menjadi kenyataan setelah dilakukan
dalam: Ucap, Tekad, dan Lampah.
Manusia harus mencari kebenaran, bukan karena kebenaran itu telah tersesat,
tapi karena manusialah yang tersesat.