The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

HarianKomentar.Com


HarianKomentar.Com, 05 Juli 2007

Assisten gubernur diperiksa 4 jam
Penyusup RMS Ternyata Kantongi ID Card Panitia

Tim evaluasi kasus tarian cakalele RMS di depan Presiden SBY, telah bekerja. Menariknya, diperoleh sebuah fakta bahwa para penari cakalele dari RMS bisa menyusup karena mereka mengantongi ID card panitia. "Ada panitia yang memberikan satu ID card ke mereka," ungkap seorang anggota tim evaluasi berpangkat tiga bintang. Menariknya, dalam tim evaluasi tidak termasuk unsur dari Polri.

"Tidak ada dari Polri. Kebetulan mereka ada acara HUT Polri se-Indonesia. Kita di sana hanya sehari. Cuma hari Senin saja," kata Sekretaris Menko Polhukam Letjen TNI Agustadi Sasongko Purnomo yang menjadi Ketua Tim Evaluasi RMS.

Hal ini disampaikannya di Kantor Kementerian Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (04/07).

Dituturkan dia, yang termasuk ke dalam Tim Evaluasi RMS selain dirinya adalah Asops Kasum TNI Mayjen TNI Bambang Darmono dan Deputi IV Pertahanan Keamanan Negara Polhukam RR Simbolon. Lalu dari evaluasi, akankah Kapolda Maluku dan Pangdam Pattimura dicopot? "Itu diserahkan kepada hasil pemeriksaan. Yang berwenang dalam hal ini adalah Panglima TNI dan Kapolri," katanya seraya mengatakan, pihaknya berupaya agar insi-den di Maluku itu tidak memi-cu timbulnya kerusuhan kem-bali.

Akan ada penambahan pa-sukan? "Oh, tidak tidak ada. Masyarakat Kristen, Islam, Hindu dan Budha sudah kumpul di sana. Mereka me-nolak pembentangan bendera RMS itu. Itu masyarakat sen-diri yang menolak. Kemarin yang melakukan demonstrasi datangnya dari semua agama, dan mereka semua menolak aksi itu." katanya.

Assisten

Diduga sebagai otak di balik aksi penari RMS, Assisten I Gu-bernur (Asgub) Maluku Yopi Patty diperiksa penyidik Polda Maluku. Dia diperiksa 4 jam. Dia membantah terlibat pe-nyusupan penari Republik Maluku Selatan (RMS). Bah-kan dia menegaskan dirinya sangat benci RMS.

"Saya tidak tahu apa-apa, kok diberitakan yang macam-macam," cetus Yopi sebelum melangkah masuk ke ruang penyidik, Mapolda Maluku, Jl Rijali Ambon, Rabu (04/07) yang dilansir detik.com. Yopi yang mengenakan jas abu-abu itu terlihat tenang. Se-nyum terus menghias di wa-jahnya.

Mantan Pejabat Bupati Se-ram Bagian Barat ini bahkan menyatakan dirinya sangat membenci RMS. Sebab, saat pemberontakan RMS di tahun 1955, keluarga dan rumah-nya turut di bumihanguskan RMS. "Rumah ayah saya ikut dibakar habis RMS. Bagaima-na mungkin saya terlibat?. Hingga detik ini, saya tidak bisa melupakan kejadian tragis yang menimpa keluarga saya," tandas Yopi.

Kepada wartawan, Yopi me-nuturkan dirinya sangat ka-get ketika namanya masuk dalam daftar Badan Intelijen Negara (BIN). "Saya sangat kaget ketika membaca dan mendengar berita pada me-dia-media nasional. Kok bi-sa?" ujar dia.

Dia mengaku memang sem-pat ke Desa Hutumuri saat dilangsungkan panas pela (adat saudara antar desa). Di Desa Hutumuri, lanjut Yopi, dirinya bertemu dengan Kepala Desa Hutumuri, Ferdinand Waas. "Karena kegiatan itu, saya mewakili Gubernur Ma-luku, karena tidak sempat hadir. Hanya sebatas itu. Saya tidak pernah berhubungan dengan Kades Hutumuri sete-lah kegiatan tersebut," papar Yopi. Saat ini Kades Hutumuri telah ditangkap polisi dan diperiksa.

Kendati demikian, Yopi lego-wo dirinya diperiksa intensif. "Saya ikhlas diperiksa. Ini juga lebih baik. Agar diketa-hui kebenaran sesungguhnya. Jangan sampai saya difitnah," kata Yopi pasrah. Yopi dipe-riksa penyidik selama 4 jam.

© Copyright 2003 Komentar Group. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/aboroe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044