KOMPAS, Sabtu, 21 Juli 2007
Hubungan Antaragama
Massa Tolak Reuni Kaum Awam di Lembah Karmel
Cianjur, Kompas - Rencana reuni kaum awam Katolik yang tergabung dalam
Komunitas Tritunggal Mahakudus di Lembah Karmel, Desa Cikanyere, Kecamatan
Sukaresmi, Cianjur, 25-29 Juli mendatang, ditentang oleh Konsorsium Umat Islam
Kabupaten Cianjur.
Massa dari sejumlah pondok pesantren dan organisasi Islam mengawali aksi dengan
mendatangi Lembah Karmel, Jumat (20/7) siang hingga sore.
Aksi itu dihadang polisi sekitar 500 meter sebelum sampai ke Lembah Karmel.
"Tentara, organisasi masyarakat seperti Gibas, dan masyarakat sekitar juga
bersama-sama mengamankan tempat retret Lembah Karmel," kata Humas Lembah
Karmel Suster (Sr) Lisa Martosudjito PKarm (Putri Karmel).
Hilman Syaukani, pengurus Persatuan Islam (Persis) Cianjur, mengatakan, hingga
kini belum ada izin resmi dari Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia
(Polri) terhadap acara itu.
"Pada aksi pertama ini kami hanya melakukan aksi damai. Jika acara tersebut tetap
diselenggarakan di sana, aksi anarkis bisa saja kami lakukan. Yang kami dengar,
Mabes Polri sudah melarang acara itu," kata Hilman.
Akan tetapi, Kepala Kepolisian Resor Cianjur Ajun Komisaris Besar Syaiful Zachri
mengatakan sudah menerima surat pemberitahuan penyelenggaraan acara dari
pengelola Lembah Karmel. Ia juga mengaku belum menerima surat pelarangan dari
Mabes Polri.
Sr Lisa Martosudjito PKarm mengatakan, pihaknya sudah mengajukan izin ke
Markas Besar Polri.
Ia mengatakan, sampai sejauh ini pihaknya belum berencana untuk membatalkan
acara reuni. "Apakah berdoa itu dilarang? Kan tidak salah berdoa itu," ujarnya.
Lembah Karmel dibangun pada tahun 1995. Tempat ini digunakan sebagai tempat
retret dan berdoa. Berdoa, beribadah, dan merenungkan kehidupan adalah bagian dari
retret. (aha)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|