Republika Online, Senin, 16 Juli 2007
Peringatan Teror Bom Tidak Hentikan Lomba Layar
Darwin-Ambon
Ambon--RoL-- Peringatan pemerintah Australia berupa 'travel warning' terhadap
warganya, tidak menghentikan lomba layar Internasional Darwin, Australia Utara -
Ambon, ibukota provinsi Maluku, yang dijadwalkan pelepasannya 21 Juli mendatang,
kata Kadis Pariwisata Maluku, Ape Watratan.
"Lomba layar Internasional Darwin - Ambon tetap dilaksanakan kendati pemerintah
Australia memperingatkan warganya terhadap bahaya kemungkinan terjadi kembali
aksi teror bom, karena para pelayar bersikeras mengikuti event tersebut," kata Ape
ketika dimintai kofirmasi di Ambon, Senin.
Hanya enam perahu yang mengikuti event tersebut, yang dijadwalkan pelepasannya
di Darwin dihadiri Walikota Ambon, Jopi Papilaja sebagai realisasi kerjasama kota
kembar (sister city) di bidang parwisata dan olahraga.
Lomba layar Internasional Darwin-Ambon awalnya dipengaruhi adanya peringatan
mengunjungi Indonesia karena aksi teror bom dan puncaknya aksi 'tarian liar' yang
diperagakan simpatisan separatis RMS saat peringatan Harganas ke-XVI yang
dihadiri Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono , di Ambon, 29 Juni lalu.
"Sempat dua perahu mengundurkan diri dan dikhawatirkan tidak ada peserta pada
tahun kedua diaktifkan kembali lomba layar Internasional Darwin - Ambon tersebut,
yang sempat terhenti karena konflik sosial pada 1999. Namun ternyata enam perahu
bersikeras untuk mengarungi tantangan lautan maupun angin dari benua Australia ke
Ambon," ujar Watratan.
Ia mengharapkan para peserta sekembalinya ke negaranya bisa menceritakan kondisi
keamanan kota Ambon sesungguhnya sehingga tahun-tahun ke depan peserta dari
mancanegara akan melonjak.
Pelayar mancanegara banyak yang belum tahu soal kondisi keamanan Kota Ambon
sesungguhnya, sehingga ada yang mengundurkan diri. Hal ini kemungkinan
terprovokasi dari mantan ketua panitia lomba layar Internasional Darwin - Ambon,
David Woodhouse, tambahnya.
Sebelumnya, saat mendampingi Wagub Maluku, Memet Latuconsina ke Darwin, 21
Juni lalu, sedikitnya 60 pelayar dari 35 negara telah mendaftarkan diri untuk mengikuti
lomba layar Darwin-Ambon.
Berdasarkan koordinasi dengan panitia di Darwin, disepakati lomba tetap digelar
dengan jumlah peserta terbatas, menyusul ujicoba 2006 dengan hanya dua peserta.
Antar
© 2006 Hak Cipta oleh Republika Online.
|