P.S.P.L.M

Hallo teman-teman sesama Alumni STM Suitsing Jakarta (terutama Angkatan V) maupun teman-teman lainnya di manapun kalian berada saat ini. Semoga selalu sehat jasmani dan rohani, siap fisik maupun mental, tetap berjuang di jalan yang lurus (tapi awas jalan buntu). Tetap bersemangat!

Sekali lagi, saya memperkenalkan "produk" yang mudah-mudahan mempunyai nilai bagi yang membutuhkan. Produk ini bernama "PSPLM" (Proyek Software Peraga Logika Matematika). Itu lho, logika dasar yang dibawakan oleh pak Sapar (Digital dan Rangkaian) dan bu Ani (MaTematiKa). Dulu waktu kami (saya dan teman-teman Angkatan V) masih di STM, pas diajarin sama bu Ani kan masih weleh-weleh. Tapi, waktu dikasih tahu sama pa Sapar, jadi sedikit lebih terang. Dan sekarang, trims Tuhan :)

Ceritanya begini;

Pada sabtu yang cerah tgl 13 April 2002, ketika saya sedang berlibur di rumah OrTu. Seorang teman datang bersilaturahmi, kebetulan saya lagi on-line di warnet (he... he... he...). Jadi, dia harus menunggu saya beberapa saat. Saat itu hujan rintik-rintik, saya baru selesai dengan misi di warnet dan bermaksud pulang. Tiba di rumah OrTu (dengan baju agak lembab), saya temui teman saya itu. Dia lalu menceritakan tentang temannya yang lain (yang saat itu sedang belajar di FMIPA UNJkt), bahwa dia kesulitan membuat alat peraga logika matematika dasar.

Perlu diketahui. Logika yang dimaksud adalah: Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, Biimplikasi, dan Negasi tentunya. Atau dalam bahasa digitalnya: Gerbang dan, gerbang atau, gerbang atau khusus, dan gabungan negasi dan.... (au ah gelapp!)

Sejenak saya kembali teringat masa-masa lalu saat saya masih sekolah memakai celana pendek biru tua. Saat itu kami bertiga ada pada kelas yang sama di tahun terakhir, dan kemudian skenario hidup yang membuat kami berjauhan. Saya dan teman saya (yang datang ke rumah) melanjutkan belajar di STM Suitsing, dan teman saya (yang di FMIPA) melanjutkan belajar di salah satu High School terkenal di Tangerang.

Dengan berbagai perasaan yang bercampur baur, saya mendengarkan penjelasan dari teman saya itu. Dan mengajukan beberapa pertanyaan untuk memperjelas permasalahan. Setelah berdiskusi sekian lama, saya keluarkan referensi tertulis tentang hal itu. Teman saya itu senyum dan berkata, "Wah, gue udah lupa sama pelajaran itu. Kok lu masih inget sih K?". Lalu saya bilang, "Yach, lumayan lah daripada ngelonjor...."

Setelah puas chatting, akhirnya dia mengajak saya untuk langsung menemui teman kami itu. Tapi, dia nggak tahu alamatnya. Karena kebetulan saya pernah ke rumah teman saya (ayo yang mana?) sewaktu pakai celana pendek biru tua. Jadi, saya masih ingat sedikit-sedikit path ke rumahnya.

Dan kami berdua men-trace dengan penuh keyakinan. Begitu sampai di rumah teman saya itu (yang mana neh? mikir dong), dia menyambut saya dengan kehangatan (jangan ngeureus yach). Tapi, biasa saja dengan teman yang datang bersama saya (mungkin karena minta tolongnya sama dia). Kami lalu bercakap-cakap sejenak, tuan rumah mengeluarkan makanan dan minuman untuk saya (jadi ge-er nich). Setelah lebih kurang 15 menit, saya langsung menanyakan perihal "masalah"-nya. Dia lalu mengambilkan seperangkat alat peraga yang sudah operated dan mempertontonkannya tepat di depan muka saya (sebenarnya agak jauh sih, kan alat peraganya ada di atas meja).

Sesaat kami berdua (saya dengan dia) mengamati peragaan alat itu, sementara teman saya yang satu lagi juga mengamati dengan penuh perhatian. Lalu dia (yang penuh perhatian) memberikan komentar "Gimana K, bisa nggak lu buatin rangkaiannya?" Langsung saja saya buka penutup alat itu dan terlihatlah untaian-untaian kabel (pejal apa serabut ya? lupa) yang menghubungkan komponen-komponen elektronika yang kalau tidak salah bernama sakelar dan LED (Light Emitting Diode) dengan baterai 9V sebagai power supplynya.

Saya langsung pasang tampang serius, sambil sesekali melirik mencuri-curi pemandangan alam. Dan kemudian saya mengeluarkan statement "Rangkaian ini hanya kombinasi sakelar yang dirangkai sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil berupa kondisi mati-hidup LED yang mirip dan sama persis dengan tabel fungsi logika matematika dasar yang ada di bukumu...." kalau nggak salah ketik atau salah ingat ya seperti itu kalimatnya. Dan dia lalu melempar senyum dan bilang "Gimana dong, abis aku nggak nyambung nich." "Tenang, serahkan semua kepadaku (hi... hi... hi...)", jawab saya.

Oh iya, waktu di tempat OrTu saya, kami berdua sempat mengorat-oret rangkaian prediksi yang ternyata merupakan solusi masalah ini. Jadi, temanku itu lalu mengeluarkan secarik kertas yang penuh coretan dan guratan prediksi tersebut dan memberikannya pada saya. Sejenak saya memperhatikan rangkaian-rangkaian tersebut. Dan melakukan beberapa revisi, lalu menyerahkannya pada dia untuk dianalisa. Terus dia bilang bakal dapat nilai 90 kalau berhasil membuat rangkaian tersebut. Saya menjamin keakuratan rangkaian itu sampai 50% (bukankah rencana yang baik adalah setengah dari selesainya pekerjaan?). Kami pun pamit, dan dia mengucapkan terima kasih dengan lembut dan penuh penghayatan (mungkin di dalam hatinya dia mau bilang, lain kali datang lagi yach ke sini, eh salah, itu sih harapan saya ^_^ curhat).

Eh di jalan, kami berpapasan dengan teman lain yang saat ini sedang belajar di PolTek GaTung. Kami sempat bercakap-cakap tentang beberapa hal keteknikan, dia bilang bahwa dia belajar kontrol mikroprosesor AT sekian gitu. Wah saya sih baru tahunya cuma 8255 aja. Tapi saya ingin dan akan mempelajari yang AT itu....

Malam harinya (berarti malam minggu), saya kembali kedatangan dua orang tamu. Kali ini adik-adik kelas saya waktu masih pakai celana pendek biru tua, tapi yang satunya jadi adik kelas lagi waktu di STM Suitsing (eh dia kelihatan lebih gemuk dari pada dulu, mungkin karena udah gawe di tempat yang asyik kali yee...). Mereka berdua ternyata mendapatkan tender untuk mengeksekusi dan merealisasikan rangkaian yang tadi siang menjelang sore saya gambar. Mereka mengkonfirmasi apakah ada rangkaian yang lebih sederhana. Akhirnya saya buat penyederhanaan untuk menghemat beberapa sambungan, lumayanlah.

Satu minggu kemudian, saya terinspirasi untuk membuat software yang berfungsi memperagakan fungsi rangkaian alat peraga yang mungkin sudah jadi (atau belum ya?!) tapi saya belum dapat kabarnya tuh. Dan dalam waktu beberapa jam, maka selesailah program dengan bermodel syntax Delphi 2 (abis waktu itu baru punyanya itu sih). Utak utik utak utik, setelah ditest sendiri, hmm hasilnya tidak mengecewakan. Dan saat ini "Proyek Software Peraga Logika Matematika" siap anda coba dan siap anda kritik untuk kemajuannya di masa yang akan datang. Download versi evaluasi Proyek Software Peraga Logika Matematika

Karena ini versi perintis, alias generasi pertamanya. Saya harap kalian mau mencobanya dan men-sosialisasikan-nya ke teman-teman kalian. Setelah itu, kalian diharapkan dapat memberikan kritik, saran, umpan balik, perbaikan ataupun ide baru kepada saya. Oh iya, kalau teman-teman mempunyai permasalahan tentang software. Terutama pemrograman atau masalah data (misalnya: si Galung mau bikin program mengurut file berdasarkan tanggal), silakan deskripsikan permasalahannya, tujuannya apa, serta detil kemampuan program yang diinginkan. Lalu, ketik dengan baik dan benar. Trus, kirim e-mail ke saya. Selama masih dalam kemampuan saya, nanti saya desain programnya. Sebut aja mau diracik pakai bahasa pemrograman apa, nanti saya usahakan merealiasikan kodenya. Oke deh, sampai di sini dulu, saya tunggu respon dari kalian semua.

<< Program Kuis | Magic Engine Emulator >>

 
Apabila terdapat kesalahan ketik, dimohon maaf yang sebesar-besarnya.
Mohon maklum apabila terdapat suatu hal yang kurang berkenan.
Pertanyaan atau komentar tentang situs ini dinantikan.
Mardi-k Lab. 1996-2006, <e-mail komunikasi>