Indopos, Sabtu, 30 Juni 2007
Aktor Intelektual Punya Jaringan dan Dana Kuat
Siapa aktor di balik insiden bendera RMS di depan SBY? Inilah komentar Moses
Trutumalesi (TM) yang disebut-sebut sebagai anggota eksekutif Front Kedaulatan
Maluku (FKM). Dia adalah orang dekat Alex Manuputy, ketua FKM yang kini kabur ke
AS. FKM disebut sebagai perpanjangan RMS.
Ada apa di balik insiden pembentangan bendera RMS di depan SBY itu?
Sebenarnya kita tidak perlu berpolemik terlalu jauh soal itu.
Tapi, apakah Anda mengetahui pihak-pihak yang bertanggung jawab atas insiden
tersebut?
Saya tidak punya kepentingan untuk itu. Selain itu, sejak beberapa hari terakhir, saya
sedang berada di Pulau Seram untuk sebuah acara di sana.
Sejauh yang Anda ketahui, mengapa insiden tersebut bisa terjadi?
Menurut saya, semua itu hanya permainan pihak-pihak tertentu yang hanya ingin
mencari power dan pamor. Sebab, kalau ada yang mengatakan gerakan RMS masih
berjalan, itu nonsense.
Maksudnya?
Saya tidak yakin, gerakan RMS itu masih ada dan eksis. Kalaupun ada, sebagian
besar di antara mereka adalah orang-orang awam. Mereka adalah tukang ojek, tukang
jual sayur di pasar, dan semacamnya. Mereka itulah yang dimanfaatkan dan dijadikan
permainan segelintir orang. Sejumlah aktor intelektual bermain di belakang aksi
tersebut. Mereka punya ambisi besar di dunia politik.
Apakah aktor-aktor yang Anda maksud masih duduk di kekuasaan?
Tidak. Sebagian besar tokoh di balik aksi yang terjadi selama ini adalah orang-orang
kalah yang stres. Mereka tidak punya kedudukan, tapi tetap punya keinginan besar
untuk berkuasa kembali.
Apakah aktor seperti yang Anda maksud tersebut berasal dari luar Ambon? Jakarta,
misalnya? Atau dari tokoh lokal?
Bisa iya, bisa juga tidak (tertawa). Tapi, yang pasti, segelintir orang tersebut tetap
memiliki kekuatan, baik secara politik maupun dana. Siapa yang tidak tahu bahwa
pengamanan presiden itu sangat ketat. Tapi, mengapa masih bisa ditembus? Anda
juga pasti masih ingat kasus larinya Alex Manuputy ke Amerika. Dia kan sudah
dicekal, tapi mengapa masih bisa lolos? Sejumlah pintu imigrasi bisa ditembus.
Apakah Anda pernah dekat atau setidaknya berhubungan dengan orang-orang itu?
(Terdiam sebentar) Sudahlah, itu masa lalu. Untuk kasus saat ini, saya tidak terlibat
sama sekali.
Tadi sempat menyebut nama Alex Manuputy. Seberapa dekat hubungan Anda
dengan dia?
Dulu saya memang dekat. Tapi, sudah, itu masa lalu. Sekarang saya tidak tahu lagi
dia bagaimana.
Di Front Kedaulatan Maluku (FKM), saya dengar posisi Anda cukup penting, yaitu di
bagian eksekutif. Benarkah?
(Terdiam lagi sejenak) Iya, tapi sekali lagi, itu masa lalu.
Apakah saya bisa menyebutnya sebagai mantan?
Saya juga tidak nyaman dengan istilah itu. Sebut saja saya simpatisan FKM.
Kembali ke insiden pembentangan bendera. Bagaimana sikap Anda?
Saya tidak setuju terhadap langkah tersebut dan saya sangat mengecam. Sebab,
masyarakat bawah akan jadi korban. Sadar atau tidak sadar, orang-orang yang
terlibat telah menciptakan rasa tidak aman di Ambon. Perekonomian pun jadi
semakin terpuruk karena investor takut masuk.
©Copyright 2006, Indo Pos Online colo'CBN. |