The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Jumat, 20 Juli 2007

Komnas HAM Perlu Tangani Serius Teror di Papua

Jakarta – Teror lewat short messages service (SMS) yang terjadi terhadap Ketua Komisi Nasional (Komnas) (Hak Asasi Manusia) HAM Papua dipandang oleh Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Usman Hamid akan mempengaruhi wibawa lembaga bila hal itu dibiarkan berlarut-larut. Karena itu, seharusnya hal ini mendapat perhatian khusus dari pengurus Komnas HAM.

"Kami menilai ancaman ini juga ditujukan pada lembaga Komnas HAM di Papua," ujarnya di Kantor Kontras Jakarta (19/7).

Menurut Usman, seharusnya pertemuan antara Sekretaris Daerah, Polda, dan Pangdam di awal kedatangan Hina Jailani membawa kedamaian di wilayah itu. "Aneh kalau tiba-tiba ada intimidasi. Orang yang melakukan ini pasti punya akses intimidasi sehingga sulit dideteksi,"imbuh Usman.

Laporan kepada Ketua Komnas HAM Abdul Hakim Garuda Nusantara sebenarnya telah dilakukan lewat Komisioner Komnas HAM Syamsudin. Namun nyatanya hingga saat ini belum ada perhatian serius. "Perlakuan terhadap Komnas di Aceh bisa dibawa ke Jakarta, seharusnya terhadap Komnas di Papua pun bisa diperlakukan sama," ujarnya.

Menurut Ketua ELSHAM Papua Denny Yomaki peristiwa ini juga akan mempengaruhi kelembagaan. Keinginan Albert untuk mendapatkan perlindungan keamanan dari Brigif Internasional ditolak dengan alasan bahwa Komnas HAM adalah lembaga yang didirikan negara. Sebagai wakil Komnas HAM, nyatanya Albert tak mendapat perlindungan dari lembaga resmi tempat dia bekerja. "Al-bert saja tak mendapat jaminan, apalagi dari LSM setempat dan korban," ujar Denny.

Usai kunjungan Wakil Khusus Sekjen PBB Hina Jilani, harapannya perlindungan terhadap pembela HAM menjadi lebih baik di sana. Namun nyatanya, dua kali dalam sehari, Albert mendapatkan ancaman SMS. "Albert sangat stres bukan soal dirinya tetapi soal anak dan istrinya. Sejak 31 Juni, menurut Albert, pendampingan dari polisi tidak lagi berlangsung," ujarnya.

Hingga kini, kepolisian yang mendapatkan laporan itu akan melacak dua nomor yang kerap meng-SMS Albert. Namun, hingga hari ini tak ada titik terang. Menurut Denny, Albert bahkan sampai berpikir untuk mencari keamanan dari negara lain supaya dia bisa lebih berkonsentrasi untuk bekerja di bidang kemanusiaan.

Di kesempatan sama, Direktur Demos Asmara Nababan mengatakan bahwa yang paling penting dari peristiwa ini adalah kewajiban kepolisian bukan saja melindungi, tapi juga melakukan penyelidikan. Selain Hina Jailani, juga Komisioner HAM PBB Louis Arbour telah meminta aparat RI melindungi penggiat HAM di Papua. "Pembiaran ini akan berimplikasi politik yang besar ," ujarnya. (sihar ramses simatupang)

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/aboroe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044