Media Indonesia, Selasa, 03 Juli 2007 11:52 WIB
Kapolri: Diselidiki Kemungkinan Anggota Polri Terlibat di Ambon
JAKARTA--MIOL: Kasus pengibaran bendera Republik Maluku Selatan (RMS) dan
tarian Cakelele di hadapan Presiden saat menghadiri acara Hari Keluarga Nasional di
Ambon, Maluku, Jumat (29/6), kemungkinan juga melibatkan aparat keamanan.
Kapolri Jenderal Sutanto menyatakan Tim Evaluasi di bawah koordinasi
Sesmenkopolhukam saat ini sedang melakukan evaluasi terhadap anggota Polri yang
mungkin terlibat dalam aksi pengibaran bendera Republik Maluku Selatan (RMS) di
hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika menghadiri acara
puncak Hari Keluarga Nasional di Ambon, Maluku.
"Tim evaluasi saat ini sedang mengevaluasi apakah ada aparat yang terlibat dan akan
ada tindakan tegas yang diambil. Mudah-mudahan dalam minggu-minggu ini
diumumkan," kata Sutanto sebelum Rapat Terbatas di Kantor Presiden Jakarta,
Selasa (3/7).
Sutanto menambahkan, selain menunggu hasil Tim Evaluasi, saat ini Kepolisian
Daerah Maluku telah berhasil menangkap 34 orang yang terkait dengan pengibaran
bendera RMS.
"Yang ditangkap adalah 34 orang, mungkin akan bertambah lagi berkaitan dengan
pengibaran bendera RMS," ujar Sutanto.
Ia meminta masyarakat termasuk media massa untuk tidak mengundang kepanikan
dan keresahan terhadap warga dalam mengeluarkan pernyataan mengenai kasus
pengibaran bendera RMS di Ambon. Jangan sampai perbedaan pendapat yang
dikeluarkan memberikan persepsi yang berbeda.
"Beda pendapat boleh terjadi, tapi dengan cara yang lebih santun, tidak mengundang
kepanikan masing-masing dan keresahan di antara masyarakat," cetus Sutanto.
(Far/OL-03)
Copyright © 2006 Media Indonesia. All rights reserved.
|