The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Jumat, 20 Juli 2007

Pemprov Maluku Santuni Korban KM Wahai Star

Ambon - Seluruh korban tenggelamnya KM Wahai Star dipastikan akan mendapat santunan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku. Hal itu diungkapkan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu kepada wartawan di Ambon, Jumat (20/7).

Ralahalu menegaskan seluruh penumpang yang menjadi korban tenggelamnya KM Wahai Star pada 10 Juli 2007 lalu akan mendapatkan santunan dari Pemprov Maluku. "Pemprov Maluku akan menyantuni korban selamat sebesar Rp 2 juta/korban, sedangkan korban meninggal, Rp 2,5 juta/korban," ujarnya.

Sementara itu, kendati Tim SAR telah menghentikan pencarian berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku, namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku tetap melanjutkan pencarian korban tenggelamnya KM Wahai Star dengan mengerahkan satu kapal LCT.

Hal itu diungkapkan Plh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang Linmas), Simon Kaihena kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat.

Dia mengatakan, pencarian ini terus dilakukan berdasarkan perintah Gubernur Maluku sebab masih ada puluhan penumpang maupun Anak Buah Kapal (ABK) yang belum ditemukan. "Saat ini posko sudah dipindahkan ke Badan Kesbang Linmas Provinsi Maluku di Kantor Gubernur Maluku dan seluruh operasi pencarian saat ini di bawah koordinasi dari pemprov. Pencarian akan tetap dilakukan sampai seluruh korban ditemukan," kata Kaihena.

Salah Identifikasi

Sementara itu, di antara 20 korban tenggelamnya KM Wahai Star yang ditemukan dalam kondisi meninggal, ternyata diduga telah terjadi kesalahan identifikasi jenazah.

Hal ini terungkap setelah Kamis, pihak keluarga dari korban Ny Ina Solissa mendatangi Posko Penanganan Korban KM Wahai Star untuk mengajukan komplain tentang identitas jenazah yang salah diidentifikasi.

Plh Kepala Badan Kesbang Linmas, Simon Kaihena mengatakan, jenazah Ny Debby Saleky yang ditemukan di Desa Ilat dan telah dimakamkan oleh pihak keluarganya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Benteng-Ambon diduga adalah jenazah Ny Ina Solissa yang juga korban dari kecelakaan kapal tersebut.

"Kita sekarang jadi bingung sementara suami dari almarhum Ny Debby Saleky ini meyakini bahwa jenazah tersebut adalah istrinya sebab telah diidentifikasi oleh Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Leksula," jelas Kaihena.

Menurutnya, saat jenazah tersebut dievakuasi ke Ambon ternyata sudah dimasukkan dalam peti jenazah, bahkan sampai pemakaman pun peti tersebut tidak dibuka. "Anak perempuan dari korban Ny Ina Solissa datang kepada kami, mengatakan bahwa jenazah yang dievakuasi dari Namlea ke Ambon dengan menggunakan kapal perang tersebut adalah jenazah ibunya dan bukan jenazah Ny Debby Saleky," tuturnya. (izaac tulalessy)

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/aboroe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044