e

 

 

 

 

 

 The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Cenderawasih Pos


Cenderawasih Pos, 04 Juli 2007 05:43:05

Gubernur Usul Perda RMS

Panitia Minta Maaf, Pangdam Akui Teledor

AMBON- Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu menegaskan perlunya regulasi yang melarang keberadaan gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS). Orang pertama di daerah ini berharap perlu adanya sebuah Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur pergerakan RMS agar ditindak sampai ke akar-akarnya.

Permintaan Ralahalu ini disampaikan ketika memberikan penjelasan dalam Rapat Kerja DPRD Maluku terkait tarian Cakalele yang dibawakan oleh sejumlah orang dengan membawa bendera RMS saat puncak Harganas Jumat (296/) lalu yang mencoreng wajah daerah ini di mata nasional dan internasional.

Tampaknya keinginan Ralahalu ini sangat direspon oleh sejumlah anggota dewan. Hanya saja, dewan berkeinginan agar pemerintah daerah mengusulkan dibuat rancangan undang-undang tentang separatis yang merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ke pusat. ''Ide ini sangat bagus. Tapi saya harap dipertimbangkan,''kata Ketua Fraksi Amanah Kebangsaan DPRD Maluku, Lutfi Sanaky.

Hadir pada kesempatan itu, selain Gubernur Maluku, Wakil Gubernur, Muhamad Latuconsina, Pangdam Patimura Mayjen TNI Soedarmaji Soebandi, Kapolda Maluku Brigjen Polisi Guntur Gatot Setiyawan dan Ketua Panitia Panitita Harganas, Ny Sofie Ralahalu dan sejumlah Panitia Harganas lainya.

Sanaky mengaku, kalau ada Perda, sanksi pidananya sangat ringan. Apalagi, kata dia, pemerintah daerah tidak mempunyai kewenangan dalam bidang hukum.''Saya harap Pemda mengusulkan keinginan ini disampaikan ke Pusat agar dibuat UU atau peraturan lainya yang mengatur keberadaan RMS,''jelas Sanaky yang juga mantan Praktisi Hukum ini

Ralahalu berjanji akan memerintahkan Karo Hukum Pemda Maluku, agar mengumpulkan ahli-ahli hukum di Universitas Patimura untuk membicarakan kemungkinan dibuat aturan tentang keberadaan RMS untuk diusulkan ke Pusat.''Bila perlu UU itu mengatur tentang separatis di Indonesia,''tekan Ralahalu.

Pangdam akui teledor

Ketua Panitia Harganas Maluku, Ny Sofie Ralahalu mengaku, Harganas yang dipusartkan di Kota Ambon sangat dirasakan masyarakat di Maluku khususnya Kota Ambon.''Harganas sangat direspon positif oleh masyarakat. Apalagi program-program Harganas yang menyentuh masyarakat,''kata Isteri Gubernur Maluku itu.

Hanya saja, kata Sofie insiden tarian Cakalele itu sebagai penyebabnya. Dia mengaku, sejak awal penari Cakalele telah dicurigai.''Karena itu saya atas nama Panitia Harganas menyampaikan permohonan maaf,''kata Sofie.

Pangdam Pattimura Mayjen TNI, Soedarmaji Soebandi mengatakan, sebelum puncak Harganas dilakukan, pihaknya telah melakukan berbagai tahapan.''Tahapan-tahapan sudah dilakukan dengan komandan-komandan satuan yang ada,''kata Pangdam.

Hanya saja, kata dia, pihaknya telah maksiml jalankan tugas dan fungsinya, namun puncak harganas itu terjadi kecolongan dengan masuknya para penari.''Kita sudah maksimal kok kenapa kecolongan,''tandasnya.

Padahal, kata dia, antusiasme masyarakat saat kedatangan Presiden RI SBY sangat diapresiasi oleh masyarakat khususnya warga Kota Ambon.''Apresiasi masyarakat patut dipuji,''paparnya.

Dijelaskan, kenapa insiden terjadi karena kami punya struktur organisasi jelas ada tahapan dan tindakan yang harus dilakukan terhadap semua yang akan dilakukan. ''Pak Kapolda saya katakan minta maaf atas kecolongan. Kami diatur secara terstruktur, saya komandan tugas pengamanan ada komendan sektor ada satuan tugas. Kami punya struktur dan mekanisme tahapan yang jelas,''jelas Pangdam.

Pangdam mengaku, pihaknya direncanakan hari ini melakukan insvestigasi internal untuk mengevaluasi penyebab kecolongan di sektor mana.''Saya tahu titik rawan mana penyebab terkecoh petugas di palangan, kita ketahui nantinya setelah investigasi dilakukan. Karena kami terkecoh,''tekan Pangdam.

Evaluasi ini, kata dia, jika ada komendan yang bertugas dilapangan membuat kecolongan, kama akan ditindak sesuai ketentuan yang berlaku.''Kalau ada komendan yang lalai dilapangan dikenai sangsi. Saya akan laporkan secara jujur tidak ada yang direkayasa. Apapun konsekwensinya kami siap. Tapi level mana komendan mana yang lalai,''bebernya.

Pangdam juga, berjanji akan mencari aktor intelektual dibalik tarian Cakalele itu, karena penari tarian cakalele bisa dengan leluasa masuk di lapangan meledek tempat digelarnya puncak Harganas.''Kenapa sampai penari menyebut bagian dari kegiatan. Kata penari mereka terlambat,''kata Pangdam menirukan alibi penari Cakalele tersebut.

Perlu pemberdayaan

Menyikapi berbagai kegiatan yang dilakukan Sepratis RMS, dua anggota DPRD Maluku, Benhur Watubun dan Ridwan Hasan Marasabessy mengku, tindakan sejumlah oknum masyarakat Desa Aboru karena kurangnya perhatian pemerintah di desa itu.''Kami kira kurangnya pembangunan di desa itu, sehingga harus diperhatikan lagi,''kata mereka.

Watubun berharap, masyarakat di Desa Aboru harus ada program pemberdayaan sehingga masyarakat setempat merasa ada pembangunan didaerah mereka.''Kalau mereka dipagari dengan pemberdayaan tidak terjadi demikian,''tandas Watubun.

Marasabessy berharap, masyarakat Desa Aboru tidak saja diperhatikan di sektor pembangunan fisik, tapi masyarakatnya yang dinilai mampu bisa dipercayakan memimpin salah satu instansi.''Kalau ada orang Aboru memimpin saya kira mereka merasa diperhatikan. Tapi saya yakin mereka (Warga Desa Aboru) tidak melakukan hal demikian. Saya tahu mereka dengan jelas, karena mereka warga binaan saya,''pungkas Marasabessy. (CR7)

All Rights Reserved 2004. Cenderawasihpos.com
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/aboroe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044