Radio Baku Bae, 12-Jul-2007
Cuaca Buruk Halangi Pencarian Korban KM.Wahai Star
Dian N. Pesiwarissa, Radio Baku Bae - Ambon
CUACA buruk pada perairan Maluku menyebabkan proses pencarian dan evakuasi
korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Wahai Star yang mengalami musibah dalam
perjalanan dari Kecamatan Leksula Kabupaten Buru menuju Ambon pada Selasa
(10/7) lalu terhambat.
Hingga Kamis (12/7) siang, dari puluhan penumpang yang ikut pada kapal naas
tersebut baru ditemukan 33 orang, dua diantaranya meninggal dunia, 27 orang dirawat
di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Haulussy Ambon sedangkan empat korban
lainnya terdampar dalam keadaan selamat di Pulau Manipa.
"29 orang berhasil dievakuasi tadi (Kamis) pagi oleh Kapal Tangker Minas, dua
meninggal. Kami juga baru saja mendapat informasi dari seorang guru bernama Yafet
Lesnussa di Pulau Manipa bahwa mereka baru saja menemukan empat orang dalam
keadaan selamat di pulau tersebut. Tiga orang adalah penumpang dan seorang lagi
Anak Buah Kapal (ABK) Km. Wahai Star," ungkap Kepala Administrator Pelabuhan
(Adpel) Yos Sudarso Ambon Tumorang Hutasoit di ruang kerjanya, Kamis (12/7).
Berdasarkan data pada Adpel Ambon jumlah penumpang yang ikut pada KM. wahai
star sebanyak 42 orang dengan ABK 17 orang. "Penumpang yang ada 59 orang
termasuk ABK. Masih jauh dari over weigth. Kapasitasnya 100 lebih, " ujarnya.
Namun diperkirakan jumlah penumpang yang ikut pada kapal naas tersebut jauh
melebihi angka yang disebutkan karena berdasarkan keterangan dari keluarga korban
yang masih menunggu di Pelabuhan Yos Sudarso banyak keluarga mereka yang
tidak terdaftar pada manifest kapal tersebut.
"Jumlah penumpang bisa saja berubah sesuai perkembangan pencarian,'' ujar
Hutasoit menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan banyaknya
penumpang liar yang ikut kapal tersebut.
Hutasoit juga mengatakan kecelakaan ini lebih disebabkan karena faktor cuaca yang
buruk dengan ombak setinggi tiga sampai empat meter di laut tersebut dengan
kecepatan angin 23 knot/jam. "Lebih pada faktor cuaca, bukan human error, KRI
Panama yang berangkat evakuasi tadi pagi juga terpaksa balik lagi karena ombak
yang besar, " tandasnya. Pernyataan ini berbeda dengan keterangan dari Kepala
Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Benny Gaspersz malam sebelumnya yang
menyatakan kapal naas tersebut tenggelam karena mengalami kerusakan mesin.
Selain itu, Hutasoit juga menjamin KM. Wahai Star buatan tahun 1983 tersebut masih
layak muat.
Hingga berita ini diturunkan posisi kapal yang diperkirakan tenggelam pada 10 mil laut
dari Pulau Manipa tersebut belum ditemukan dan pencarian korban masih terus
dilakukan dengan menggunakan KRI Panama, KRI Sambu, KM. Mayang, KM.
Antareja (POLRI), Kapal tanker Minas, LCT Anugerah Perdana dan LCT Cantika
Indah. (rbb)
Nama Korban KM. Wahai Star
Meninggal:
- Kastina Bola (38) asal Wasili
- Imanuel Lesnussa (3) asal Leksula
Selamat:
- Desi Lesnussa (15), Leksula
- Reni Sarupi (34), Leksula
- Ani Lesnusa (26), Leksula
- Mariana Lamtabu (48), Leksula
- Marselino Solissa (18), Leksula
- Pendeta Rony Hukunala (36), Leksula >
- Key de Fretes (51), Leksula
- Sudino Banda (27),
- Nazrudin Mahulauw (39), ABK
- Muh. Detek (37), Wamsisi
- Zico Hukunala (29), Namrole
- Dance Hukunala (21), Namrole
- Yunex Hukunala (21) Namrole
- Deki Saherlawan, Namrole
- Onas, Wamkana
- Ricky Nurlette (27) Leksula
- Andi Lecikit (18), Leksula
- Marcel Solissa (18), Leksula
- Leni Behuku (15), Leksula
- Ny. Sarah Ayal/Lesnussa (48), Leksula
- Benny Boritnaban (20), Leksula
- Zeth Nikijuluw (33), Leksula
- Merlin Nacikit (17), Leksula
- Efraim Lesnussa (18), Leksula
- Muh. Adam Leletuni (17), Wamsisi>
Empat orang di Pulau Manipa belum diketahui identitasnya. (rbb)
Copyright © 2007 RadioBakuBae.com. All right reserved.
|