JAWA POS, Senin, 16 Juli 2007
Perangi Sparatisme dengan Perbaikan Ekonomi
Beberapa waktu lalu, Indonesia kembali dikejutkan munculnya aksi gerakan
separatisme. Pertama, upaya pengibaran bendera Republik Maluku Selatan (RMS) di
Ambon saat peringatan Hari Keluarga Nasional. Kedua, pengibaran bendera
Organisasi Papua Merdeka (OPM) oleh sejumlah aktivisnya yang dipenjara di Lapas
Abepura, Papua, dalam rangka HUT OPM.
Munculnya kembali aksi gerakan separatisme, seperti RMS, OPM, dan GAM, itu
patut dipertanyakan. Mengapa gerakan separatisme tersebut kembali terjadi?
Menurut saya, hal itu disebabkan ketidakadilan ekonomi yang dirasakan rakyat di
wilayah tersebut.
Besarnya kekayaan alam di wilayah itu, ternyata, tidak diikuti kehidupan rakyat yang
sejahtera. Mayoritas rakyat di wilayah tersebut justru hidup di bawah garis
kemiskinan.
Sebaliknya, yang menikmati kekayaan mereka adalah perusahaan asing, khususnya
yang beroperasi di Papua. Karena itu, agar gerakan sparatisme bisa segera diredam,
perbaikan ekonomi di daerah-daerah tersebut harus dipercepat. Jangan biarkan
sparatisme menjelma karena mereka miskin dan kekayaan alamnya disedot
perusahaan-perusahaan asing.
Linda Olvia S., Tembok Dukuh Surabaya (Email: missparadise_07@yahoo.com)
© 2003, 2004 Jawa Pos dotcom.
|