Media Indonesia, Jum'at, 29 Juni 2007 19:31 WIB
DPR Lihat RMS Tantang NKRI
Penulis: Fardiansah Noor
Jakarta - MIOL: DewanPerwakilan Rakyat (DPR) menilai kasus demonstrasi terhadap
Presiden dalam bentuk tarian perang Cakalele oleh kader-kader Republik Maluku
Selatan (RMS) di Ambon adalah tantangan terbuka terhadap NKRI.
Demikian diungkapkan oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Tjahjo Kumolo dan
Ketua Fraksi PKS Mahfudz Siddiq kepada Media Indonesia di Jakarta, Jumat (29/6).
Menurut Mahfudz, kasus tarian Cakalele di hadapan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono langsung yang sedang menghadiri acara puncak peringatan Hari Keluarga
Nasional di Ambon bukan sekadar mempermalukan Kepala Negara, tapi jelas-jelas
tantangan terbuka terhadap NKRI.
"Mereka harus ditindak tegas secara hukum. Aparat keamanan tidak boleh abai
terhadap unsur-unsur kekuatan seperti ini yang jelas-jelas mengancam NKRI," tegas
Mahfudz.
Sedangkan Tjahjo menyatakan kasus tarian perang Cakalele di Ambon yang baru
saja berdamai dari konflik dan langsung di hadapan Presiden, membuktikan aparat
keamanan dan intelijen tidak bekerja dan telah bersikap masa bodoh akan kondisi
masyarakat Ambon.
"Aparat intelijen tidak cermat dan menunjukkan kurangnya koordinasi antara pihak
kemanan di pusat dan daerah," ujar Tjahjo.
Ia berpendapat, Presiden harus memberikan tindakan yang tegas terhadap Komandan
Paspampres, Pangdam Pattimura, dan Kapolda Maluku yang menyebabkan lolosnya
demonstrasi dalam bentuk tarian Cakalele di hadapan Presiden oleh kelompok
pemuda pendukung RMS.
"Sangat perlu untuk diberhentikan karena bertanggungjawab atas keamanan Kepala
Negara ketika itu. Ini adalah masalah yang prinsip dan jangan nanti
tanggungjawabnya dibebankan kepada anaka buah di lapangan. Ini adalah kesalahan
yang serius, bukan sekedar kelalaian ataupun kecelakaan," cetus Tjahjo (Far/OL-03)
Copyright © 2006 Media Indonesia. All rights reserved.
|