The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Selasa, 17 Juli 2007

Korban KM Wahai Star Tak Dapat Santunan Asuransi

Oleh Izaac Tulalessy

Ambon - Kepala PT Asuransi Jasa Raharja Cabang Ambon, HM Anhanry, mengaku para korban tenggelamnya KM Wahai Star tidak akan mendapatkan santunan asuransi kecelakaan Jasa Raharja, karena pemilik kapal sampai saat ini tidak pernah menyetor asuransi kepada pihak Jasa Raharja.

"Pemilik kapal tidak pernah menyetor asuransi kepada kami sehingga kami pun tidak bisa memberikan santunan asuransi. Walaupun ada data manifes penumpang, namun pemilik kapalnya tidak membayar iuran wajib yang menjadi premi asuransi bagi kita," jelas Anhanry kepada SH di Ambon, Selasa (17/7).

Menurut Anhanry, prosedurnya adalah para penumpang kapal harus membayar asuransi, dan selanjutnya pihak perusahaan membayarnya ke Jasa Raharja, namun ternyata proses tersebut tidak dilakukan oleh pemilik KM Wahai Star.

"Kami telah berulang kali melakukan sosialisasi dan memberitahukan hal tersebut kepada setiap kapal untuk wajib membayarkan asuransi. Bahkan, secara tertulis pihaknya menyampaikan hal itu kepada perusahaan, tetapi tidak juga membayar," jelasnya.

Menyikapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Maluku, Evert Kermite, mengaku DPRD akan mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku menyantuni para korban tenggelamnya KM Wahai Star jika pihak asuransi tidak memberikan santunan.

Penumpang Tak Pasti

Administrator Pelabuhan (Adpel) Ambon sangat amburadul. Buktinya, hingga saat ini Adpel tak mampu memastikan jumlah penumpang yang diangkut oleh KM Wahai Star.

Pelaksana Harian (Plh) Administrator Pelabuhan Ambon Abraham Lesnussa mengaku pihaknya belum dapat menetapkan jumlah penumpang secara pasti karena berdasarkan catatan dan laporan, ternyata selain menyinggahi dua pelabuhan resmi, yaitu Pelabuhan Leksula dan Pelabuhan Namrole, juga menyinggahi beberapa desa di wilayah pesisir Pulau Buru bagian selatan.

"Adpel hanya memiliki manifes penumpang resmi KM Wahai Star yang naik dari Pelabuhan Leksula dan Pelabuhan Namrole, sedangkan penumpang yang naik dari beberapa desa di wilayah pesisir Pulau Buru bagian selatan tidak dimiliki," jelas Lesnussa kepada wartawan di Ambon, Selasa.

Menurutnya, jumlah penumpang KM Wahai Star yang berangkat dari Pelabuhan Leksula sebanyak 38 orang, Pelabuhan Namrole (15 orang) dan Pelabuhan Wamsisi (tujuh orang).

"Semula dari Pelabuhan Leksula berdasarkan data kami hanya 26 orang, namun setelah dua hari kemudian kami berupaya menggali terus maka jumlahnya menjadi 38 orang. Untuk Pelabuhan Namrole yang kami dapatkan pertama 16 orang, namun pada hari berikut kami dapatkan bukan 16 orang, tetapi 15 orang. Sedangkan dari Wamsisi berdasarkan laporan dari kepala desanya yang berada di Ambon menyebutkan ada tujuh warganya yang menumpang kapal tersebut, sedangkan jumlah ABK yang semula 17 orang setelah dicek kembali ternyata waktu kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Ambon, satu masinisnya sakit dan yang berangkat ke Leksula hanya 16 orang," jelasnya

Kemudian waktu kembali dari Leksula menuju Ambon saat kapal ini sampai di Desa Oki Baru untuk mengangkut beberapa penumpang di situ, namun ternyata tidak bisa karena kondisi cuaca buruk.

Sedangkan seorang ABK sudah terlanjur turun ke darat, sehingga kapal ketika menyelamatkan diri dari amukan ombak ABK tersebut tertinggal. Maka saat terjadi musibah tersebut jumlah ABK hanya 15 orang. Jumlah penumpang yang ada pada kami berjumlah 75 orang. Itu data sementara.

Lesnussa juga mengungkapkan berdasarkan dokumen-dokumen keselamatan KM Wahai Star yang dikeluarkan kantor Adpel Ambon, ternyata masa berlaku semuanya tercatat hingga tanggal 27 Agustus 2007. "Kapal tersebut diberikan izin mengangkut 100 penumpang, juga tersedia 166 buah lifejacket untuk orang dewasa, 25 lifejacket untuk anak-anak, 13 rakit penolong dengan 12 orang/rakit, serta satu speedboat berkapasitas 12 orang dan tiga pelampung penolong," ujarnya.

Dia menambahkan, hingga Senin (16/7) tercatat 54 korban telah ditemukan, 14 di antaranya meninggal dunia. n

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/aboroe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044