The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Jumat, 20 Juli 2007

Presiden Perintahkan Penanganan HIV/AIDS di Papua

Jakarta—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan kepada jajaran kabinet agar memberikan perhatian khusus terhadap penanggulangan HIV/AIDS di Papua, sebab jumlah penderita sudah kategori merah. Sesuai data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), 2,4 persen penduduk dewasa di Papua terinfeksi HIV/AIDS.

"Untuk Papua diberikan dana yang lebih besar. Tadi Presiden sudah memerintahkan untuk memperhatikan lebih banyak mengenai Papua karena penularan HIV/AIDS sudah memasyarakat. Sebanyak 2,4 persen adalah angka yang tinggi atau 15 kali nasional kita," ujar Menko Kesra Aburizal Bakrie usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai penanggulangan HIV/AIDS di Kantor Kepresidenan, Kom-pleks Istana, Jakarta, Kamis (19/7).

Ratas ini juga diikuti antara lain, Wapres Jusuf Kalla, Ibu Negara Ani Yudhoyono selaku Duta AIDS Indonesia, Ketua KPA Nafsiah Mboi, Menkes Siti Fadilah Supari dan Kapolri Jenderal Sutanto.

Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menambahkan, pemerintah sudah memiliki program Save Papua yang juga tergabung dengan program daerah di Papua dan Irjabar, di mana pemerintah melakukan pemeriksaan serentak dari kampung ke kampung.

Ironisnya, saat ini, dana yang tersedia untuk penanga-nan virus HIV/AIDS di Indonesia masih sangat kurang. Dana untuk penanganan HIV/AIDS untuk skala nasional, tahun 2006 US$ 66 juta dan tahun 2007 US$ 100 juta.

Tapi untuk tahun 2007, dana yang kurang mencapai US$ 50 juta. Dengan demikian untuk tahun 2008 akan kurang US$ 100 juta, tahun 2010 akan kurang US$ 200 juta atau setara Rp 3,2 triliun.

Dana untuk penanggulangan HIV/AIDS hanya untuk Papua saja tahun 2007 adalah US$ 4 juta, atau 4 persen dari total kebutuhan nasional. Menurut Menko Kesra, jumlah ini masih tergolong kecil. Untuk tahun 2008, pemerintah berupaya untuk meningkatkan paling tidak dua kali dari tahun 2007.

Selain Papua, prioritas diberikan kepada daerah merah lainnya yang total berjumlah 22 provinsi, antara lain seluruh Pulau Jawa, hampir seluruh Pulau Sumatra, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan serta Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.

Selama ini, 70 persen anggaran penanggulangan HIV/AIDS ini berasal dari luar negeri. Sedangkan dari dalam negeri 30 persen, yaitu 22 persen dari APBN, 5 persen APBD, dan 3 persen dari APBD kota. (dina sasti damayanti)

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/aboroe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044