SINAR HARAPAN, Rabu, 22 Agustus 2007
Bentrokan Warga di Ambon Mereda
Ambon - Bentrokan antarpemuda yang kembali terjadi di Desa Batu Merah,
Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Rabu (22/8) dini hari, telah berhasil diredakan.
Namun, aparat kepolisian masih terus bersiaga di tempat kejadian perkara (TKP).
Insiden ini berawal dari perkelahian kecil yang melibatkan pemuda asal Desa Batu
Merah dengan pemuda yang bermukim di Asrama TNI Batu Merah, Kelurahan
Amantelu, Kota Ambon.
Informasi yang diperoleh di TKP menyebutkan tiga hari yang lalu Ahmad Walla,
pemuda asal Desa Batu Meah, dipukul salah satu pemuda yang berasal dari Asrama
TNI Batu Merah, Kelurahan Amantelu, Ambon. Pemukulan itu kembali terulang
Selasa (21/8) malam, yang mengakibatkan keluarga korban tidak menerima aksi
tersebut.
Di saat keluarga korban hendak menuju Asrama TNI Batu Merah, ternyata di tengah
perjalanan diadang lemparan baru, sehingga mereka kembali ke lokasi asalnya
sambil merusak rumah-rumah warga di sekitar asrama tersebut dan merusak gerobak
bakso. Salah seorang keluarga pelaku berupaya menenangkan keluarga korban dan
menjamin pelaku akan diserahkan ke polisi, namun ketika polisi datang ke rumah
pelaku ternyata pelaku sudah tidak berada di tempat.
Kemudian saat keluarga korban asal Desa Batu Merah kembali ke tempat tinggalnya,
mereka dihujani batu oleh para pemuda dari Asrama TNI Batu Merah. Keluarga
korban dan pemuda asal Desa Batu Merah kepada Kapolres Pulau Ambon dan
Pulau-pulau Lease, AKBP Trilulus Rahardjo, di TKP mengaku ada empat oknum
anggota TNI yang bersama-sama massa dari Asrama TNI menyerang bahkan
mengeluarkan beberapa tembakan.
Bentrokan tersebut juga menyebabkan dua rumah warga rusak ringan, tiga gerobak
bakso rusak, serta satu sepeda motor yang sedang diparkir di TKP diceburkan
massa ke sungai. Satu personel Samapta Polda Maluku, Briptu Dominggus Noya,
juga mengalami luka robek pada hidung akibat terkena lemparan batu.
AKBP Trilulus Rahardjo mengaku setelah menerima informasi tersebut langsung
menurunkan pasukan yang dibantukan Satuan Brimob BKO dan Samapta Polda
Maluku sebanyak dua truk untuk mengamankan TKP.
“Kami menurunkan dua kompi pasukan yang terdiri dari satu kompi Samapta Polda Maluku
dan satu kompi Brimob BKO dari Mabes Polri,” ungkapnya. Hingga saat ini pihak
kepolisian masih mengusut motif di balik insiden bentrokan tersebut. Namun akibat
pertikaian tersebut, arus lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman macet total dan
sebagai alternatif, polisi mengalihkan arus lalu lintas ke Jalan Sultan Hasanuddin.
(izaac tulalessy)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|