The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Media Indonesia


Media Indonesia, Rabu, 04 Juli 2007 18:02 WIB

Insiden RMS karena Kurang Koordinasi

JAKARTA--MIOL: Insiden pengibaran bendara RMS dihadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu terjadi akibat kurangnya koordinasi antara aparat pengamanan dari Polri serta Paspampres, dan Panitia Acara.

Selain itu, ditemukan juga fakta pemberian pas masuk ke lokasi acara kepada para aktivis RMS oleh salah seorang anggota panitia acara.

Hal itu terungkap dalam temuan sementara tim evaluasi yang dibentuk Kementerian Polhukam untuk menilai terjadinya insiden RMS tersebu yang disampaikan ketua tim yang juga menjabat Sesmenkopolhukam, Agustadi Sasongko saat ditemui di Jakarta, Rabu (4/7).

Agustadi memastikan bahwa hingga kini Kepolisian terus mengusut kasus tersebut. Setelah melakukan kunjungan ke Maluku, Minggu (1/7) lalu, Agustadi mengatakan bahwa pihaknya menemukan bahwa seluruh aparat keamanan dan panitia acara telah melakukan kesalahan.

"Aparat keamanan ya salah, panitia juga salah. Salahnya karena kurang koordinasi antara bagian acara dan pihak pengamanan. Intinya itu dan sekarang sedang diusut oleh Polda Maluku," jelas Agustadi.

Dari keterangan yang diperoleh, kata Agustadi ditemukan bahwa aparat keamanan memang membiarkan para aktivis RMS masuk ke lokasi acara karena salah seorang diantaranya anggota penari menunjukkan kartu pas masuk.

Agustadi melanjutkan berdasar penelusuran ditemukan bahwa si pemberi pas masuk kepada aktivis RMS adalah salah seorang anggota panitia dari Pemda setempat.

"Ada yang memberikan pas masuk. Itu bukan dari aparat (keamanan), tapi dari aparat Pemda. Itu sedang dicek," ujarnya.

Di sisi yang lain, lanjutnya, aparat keamanan di lapangan sama sekali tidak mengetahui bahwa tarian Cakalele tidak terdapat dalam susunan acara.

"Kesalahannya aparat keamanan tak tahu susunan acara dan para penari cakalele menunjukkan kartu pas yang diberi salah satu panitia acara. Jadi ada kurang koordinasi," tandasnya.

Ketika ditanya tentang sinyalemen adanya keterlibatan anggota Intelijen, Polri dan Paspampres, termasuk seorang aparat berpangkat Lettu yang disinyalir membawa para penari masuk, Agustadi menegaskan hal tersebut tak benar. (Mjs/OL-06)

Copyright © 2006 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/aboroe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044