Radio Nederland Wereldomroep, 15-08-2007
RMS Tuntut Perhatian Belanda
Dengarkan wawancara dengan Ferry Rinsampessy
Peringatan kalahnya Jepang di Indische Monument Den Haag, Belanda diramaikan
aksi generasi muda Republik Maluku Selatan RMS. Mereka menuntut perhatian atas
penahanan 41 aktivis Maluku.
"Saya membagikan selebaran di mana meminta perhatian atas ketidakadilan di
Maluku. Tanggal 29 Juni lalu di Ambon ada beberapa warga Maluku membentangkan
bendera RMS pada saat berlangsung peringatan hari keluarga nasional. Mereka
ditangkap dan hingga kini disiksa dan masih ditahan. Kami di sini meminta perhatian
orang-orang mengisi petisi yang dapat ditemui di situs www.petitiemaluku.tk untuk
memberi dukungan perhatian atas orang-orang yang masih ditahan."
Demikian ujar salah seorang perempuan aktivis RMS. Dalam wawancara terpisah,
Ferry Rinsampessy, salah seorang generasi muda RMS yang ikut dalam aksi di Den
Haag, kepada Radio Nederland Wereldomroep menjelaskan lebih jauh kegiatan unjuk
rasa.
"Aksi ini di tempat peringatan perang dunia kedua Hindia Belanda di Den Haag. Kami
meminta perhatian atas orang yang dapat tangkap di Maluku dalam kasus kibar
bendera dan tari cakalele pada hari keluarga nasional. Beberapa orang dapat tangkap
dipukul, juga hubungan dengan keluarga tidak dapat perhatian lagi. Dunia luar harus
tahu Indonesia tidak menghormati hak-hak asasi manusia di Maluku."
HAM
Radio Nederland Wereldomroep: Jadi apakah anda juga menuntut pemerintah
Belanda memberi perhatian?
"Memang. Karena itu juga persoalan hak asasi manusia. Di sini bendera bisa
berkibar. Tapi di Maluku katong punya saudara-saudara di sana kasih keluar bendera
dari tifa langsung dipukul dan dijajah oleh tentara dan polda. Di sini ada bendera RMS
kira-kira ada 10 begitu berkibar dan ada satu bendera kombinasi RMS, Papua Barat,
Aceh dan Timor."
RNW: Anda tidak menghampiri Duta Besar Indonesia?
"Tidak bisa karena orang-orang jaga banyak ada di muka dan katong sadar ini hari
peringatan. Kitorang tidak mau ganggu prosedur peringatan."
Kibar bendera
RNW: Tanggal 17 Agustus sudah dekat. Biasanya ada peringatan.
"Ya. Dan juga mungkin ada aksi kibar bendera. Tapi bukan di KBRI, tapi di Duta
Besar punya rumah. Karena perayaan hari ulang tahun RI ada di Wassenaar. Kami
masih dalam urusan dengan Polisi. Kalau sudah dalam urusan baik dengan Polisi,
kelihatannya aksi ini akan jadi."
Klik MP3 untuk mendengarkan wawancara lengkap dengan Ferry Rinsampessy.
© Hak cipta Radio Nederland 2007 Disclaimer
|