Cerita Seru:
Kisah dan Keluh Kesah seputar Acara Golkar
Bukan karena GSS mau berafiliasi dengan Par-pol di era reformasi ini, bukan pula karena GSS termasuk kumpulan "Artis Safari". Kalau kemudian GSS ikut partisipasi di acara Deklarasi Partai Golkar, 7 Maret 1999 di Stasion, eh Stadion Utama Senayan, itu karena demi menjaga hubungan baik dengan pak N. Simanungkalit semata-mata. Siapa sangka kalau acara ini juga menyimpan sejumlah kerunyaman, ..
Berawal dari "telepon dadakan" Pak N. ke Krisna, sang ketua GSS. Missinya lumayan "Impossible": Tolong siapkan 60 penyanyi GSS untuk acara Deklarasi Golkar. 60 penyanyi? Gampanglah . Kapan? LIMA HARI LAGI. "Dhhuarrr, .!!" Siapa yang nggak pusing. Udah gitu ada tambahannya, "Siapin juga 20 orang SATB untuk rekaman studio, dua hari lagi." Hehehe, (Untung aja ada bayaran-nye!)
Pak N. memang pantas kelabakan, soalnya ternyata permintaan dari Golkar juga rada "mepeeeet", gitu. Padahal beliau juga sedang bersiap-siap cabut ke Amerika karena si Mita, anak bungsunya, mau menikah di sana. Tapi gimana nolaknya kalau Akbar Tanjung sendiri yang minta. Alhasil beliau kepikiran langsung aja anak GSS diminta partisipasi 60 anak, plus PS Ekklesia 40 orang, ditambah bala-bantuan dari PS. Tribiswara sekitar 120-an orang. Sistem tampilnya juga yang praktis aja, rekaman dipadu dengan penampilan live. Dan buntut-buntutnya GSS juga yang ketiban "sampur", musti colak-colek kiri-kanan ngajakin anak-anak ikutan nyanyi. Sampai-sampai terpaksa juga "impor" pemain cabutan dari luar GSS. Tentunya setelah diliat dulu bibit, bebet, bobot-nya. Maklum, biarpun acaranya simpel, GSS tetap berusaha memperhatikan kualitas dan profesionalisme. Ciaaaah, .
|
Walhasil, setelah bekerja keras merekam suara sekaligus keliling "Brother-Land" mencari rompi Golkar, akhirnya terkumpul juga 60 anak yang siap cuap-cuap di stadion. Lip-sync juga boleh, tapi harus hapal lirik, jadi jangan asal berdiri dan makan gaji buta doang, begitu pesan Feri Dewobroto buat team GSS. |
Ada cerita seru juga waktu Gladi Resik. Maklum, kegiatan besar ini ternyata melibatkan lebih dari 2500 pengisi acara, mulai dari kelompok "naga-nagaan" Barongsay, reog ponorogo, pesilat, konfigurasi dan segepok artis-artis, di stadion pulak. Tentunya kompleksitasnya tinggi, termasuk urusan sound-system. Naaah, . Gara-gara sound-system ini pula kita sampai harus "mencicipi" omelan Pak N.
Kekisruhan itu berawal dari berubahnya setting sound-system untuk paduan suara, sehingga mengakibatkan para penyanyi paduan suara termasuk dirigennya nggak bisa memonitor suara nyanyian mereka. Udah begitu, antara paduan suara dengan "Sound Engineer" dipisahkan oleh jarak yang jauh. Bayangin aja, Paduan suara ditempatkan di deretan bangku sebelah VIP Barat, sementara Sound Engineer adanya di "pondok komentator" bola yang posisinya berjongkok di pinggiran lapangan bola itu. Kalau mau ke sana kita harus menyeberangi deretan bangku yang berlapis-lapis, belum harus pula melewati parit anti huru-hara yang mengelilingi lapangan stadion. Terang aja urusannya jadi nggak kompak. Masa mau nyanyi, play-back nya nggak mulai-mulai (sampai pak N. menggerutu, "Besok Rabu aja, nyanyinya!!!"). Atau yang parah sampai salah mutar kaset,..!!! Bikin malu aja, apa lagi untuk seniman sekaliber pak N. Simanungkalit yang lagu mars atau hymne karyanya dipakai oleh lebih dari 50 instansi dan perusahaan itu.
Bahkan begitu kejengkelan memuncak, Pak N. kelepasan ngelempar sebotol Aqua ke arah lapangan. Tingkahnya sempat membuat seisi stadion tertegun. Habis, ngga menyangka. Baru tahu rasa deh, belum pernah lihat Batak-nya Pak N. keluar, khaaan, ???? Untung aja yang dilempar bukan hand-phone, .. hihihi sayang.
Yah, dengan segala keruwetan GR, kita semua berharap di acara hari H-nya berjalan mulus. Benarkah??
Hari itu dimulai dengan anak-anak GSS yang bangun males-malesan di kamar 719-721 hotel Century Park. Maklum, untuk mempertahankan disiplin waktu, sekaligus antisipasi kalau terjadi kemacetan (kaya ngga kenal Senayan di hari Minggu aja, apalagi di musim-musim Partai seperti sekarang), GSS menyisihkan sebagian honorarium untuk membuka dua kamar hotel, buat base-camp sekaligus tempat nginep untuk anak-anak yang rumahnya jauh. Jam 7:00 kita sudah siap untuk check-sound lagi dan menunggu acara mulai di tengah suasana stadion utama yang mulai semarak.
Ternyata pengerahan massa Golkar buanyak banget! Dalam waktu 1 jam-an aja stadion utama Senayan sudah terasa full, bahkan sampai ke tribun-tribun atas. Tetapi acara belum juga dimulai, katanya akan terlambat satu jam dari jadwal. Nah lu, ! Udah gitu suasana makin bising aja dengan teriakan dan yel-yel dari pendukung partai politik ini. Meriah sih meriah, tapi maaf aja, ada kecenderungan nggak teratur. Kayaknya panitia penyelenggara ngga bisa ngatur massa yang didatangin oleh mereka sendiri. Habis, masak deretan bangku khusus untuk paduan suara dimasukin sama tamu undangan? Udah gitu team dari PS. Tribiswara ngga dateng-dateng pulak, entah kena halangan apa di jalan. Yang repot adalah menghalau tetamu yang mau menduduki kursi kosong mereka.
Acara di lapangan silih berganti. Mulai dari atraksi "naga-nagaan" yang kayak di Hongkong, bedanya naganya "naga-krismon", habis kecil sich, yang nggak juga ditonton orang akibat MC sibuk mengelu-elukan tokoh-tokoh Golkar yang muncul di VIP Barat (sebenarnya yang mau jadi tontonan siapa sich??) sehingga setiap kepala berpaling ke arah VIP Barat. Kasihan, padahal anak-anak singkong yang jadi singa-singaan kecil udah jumpalitan abiss,
Terus ketika penerjun payung turun dari angkasa dan mendarat di lapangan, massa tiba-tiba aja udah ada di lapangan dan centang-perenang merubungi para penerjun. Entah mau menyambut atau sok gaya, tapi yang jelas para penerjun justru mengalami kesulitan untuk mendarat di lapangan yang penuh manusia. Asli nggak tertib dech! Balon-balon kuning yang rencananya dilepas bersamaan dengan acara pencet sirine, jadi batal keburu berhamburan diperebutkan massa. Pendeknya, kacau.
Mood juga jadi rusak gara-gara keterlambatan team PS. Tribiswara yang ngaret jauh dari jadwal. Komitmennya datang jam tujuh, baru nongol jam 9:30. Konon bus mereka dihalangi provokator (Amboon, kali?) di jalan. Sialnya, begitu datang mereka masuk dari arah depan, di depan hidung Pak N. yang sudah uring-uringan. Karuan aja mereka kena semprot Pak N., bahkan sempat diusir turun dari tribun!. Makanya, dengan segala kekisruhan ditambah udara yang makin panas, kita jadi nggak terlalu concern sama tugas lagi. Lagu Indonesia Raya kami nyanyikan dengan biasa-biasa saja (standar upacara SMA), lalu Hymne Golkar, walaupun bagus tetap terasa tawar.
Kesialan belum selesai. Waktu masuk lagu Bagimu Negeri, si Sound Engineer rupanya belum belajar dari kesalahan. Ehhh, salah muter play-back lagi,..!! Pak N. cuma manyun aja di panggung dirigen. Habis mau gimana? Dan nggak cukup salah satu kali, kesalahan yang sama diulangi dengan sukses sewaktu kita mau menyanyikan Mars Golkar.
Setelah itu turun hujan deras di tengah pidato bung Akbar Tanjung. Petir dan guntur bersahutan, membuat acara pidato bagaikan acara "Kutukan si Raja Sihir" a la film horror. Para penonton menyisi, bahkan sampai di sela-sela paduan suara. Makin kacau aja kan??? Mana tiba-tiba aja ada "pak Badut" berkostum hitam yang ambil inisiatif joget-joget di panggung dirigen dengan serunya. Tahu dong, muka pak N jadi kaya apa. Dan terakhir sekali, jadwal nyanyi lagu terakhir kita Golkar Pilihanku digeser oleh penampilan dangdut live selama dua jam. Siapa yang mau tunggu dua jam, ???? Feri nekat lobby sama panitia dan menganjurkan bagian paduan suara berikutnya di-cut aja. Nggak apa-apa, toh acara deklarasinya sudah selesai dan penonton sudah "menghilang" dari stadion. Panitia minta persetujuan Pak N, dan beliau nggak keberatan. Diplomasi sukses, dan GSS bisa cepat-cepat menyelesaikan tugas dan menyingkir dari segala kekacauan itu.
Yaaah, terlepas dari segala keluh kesah dan resah, kegiatan ini paling nggak masih lah ada sedikit-sedikit fun-nya, paling nggak di antara anggota-anggota GSS. Minimal ngelepas kangen setelah sekian lama disibukkan urusan masing-masing. Terus kenalan sama temen-temen yang udah bantuin (Terima kasih buat GPIB Shalom!). Sekalian, juga, melalui aktivitas-aktivitas seperti ini GSS mengajarkan kepada anggota arti dari profesionalisme secara nyata. Udah gitu, kan honornya lumayan lho, ..!!!
Kabar | Profil | Personil | Aktivitas | Partitur | Links | Members | Guest Book | E-mail
(c) 1998 GSS Homepage Team
All Rights Reserved
Contact the webmaster at:
cheppy@vision.net.idOur Motto
: "Keep things simple, let the fun begin ! "