TEMPO, Kamis, 12 Juli 2007 | 17:24 WIB
Kapal Dengan 100 Penumpang Tenggelam di Ambon
TEMPO Interaktif, Ambon: Kapal motor Wahai Star yang mengangkut 100
penumpang dari Pelabuhan Leksuka, Pulau Buru, Maluku dengan tujuan Ambon
tenggelam setelah diterjang ombak setinggi empat meter. Kapal yang mengalami
kerusakan mesin ini terombang ambing di perairan antara Tanjung Alang, Ambon dan
Seram bagian barat sebelum tenggelam.
Kapal yang berangkat dari Pulau Buru pada 10 Juli ini seharusnya tiba di Ambon pada
11 Juli malam. Tapi, sampai kemarin jejaknya belum diketahui. "Belum bisa kami
pastikan apakah sudah karam atau bagaimana," kata Abraham Julius Lasnussa,
Kepala Bidang Penjagaan dan Penyelamatan Administratur Pelabuhan Ambon di
Ambon.
Dua penumpang tewas dan puluhan lainnya masih belum diketahui nasibnya setelah
meloncat dari badan kapal. Sampai kemarin baru 30 penumpang yang diselamatkan
oleh kapal motor Minas milik Pertamina yang melintasi perairan tersebut. Mereka
yang tiba di Ambon pada Kamis (12/7) langsung dirawat di Rumah Sakit Umum
Haulussy, Kudamati, Ambon.
Berdasarkan catatan administratur pelabuhan, kapal buatan 1983 ini mengangkut 59
penumpang. Tapi, Lenni, 25 tahun, penumpang yang selamat mengatakan kapal
mengangkut 100 orang lebih. "Saya berangkat bersama 11 teman," katanya. Dia
tidak tahu nasib 11 teman yang berangkat bersama dia dari Pelabuhan Leksuka.
Menurut Abraham Julius, pencarian terhadap puluhan penumpang yang belum
ditemukan masih diteruskan. Sejumlah kapal dikerahkan untuk memastikan kondisi
kapal dan penumpang yang terisa. Puluhan keluarga korban memadti pelabuhan Yos
Sudarso Ambon menunggu hasil pencarian korban. mochtar towe
copyright TEMPO 2003
|