e

 

 

 

 

 

 The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Cenderawasih Pos


Cenderawasih Pos, 04 Juli 2007 05:44:50

Tim Evaluasi Juga Periksa Kapolda

JAKARTA-Tim evaluasi insiden RMS yang diketuai Sekretaris Menkopolhukam Agustadi Sasongko telah menyelesaikan tugasnya. Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto menegaskan tim itu bukan hanya memeriksa Pangdam dan unsur TNI. "Saya perlu luruskan, tim evaluasi dari Menkopolhukam jadi ada unsur TNI dan unsur Polri, jadi disitu komprehensif," ujar Djoko di Istana Negara, Jakarta kemarin.

Panglima belum memastikan siapa yang akan dimutasi akibat lalai dalam pengamanan presiden di Ambon tersebut. "Mereka baru datang hari ini (kemarin, Red) belum ada kesimpulan yang final, tunggu saja,"ujar Djoko.

Mantan Kepala Staf Angkatan Udara itu mengatakan, bahwa jabatan bagi tentara adalah tugas negara yang setiap saat bisa saja ditarik. Termasuk, jabatan pangdam. "Harus dipertanggungjawabkan, itu adalah amanah yang diberikan oleh pimpinan," katanya.

Berarti pasti akan dicopot ? Panglima terdiam sejenak. "Jangan diarahkan kesitu, siapa yang dicopot, TNI dituding BIN, itu justru keluar dari masalah, fokusnya bukan kesitu tapi ke arah bagaimana RMS masih bisa berkibar," kata jenderal kelahiran Madiun tersebut.

Lantas apa analisa sementara TNI ? Menurut Djoko, ada masalah keamanan, masalah kesejahteraan dan keinginan untuk diakui. "Banyak, kalau dilihat dari temuan sementara teman-teman yang ke Ambon, tidak hanya karena kemiskinan, kalau miskin saja di Gunungkidul ( Jogjakarta, red) dan di Sukabumi Selatan juga masih banyak," katanya.

Mantan Komandan Pangkalan Udara Iswahjudi, Madiun itu menambahkan, evaluasi yang menyeluruh dari tim Kementrian Polhukam sedang menyimpulkan penyebabnya. "Mungkin lusa ( besok, red) diumumkan," kata Djoko.

Panglima TNI memang belum menyebutkan siapa yang akan diganti dan yang paling bertanggungjawab terhadap insiden tersebut. Namun, sumber Jawa Pos di lingkungan Kementerian Politik Hukum dan Keamanan memastikan ada pergantian jabatan dan mutasi terkait kasus itu. "Sudah selesai hasilnya dan sekarang berada di tangan menteri ( Widodo AS, red)," katanya.

Sumber lain Jawa Pos di lingkungan Mabes TNI menambahkan, kasus RMS menjadi pukulan telak bagi TNI terutama TNI Angkatan Darat. "Itulah mengapa pak Bambang Dharmono ( Mayjen Bambang Dharmono, Asisten Operasi Mabes TNI, red) turun langsung kesana," katanya.

Perwira itu menambahkan, peristiwa penyusupan RMS membuka perdebatan kembali tentang fungsi komando teritorial ( koter). "Mekanisme tanggung jawab koter seperti Korem dan Kodam dievaluasi ulang," katanya.

Kepolisian, kata sumber itu, telah mengambil fungsi-fungsi yang sebenarnya bisa diampu oleh aparat TNI. Belum lagi, ada permasalahan politik lokal antara elit politik Ambon yang menunggangi. "Ada informasi, penari lolos karena ada rekomendasi dari pejabat setempat, mereka juga punya identitas yang dilegalisasi di Korem," katanya.

Mengapa oknum TNI di Korem terlibat ? Sumber itu tidak bisa memastikan alasannya. "Yang saya dengar dari teman-teman di lapangan, ada beberapa kali deadlock saat rapat pembagian kewenangan pengamanan di tingkat lokal," katanya.

Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengatakan, insiden RMS di Ambon mampu mengambil simpati internasional. "Itu target mereka, kalau soal kekuatan saya yakin sudah tidak ada lagi, mereka hanya protes sesaat untuk galang opini," kata Juwono.

Mantan Duta Besar untuk Inggris itu menambahkan, yang harus dilakukan oleh pemerintah pusat adalah memberi perhatian lebih ke Ambon. "Yang utama adalah pengembangan keadilan sosial, seperti di Aceh dan di Papua, mereka merasa terpinggirkan," katanya.

All Rights Reserved 2004. Cenderawasihpos.com
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/aboroe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044