TEMPO, Sabtu, 21 Juli 2007 | 08:53 WIB
Aksi ke Lembah Karmel Bentuk Ketidakdewasaan Beragama
TEMPO Interaktif, Jakarta:Aksi massa memprotes kegiatan ziarah di Lembah Karmel
merupakan bentuk ketakutan yang berlebihan. Ketakutan itu ungkapan
ketidakdewasaan dalam beragama.
"Kedewasaan dalam beragama itu terwujud dalam sikap toleransi dan menghargai,"
kata Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi
Waligereja Indonesia Benny Susetyo ketika dihubungi Tempo,Sabtu.
Kemarin sekitar 2000 orang yang berasal dari Cianjur, Bandung, Tasikmalaya, dan
Jakarta mendatangi lokasi Lembah Karmel di Kampung Babakan Hilir Desa Cikanyere
Kecamatan Sukaresmi, Puncak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Mereka memprotes
rencana Konferensi Tritunggal Mahakudus di pusat ziarah keagamaan tersebut, 24-29
Juli 2007 mendatang.
Aksi massa tersebut dimulai dengan konvoi yang dilakukan dari Masjid Siti Hajar
sekitar 1 kilometer dari lokasi Lembah Karmel usai salat Jumat. Massa tidak berhasil
menembus lokasi karena dihadang polisi yang berjaga di pintu gerbang. Di tempat
tersebut, massa melakukan orasi memprotes pelaksanaan konferensi tersebut.
Benny mengatakan massa mempersoalkan izin kegiatan. Padahal tempat ziarah
Lembah Karmel sudah berada dan berkegiatan di Cikanyere sejak lama. Menurut dia,
isu yang diyakini massa, Karmel menjadi pusat penginjilan di Asia. Padahal, tempat
tersebut untuk pertapaan dan retret yang biasa digunakan untuk berdoa dan
menenangkan diri.
Dia mengatakan masyarakat yang tinggal dekat Lembah Karmel tidak terganggu
dengan kegiatan ziarah. Bahkan masyarakat menolak jika tempat ziarah itu ditutup.
Apalagi masyarakat mendapat tambahan pendapatan dengan berdagang.
KURNIASIH BUDI
copyright TEMPO 2003
|