Radio Baku Bae, 18-Jul-2007
Operasi Pencaharian Korban KM. Wahai Star Dihentikan
Halid Sabban, Radio Baku Bae - Ambon
Administrator Pelabuhan (Adpel) Ambon menghentikan operasi SAR untuk mencari
para korban KM. Wahai Star yang tenggelam Selasa (10/7) lalu, pada Rabu (17/7)
pukul 01.00 WIT, Penghentian pencarian ini berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor: 36 Tahun 2006 tentang pencaharian dan pertolongan,
pasal 13 (1) b, kata SAR Mission Cordinator (SMC) KM Wahai Star, Letkol Laut (P)
Effendy Bungkang kepada pers di Kantor Adpel Pelabuhan Yos Sudarso Ambon,
Rabu, (18/7).
Penghentian pencarian terhadap para korban KM. Wahai Star ini pun telah dilaporkan
kepada Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, dari tim SAR sesuai dengan
Peraturan Pemerintah tersebut dan Ralahalu kembali memberi petunjuk untuk segera
melanjutkan pencaharian terhadap korban yang belum ditemukan.
Selain itu, Agar penanganan berjalan efektif kantor posko penanganan korban KM
Wahai Star diambil alih Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Maluku dan dialihkan ke
Bagian Kesbang Linmas Provinsi Maluku, guna menaggulangi keluhan dari keluarga
korban teggelamnya kapal tersebut.
Pemda Provinsi Maluku bersama pihak Asuransi dan pemilik kapal akan
menanggulangi santunan terhadap korban yang meninggal maupun yang selamat.
Sekitar pukul 23.30 WIT tadi malam pihak Adpel kembali didatangi 12 keluarga
korban, mereka menanyakan nasib 26 orang anggota keluarganya yang menjadi
korban tenggelamnya KM. Wahai Star dan sampai kini bhelum ditemukan.
Sementara itu, data evakuasi korban tenggelamnya KM Wahai Star paska
penghentian pencaharian berjumlah 60 orang, 40 diantaranya selamat dan 20 orang
lainnya meninggal dunia serta puluhan orang masih belum ditemukan dari total jumlah
penumpang yang dilaporkan sebanyak 91 orang. Namun data ini masih bersifat
sementara karena masih ada perkembangan data korban selanjutnya. (rbb)
Copyright © 2007 RadioBakuBae.com. All right reserved.
|