The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Radio Netherland Hilversum


Radio Nederland Wereldomroep, 17-07-2007

Pangdam Pattimura Baru
Siapa Yang Bermain Kartu RMS?

Dengarkan wawancara dengan Tjipta Lesmana

Kodam Pattimura akan dipimpin oleh seorang pangdam baru, itulah Mayjen Rasyid Qurnuen Aquary yang sekarang masih menjabat Danjen Kopassus. Demikian diumumkan oleh Panglima TNI Marsekal Djoko Santoso hari ini.

Pergantian ini dikaitkan dengan insiden tari Cakalele di Ambon tanggal 29 Juni lalu, ketika para penari membentangkan bendera Benang Raja milik Republik Maluku Selatan RMS. Apa makna kedatangan seorang Danjen Kopassus di Ambon. Apakah propinsi itu memang butuh pendekatan keamanan? Berikut pengamat militer Tjipta Lesmana kepada Radio Nederland Wereldomroep.

Bertindak lebih keras

Tjipta Lesmana [TL]: Saya kira pimpinan TNI menganggap anak buahnya kecolongan. Anak buahnya dalam hal ini pangdam. Ini kan menyangkut keamanan. Dia harus bertanggung jawab. Kan kalau keamanan biasanya dua pihaklah. Tentara sama polisi. Dua-duanya dicopot. Terus kan isyu santernya komandan Paspampres mau dicopot juga, mungkin harus bertanggung jawab juga, ya.

Radio Nederland Wereldomroep [RNW]: Penggantinya adalah komandan Kopassus, Mayjen Rasyid Qurnuen Aquary, ini menaik. Biasanya kalau sudah Danjen Kopassus itu kan tidak lagi ditempatkan di luar Jawa?

TL: Endak, endak, endak. Ada juga Danjen Kopassus yang ditempatkan di luar Jawa. Memang umumnya Pangdam di Jawa. Tetapi sekali-kali ada juga yang di luar Jawa.

RNW: Siapa itu, Pak Tjipta ingat, siapa Danjen Kopassus yang ditugaskan keluar Jawa?

TL: Tarub, Tarub itu Danjen Kopassus. Dia ke Irian waktu itu. Waktu balik ke Jakarta, dapat promosi lagi dia. Dia ke Irian, Pangdam Cendrawasih. Memang jarang. Jarang. Umumnya di Jawa. Wismoyo Pangdam Diponegoro. Ada lagi Isnaeni, Pangdam Diponegoro juga. Sering kali Jawa Tengah ya, kalau mantan Danjen Kopassus. Memang anda betul, umumnya jadi pangdam di pulau Jawa.

RNW: Lalu menurut anda apa maknanya sekarang?

TL: Maknanya, tentara akan bertindak lebih keras. Kan kita tahu, Kopassus ini kan pasukan elit TNI. Seorang Danjen Kopassus diterjunkan ke Ambon, itu maknanya jelas sekali. Bahwa tentara akan bertindak lebih keras. Tidak akan main-main lagi terhadap gerakan RMS. Jelas itu maknanya.

Menggoyang SBY

RNW: Tapi masalahnya Ambon ini kan baru sembuh dari luka-luka perang antara umat beragama. Pertanyaan saya apakah pendekatan keamanan ini masih relevan untuk Ambon?

TL: Sebetulnya kurang baik. Menurut saya sekarang bukan jamannya lagi pendekatan keamanan. Mestinya kan pendekatan sosial, pendekatan ekonomi. Mestinya begitu.

Sekarang begini. Ini saya bicara mengenai kasus Ambon. Kalau saya melihat, saya menganalisa, ini memang ada pihak-pihak tertentu yang bermain dengan tujuan yang jelas untuk menggoyang SBY. Bayangkan begini, itu penjagaan tiga ring. Ring satu, ring dua, ring ketiga. Ring ketiga ini luar, itu polisi. Ring kedua tentara. Ring pertama Paspampres. Kok bisa si penari ini menerobos tiga ring itu?

Mustahil mereka bisa menerobos pengamanan tiga ring itu, dengan mulus diterobos, tanpa ada kerjasama dari unsur-unsur keamanan. Itu jelas sekali. Tidak mungkin, tidak mungkin tanpa ada kerjasama. Artinya apa? Ada kerjasama dengan oknum-oknum militer, dengan oknum-oknum polisi, mungkin juga petinggi yang mestinya dicari, dan saya kira Jakarta juga mencari itu, tapi enggak mungkin diumumkan. Yang mesti dicari siapa biang keladi ini. Pasti ada itu.

Jadi saya yakin sekali, itu memang dalam rangka menggoyang SBY, mempermalukan SBY. Bukan di depan rakyat Indonesia, di depan seluruh rakyat dunia.

Kartu RMS

RNW: Kalau begitu RMS ini cuma kambing hitam saja ya?

TL: Kambing hitam, yang main Jakarta, saya yakin sekali. Kalau kita lihat, RMS sama OPM di Papua lebih berbahaya Papua. RMS ini gaung internasionial hampir tidak ada. Tidak. Kekuatan militer juga lemah. Mereka sudah hampir mampus, RMS ini.

Papua yang cukup kuat dia punya gerakan kemerdekaan ini. RMS ini, aduh, sudah tidak berarti lagi, dari segi politik, dari segi kekuatan militer, itu tidak berarti lagi. Jadi pasti ada yang main-main ini. Nah, yang dipermainkan adalah kartu RMS. Yang main-main ini saya yakin sekali adalah elit politik di Jakarta, yang tentu saja punya jaringan di sana.

RNW: Kalangan militer purnawirawan kan banyak yang tidak suka SBY?

Jawaban lebih lanjut Tjipta Lesmana bisa didengarkan melalui MP3

© Hak cipta Radio Nederland 2007 Disclaimer
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/aboroe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044