Metro TV, Minggu, 01 Juli 2007 16:05 WIB
Gubernur dan Kapolda Maluku kemungkinan juga diperiksa
Metrotvnews.com, Jakarta: Polri masih mengembangkan penyidikan atas insiden
penyusupan simpatisan kelompok separatis Republik Maluku Selatan dalam acara
yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan, menurut Kepala Divisi
Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Sisno Adiwinoto, polisi akan memeriksa
petugas di lapangan, termasuk Kepala Kepolisian Daerah Brigadir Jenderal Polisi
Guntur Gatot Setyawan dan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu.
{PHOTO Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Sisno Adiwinoto.
[Lihat VIDEO]}
Kepada wartawan di Jakarta, Ahad (1/7), Sisno mengatakan, sejauh ini polisi telah
memeriksa 32 orang tersangka terkait aksi penyusupan yang diwarnai pengibaran
bendera RMS pada 29 Juni itu. Saat ini ke-32 orang tersangka masih diperiksa
secara intensif di Markas Polda Maluku.
Sisno menyebutkan, pemeriksaan ini untuk menelusuri lebih lanjut keberadaan
pemimpin gerakan RMS. Selain aktivis RMS, polisi juga akan memeriksa
kemungkinan petugas di tingkat pelaksana. Mereka terlibat secara sengaja atau
insiden ini murni karena kelalaian petugas. Sisno menambahkan, pemeriksaan bukan
tidak mungkin akan diberlakukan juga kepada para pimpinan daerah, baik gubernur
maupun kapolda.
Sebelumnya, dalam keterangan pers kemarin, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto
dan Kepala Polri Jenderal Sutanto menyatakan, terkait insiden Ambon tersebut, TNI
dan Polri akan memberikan sanksi kepada pimpinan lapis kedua dan tiga sesuai
dengan hasil investigasi. Panglima menilai insiden itu sebagai kejadian yang
mempermalukan Presiden.
Berdasarkan hasil evaluasi singkat Panglima TNI dan Kepala Polri, disimpulkan
adanya ketidakcermatan serta kelalaian dari aparat di lapangan untuk mencegah
penari masuk ke lapangan. Kelemahan terutama terjadi di lapis kedua dan ketiga.
Hasil evaluasi sementara ini akan segera ditindaklanjuti.
Seperti diberitakan, peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Lapangan
Merdeka, Ambon, Jum'at (29/6), diwarnai kericuhan. Kericuhan muncul setelah
Gubernur Maluku Karel Albert Rahalulu melaporkan kegiatan Harganas. Tiba-tiba
muncul sekitar 20-an orang masuk ke tengah Lapangan Merdeka. Dengan disaksikan
Presiden Yudhoyono dan sejumlah menteri, mereka memeragakan tarian cakalele
dengan busana adat Maluku. Saat itulah, mereka mengangkat bendera RMS. (DEN)
Copyright © 2007 Metro TV. All rights reserved.
|