The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Indopos


Indopos, Minggu, 01 Juli 2007

Ambon Diwarnai Demo Tuntut Tumpas RMS

Insiden bendera Republik Maluku Selatan (RMS) di depan Presiden SBY memantik reaksi berbagai kelompok di Kota Ambon. Ratusan warga yang bergabung dalam organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan kemarin berunjuk rasa mengecam aksi separatis tersebut.

Unjuk rasa yang berlangsung pukul 11.00 WIT itu menuntut agar Pemda Maluku dan aparat keamanan menumpas gerakan separatis FKM RMS. Dalam aksi masal tersebut, terlihat sejumlah atribut Badan Komunikasi Pengurus Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Maluku, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Maluku, Komite Regional Pemuda Independen (KRPI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ambon, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon, dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

Berdasar pantauan koran ini di lapangan, pendemo melakukan long march dari Masjid Raya Al Fatah menuju kantor gubernur. Karena kantor gubernur tutup, demonstran hanya berorasi di tengah Jalan Ay Patty, tepatnya di depan Polsek Sirimau, Ambon. Di sana, mereka bergantian berorasi sekitar sejam.

Selain berorasi, massa membawa pamflet serta sejumlah atribut antiseparatis. Dalam pamflet itu tertulis, RMS bermain api, gubernur, Pangdam, Kapolda, kebakaran jenggot; Wahai TNI-Polri, jangan lemah dalam menumpas FKM RMS; Hukuman mati adalah harga mati bagi RMS; Panitia Harganas harus bertanggung jawab; Hentikan politik busuk di Maluku; RMS busuk; Bapak Karel, tumpas habis RMS; serta Hukum tidak memberikan efek jera terhadap kasus makar, RMS bergentayangan terus.

Dalam aksi itu, pendemo juga meneriakkan agar gubernur, Pangdam, dan Kapolda bertanggung jawab karena telah gagal mengawal proses Harganas yang dihadiri SBY.

Ketua BKPRMI Maluku Manan Latuconsina dalam orasinya menyeru agar seluruh warga Maluku bersatu untuk NKRI. "Mari kita sama-sama berjuang untuk menghapus image yang mengatakan Maluku itu adalah RMS. Sebab, dengan jalan tersebut, citra Maluku yang selalu diidentikkan dengan RMS akan terhapus," tegasnya.

Menurut dia, pembentangan bendera RMS oleh sekelompok orang di Lapangan Merdeka, Ambon, tersebut tidak hanya merusak citra Maluku, tapi juga berdampak buruk terhadap nama Indonesia di dunia internasional. Sebab, kata Latuconsina, semua orang akan berpandangan bahwa Maluku identik dengan RMS.

Selain itu, para pendemo meminta agar DPRD Maluku sesegera mungkin menggunakan hak interpelasi dengan memanggil Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu untuk dimintai pertanggungjawaban.

Mereka juga mendesak agar DPR menggunakan hak interpelasi memanggil Presiden SBY untuk dimintai pertanggungjawaban soal insiden pembentangan bendera RMS di Lapangan Merdeka, Ambon, saat puncak acara Harganas, Jumat (29/6).

Setelah berorasi sekitar sejam, pendemo membubarkan diri dengan melanjutkan perjalanan menuju Masjid Raya Al Fatah. Mereka menegaskan akan terus berdemo hingga suaranya didengar gubernur.

©Copyright 2006, Indo Pos Online colo'CBN.


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/aboroe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044