Komentar:
Nonton Video Festival Paduan Suara XVI Institut Teknologi Bandung 1998
Semi-final Session I dan Final
.Kualitas-(rekaman)-nya lebih baik dibanding yang dua tahun lalu (1996). Di video saya yang hi-fi stereo, indikator stereonya menyala, menandakan bahwa master rekamannya stereo. Ini artinya proses rekaman yang lumayan profesional. Cuma level suara antara Semi-final dan Final ternyata lain setelan. Kalau kita men-switch kaset dari semi-final ke final, terasa betul bedanya. Suara Final lebih "mendem". Secara keseluruhan volume suara di rekaman Final berada di bawah Semi-final. Kayaknya gain mike-nya diturunin. Terus kelemahan rekaman Final adalah mixing antara mike penyanyi dengan mike piano nggak diperhitungkan sebelumnya, sehingga suara piano menonjol di atas paduan suara. Bisa jadi kesalahan ini disebabkan karena para teknisi audio belum sempat menjajal balance antara mike piano dan mike vokal, akibat di malam semi-final nggak satupun peserta menggunakan iringan musik piano, kecuali buat sekedar ambil nada.
Terus, gimana kesan saya terhadap penampilan peserta? Untuk rekaman semi-final secara rata-rata kelihatan peningkatan dalam kualitas paduan suara. Paduan suara yang bagus makin banyak. Untuk final, namanya juga finalis, jelas aja bagus-bagus semua. Tapi menonton video final secara keseluruhan terasa membosankan. Nggak cuma saya saja yang merasakannya, kebanyakan penonton lain juga begitu, sehingga kita sering mem-fast forward untuk mencari penampilan yang lebih "menarik". Habis gimana, pilihan lagu-nya memang 'berat' dan cenderung 'boring' sebagai sebuah tontonan berkesinambungan selama 2 jam video. Kenapa sih, panitia nggak lagi menggunakan gaya 'entertainment' dalam membungkus acara festivalnya (seperti tahun 1990)?
Catatan lain, ternyata di malam final panitia memang kecepetan menyebutkan nama peserta dengan kata-kata, "Dewan Juri Yang Terhormat, inilah,…..dsb". Masak dirigen baru melangkah masuk sudah disebutkan. Padahal implikasinya berat. Begitu di-announce, waktu sudah dihitung. Sementara dirigen belum merapikan barisan, dll. Jelas banyak peserta jadi "gelagapan". Seharusnya MC tidak boleh meng-announce sebelum dirigen memberi isyarat kepadanya. Itu sudah etika di dunia pertunjukan PS. Entah kenapa panitia tidak "ngeh" dengan hal itu.
Kalao soal penampilan GSS, yah lumayan lah. Di semi-final terasa lebih "berani", dan lebih ekspresif. Tapi homogenitas-nya masih kurang. Di final, nontonnya kurang nyaman soalnya kebanting sama suara piano. Tetapi kelihatannya memang suara anak-anak GSS nggak "keluar" (katanya masih kaget gara-gara gedebukan sepatunya Unpad,… hehehe). Terus kurang ekspresif juga, jadi lagunya kurang "bercerita". Sebenernya secara keseluruhan sich masih OK. Sebelum nonton video ini, saya malah mikirnya lebih jelek dari itu.
(Feri Dewobroto-
Dirigen)
(c) 1998 GSS Homepage Team
All Rights Reserved
Contact the webmaster at:
cheppy@vision.net.idOur Motto
: "Keep things simple, let the fun begin ! "