TEMPO, Jum'at, 17 Agustus 2007 | 21:09 WIB
Horta Berpidato dalam Bahasa Indonesia di Hari Kemerdekaan RI
TEMPO Interaktif, Dili: Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta berpidato dalam
bahasa Indonesia dalam acara resepsi peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-62 yang
diselenggarakan di Kedutaan Besar Indonesia di Dili, Timor Leste. "Hubungan Timor
Leste dan Indonesia akan tetap utuh dan selalu bersatu dalam mengembangkan
perekonomian kedua negara," kata Horta dalam pidatonya yang disambut senyuman
para tamu.
Ini adalah pidato kedua Horta dengan bahasa Indonesia. Yang pertama dilakukannya
dalam acara pelantikannya sebagai Presiden baru untuk mengantikan Xanana
Gusmao, beberapa waktu lalu.
Acara peringatan Hari Kemerdekaan RI itu dihadiri pemimpin Timor Leste, seperti
mantan Perdana Menteri Mari Alkatiri, Ketua Parlamen Fernando Lasama de Araujo,
Perdana Menteri Xanana Gusmao, perwakilan PBB di Timor Leste Atul Khare, para
petinggi pemerintahan serta para diplomat di Timor Leste. Acara cukup meriah
diiringgi dengan musik dari kelompok Estrela do Mar (Bintang Laut). Grup band itu
menyanyikan lagu-lagu menarik dalam bahasa Indonesia. Tak lupa juga menyanyikan
lagu "Indonesia raya".
Acara ini sepertinya juga menjadi ajang bagi pemimpin Timor Leste untuk saling
bertemu. Mari Alkatiri dan Xanana Gusmao, yang selama ini berseteru, saling
bercanda membahas soal proses pembentukan pemerintahan baru. "Saya pilih
oposisi terkuat melawan pemeritah baru ini. Saya akan kritik terus sampai pemerintah
yang kamu (Xanana) pimpin jatuh," Alkatiri bersama Xanana berbincang sambil
tertawa berbahak-bahak.
Disodori "guyonan politik" macam itu, Xanana menjawab, "Itu tugas Anda. Saya
sudah tahu kamu (Alkatiri) mau jadi oposisi terkuat. Tapi ingat, jangan terlalu kritik
kami, nanti kami bisa kapok," kata Xanana, kemudian berlalu.
Kedutaan Besar Republika Indonesia di Timor Leste tepat berada di depan kediaman
Alkatiri, hingga ia datang berjalan kaki ke tempat itu dengan iringan beberapa
pengawal khusus. Alkatiri kemudian meneruskan bercanda dengan para wartawan di
sekitarnya. Ia mengatakan bahwa sebenarnya pemerintahan yang sebelumnya dia
pimpin tidak jatuh.
"Hanya saja media yang sering memprovokasi," kata Alkatiri, yang saat itu sudah
menghabiskan hampir setengah botol anggur. Beberapa tamu di sekelilingnya tampak
agak terkejut dengan isi guyonan Alkatiri itu.
Tak seperti lazimnya, hujan rintik-rintik turun pada musim yang mestinya merupakan
puncak kemarau ini. Warga Timor Leste mengalami kemarau panjang hingga
mengakibatkan terjadinya kekurangan pangan pada April lalu. Hujan di acara Hari
Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI ini adalah yang pertama kalinya turun sejak
itu.
Sejak Jumat pagi, awan juga tampak menutupi terik matahari. Duta besar Indonesia
untuk Timor Leste, Ahmed Bey Sofwan, memimpin upacara memperinggati HUT
proklamasi kemerdekaan RI ke-62 sampai selesai, dengan peserta upacara para
warga Indonesia di Dili.
Duta besar tampil dengan pakaian jaz dan berdasi. Warga Indonesia yang hadir
dalam upacara itu menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya", yang dulu
selama 24 tahun juga dinyanyikan oleh warga Timor Timur. Usai upacara, aneka
acara digelar di kompleks kedutaan, mulai dari bola voli, bola kaki, tenis meja, biliar,
catur, bulutangkis, tarik tambang dan lari karung. Jose Sarito Amaral (Dili)
copyright TEMPO 2003
|