|
|
Edisi Minggu, 8 Oktober 2000 Operasi Bumi Hangus Desa Sirisori Amalatu kembali Berlanjut Setelah menggempur sebagian besar kawasan desa Sirisori Amalatu pada hari Sabtu, Kelompok perusuh Muslim kembali melancarkan serangan subuh pada hari Minggu, 8/10, yang dimulai sekitar pukul.5.30. WIT ke sisa wilayah desa Sirisori Amalatu. Serangan subuh ini terjadi tatkala umat Kristen di Saparua, termasuk warga desa Sirisori Amalatu, tengah mempersiapkan diri menjalani Ibadah Perjamuan Kudus. Akibatnya, ibadah Perjamuan Kudus jemaat GPM Sirisori Amalatu terpaksa berlangsung di tengah hutan pada malam hari. Serangan Subuh perusuh Muslim ini akhirnya menyisahkan hanya 15 rumah warga Sirisori Amalatu, sebuah gedung gereja ADVENT dan gedung sekolah. Menghadapi serangan subuh, massa Kristen dari desa Ulath dan Sirisori Amalatu melakukan tindakan penghadangan. Pada pukul 8.00 - 9.00 WIT, penghadangan massa Kristen ini berhasil memukul mundur massa perusuh sekaligus mengambil-alih pendudukan wilayah desa Sirisori Amalatu dari tangan perusuh. Tercatat 3 korban jiwa dari pihak warga desa Ulath yang telribat dalam aksi penghadangan ini, yakni
Sementara korban luka tembak yang terdata ialah:
Korban di pihak Muslim yang terpantau berdasarkan informasi yang diterima adalah 7 orang korban penyerangan hari sabtu, 7/10, yang telah dimakamkan di desa Sirisori Islam. Korban di pihak muslim lainnya yang ditemukan di wilayah desa Sirisori Amalatu setelah penguasaan kembali desa tersebut oleh massa Kristen adalah 5 jenasah warga muslim dan 3 jenasah aparat dari kesatuan 403. Belum jelas apakah kelima jenasah warga muslim merupakan korban penyerangan hari Sabtu atau hari Minggu. Begitupun juga belum diketahui jelas dari wilayah tugas manakah ketiga aparat TNI-AD yang tewas ini. Walaupun demikian, indentitas ketiga jenasah korban ini berhasil ditemukan yakni:
Dari saku salah satu ketiga aparat ini ditemukan sebuah buku (kemungkinan pocket book) yang di dalamnya terdapat catatan beberapa nama disertai jumlah uang yang bervariasi yakni antara Rp. 100.000 dan Rp.200.000. Dugaan sementara terhadap isi catatan itu adalah data pembayaran. Selanjutnya, terkonfirmasi pula bahwa bangunan Baileo Desa Sirisori Amalatu juga telah dihancurkan (Baileo adalah rumah rakyat, tempat pertemuan adat warga desa). Pada hari Minggu diketahui pula telah terjadi pengiriman aparat keamanan ke pulau Saparua. Tercatat ada 41 aparat brimob yang diterjunkan di kota Saparua dan rencananya akan bergerak menuju ke arah desa Sirisori. Sekitar pukul. 17.30 WIT, terpantau lagi 192 aparat gabungan TNI dibawah komando Seorang Mayor dari kesatuan 403 yang diterjunkan ke desa Sirisori Islam dengan menggunakan sebuah kapal Ikan dan Kapal milik LON-LIPI. Satuan gabungan ini kemungkinan akan mengadakan penyisiran dan sweeping di lokasi konflik di desa Sirisori Amalatu pada hari Senin, 10/10. Maluku Report 104 - Provided By Masariku Network 2000 Edisi, 01.25 WIT, Minggu 8 Oktober 2000 Tanda-Tanda Pelebaran Konflik mulai terlihat I. Situasi Kota Ambon Dari Ambon sejak pukul 23.00WIT, Jumat 7/10, terpantau adanya pengumpulan massa muslim di mesjid raya Alfatah. Konsentrasi massa yang kemudian berlanjut dengan adanya bunyi bom dan tembakan di sekitar pohon puleh, ternyata mengisyaratkan akan ada sebuah aksi penyerangan lagi laskar Jihad di Ambon. Paling tidak hingga pukul 01.25, Minggu, 8 September 2000 terdengar bunyi bom di beberapa tempat. Bagi sebagian masyarakat kota Ambon, kalaupun terjadi serangan laskar jihad ke kawasan Kristen yang tersisa di kota Ambon maka besar kemungkinan wilayah yang dituju adalah wilayah benteng-airsalobar-kudamati. Tidak heran bila daerah perbatasan wilayah itu yakni kawasan pohon Mangga di airsalobar menjadi strategis. Selama ini kawasan pohon Mangga berada di dalam penguasaan laskar Jihad. Kawasan ini berbatasan langsung dengan kawasan pemukiman penduduk dan pengungsi Kristen di daerah benteng, airsalobar dan kudamati. Kawasan Pohon Mangga berada dalam otoritas panglima laskar jihad dan otoritas ini melebihi otoritas militer yang berjaga di situ. Tidak heran bila apapun kendaraan yang hendak melewati daerah tsb harus mendapat izin panglima laskar Jihad terlebih dahulu. Kekuatiran akan adanya serangan laskar jihad ke wilayah di atas bukan tidak beralasan sebab jauh hari sebelumnya panglima laskar jihad Jafar Umar Thalib telah memberikan warning akan menyapu bersih daerah-daerah Kristen ini. Berikutnya, seperti yang telah diinformasikan beberapa sebelumnya, telah terjadi mobilisasi massa laskar jihad maupun aparat keamanan ke sana. Satuan yang berhasil teridentifikasi saat ini di wilayah bagian atas daerah pohon mangga adalah kesatuan 403 TNI-AD dari Kodam Diponegoro. Informasi terakhir yang kami terima ialah bahwa satuan Brimob yang bertugas selama ini menjaga kompleks TVRI dan wilayah benteng atas yang juga berbatasan langsung dengan kawasan Pohon Mangga, telah diganti dengan satuan Marinir. II. Suasana Konflik Pulau Saparua masih Berlanjut Hingga pukul 23.00 WIT, 7 Oktober 2000, masih terdengar bunyi bom di kawasan desa Sirisori Amalatu. Rupanya massa perusuh muslim masih berupaya untuk menghancurkan beberapa rumah warga yang belum dihabisi di sana. Artinya, situasi Saparua tetap tegang. III. Mobilisasi Massa Muslim dari Hitu ke pulau Seram Menyusul pembunuhan warga Kristen dari desa Rumah Kay di pulau Seram, malam ini terpantau lagi melalui percakapan Handly talky bahwa terjadi mobilisasi massa perusuh dari desa Hila (desa Muslim di pulau Ambon) menuju ke pulau Seram. Informasi adanya mobilisasi massa muslim yang merupakan alngkah awal persiapan penyerangan, telah membuat desa Kamariang (salah satu desa di tepi pantai dan berdekatan dengan desa Rumah Kay) berada dalam suasana tegang. Sementara situasi di tiga pulau (Ambon, Saparua dan Seram) dalam keadaan tegang, terbetik berita bahwa pada hari Minggu ini, 8-10-2000, Gubernur, Kapolda, Pangdam dan Kajati akan bertolak ke Jakarta untuk suatu urusan. Apakah memang momentum ini yakni tidak beradanya perangkat penguasa darurat Sipil di Maluku dipakai oleh kelompok Muslim untuk menggempur desa-desa Kristen ? Maluku Report 103 - Provided by Masariku Network Edisi 7 September 2000 Saparua Bergejolak Kembali: Desa Sirisori Amalatu diserang dan diduduki kelompok perusuh Seperti yang telah diproyeksikan bahwa akan terjadi ledakan penyerangan baru di Maluku maka pada hari ini, 7 September 2000, jam 15.00 -16.00.WIT, desa Sirisori Amalatu (sering disebut Desa Sirisori Kristen) kembali digempur oleh kelompok muslim dari desa Sirisori Islam (kedua desa ini adalah desa bertetangga dan "desa bersaudara"). Serangan yang dilakukan dari dua arah yakni dari arah gunung dan jalan darat dengan menggunakan mortir, granat tangan dan bom berhasil menghancurkan gedung gereja dan rumah-rumah warga Desa Sirisori Amalatu yang tersisa dari penyerangan sebelumnya pada tanggal 21 September 2000. Laporan sementara dari Saparua menyebutkan bahwa saat ini hanya ada sekitar 70 - 100 rumah warga yang tersisa dari penyerangan siang hari. Itu berarti bahwa masa perusuh berhasil membakar sekitar 100-an rumah penduduk. Desa Sirisori Amalatu sendiri berpenduduk 339 KK, Ketika desa ini diserang pada tanggal 21 september tercatat ada 134 rumah terbakar. Dengan demikian, paling tidak 70% dari kawasan pemukiman desa Sirisori Amalatu telah dihancurkan. Penyerangan yang berlangsung hingga pukul 18.00-18.30 WIT berakhir ketika kaum perusuh berhasil membakar gedung gereja. Hingga saat ini belum terkonfirmasi secara jelas apakah massa perusuh juga membakar Baileo desa namun yang pasti desa Sirisori Amalatu telah diduduki kaum perusuh Muslim (Baileo adalah tempat pertemuan atau rumah adat warga desa). Saat gedung gereja dibakar, massa perusuh membunyikan lonceng gereja sambil berhura-hura sementara warga desa Sirisori yang sebelumnya sudah mengevakuasi diri ke hutan, tidak bisa berbuat apa-apa selain menyaksikan gerejanya terbakar dari jauh. 2 kejadian yang terekam dalam pelaporan yang kami terima menyebutkan bahwa
Maluku Report 102 (REVISED EDITION) Provided By Masariku Network 7 September 2000 Pemanasan Situasi Menjelang Pecahnya Konflik Baru di Maluku Kamis 5 Oktober 2000 Pukul 16.00-20.00 WIT : Informasi dari desa Rumakay (pulau Seram) bahwa ada penghadangan dan pembantaian terhadap warga desa Rumakay. Tepat pukul 14.00 WIT ditemukan 1 mayat atas nama Wem Tuasun dalam keadaan terpotong di tengah hutan (pergi bersama istri kedusunnya) antara perbatasan desa Rumakay (desa Kristen) dan desa Latuwaroi Rohomoni (desa muslim), yang belakangan berdasarkan pengakuan warga Desa Rumakay telah banyak dipasangi ranjau oleh warga Rohomoni. Istrinya ditemukan belakangan pada pukul 20.00 wit oleh masyarakat setempat bersama Aparat keamanan (brimob) yang ditugaskan oleh KAPOLDA untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi konflik akibat masalah dimaksud. Jumat 6 Oktober 2000 Pukul 18.00 WIT : Tiga truk TNI yang berisikan pasukan TNI dengan posisi siaga diatas mobil, melewati depan sekretariat GMKI. Iring-iringan mobil pasukan ini dikonvoi oleh satu mabil patroli POM didepan dan satu mobil Land Rover milik Dansektor meluncur menuju arah pohon mangga (berbatasan dengan daerah Air Salobar). Pukul 19.00 WIT : Tiga mobil Truk yang sama yang berisikan pasukan TNI memakai baret hijau meluncur kearah yang sama untuk kedua kalinya. Isu terakhir yang sangat kuat berkembang dalam masyarakat ialah bahwa tanggal 9 dan 10 akan ada penyerangan besar-besaran, dengan beberapa target maksimal pada daerah-daerah Kristen:
Maluku Report 102 - Provided By Masariku Network 7 September 2000 Pemanasan Situasi Menjelang Pecahnya Konflik Baru di Maluku Kamis 5 Oktober 2000 Pukul 16.00-20.00 wit : Informasi dari desa Rumakay (pulau Haruku) bahwa ada penghadangan dan pembantaian terhadap warga desa Rumakay. Tepat pukul 14.00 wit ditemukan 1 mayat atas nama Wem Tuasun dalam keadaan terpotong di tengah hutan (pergi bersama istri kedusunnya) antara perbatasan desa Rumakay (desa Kristen) dan desa Rohomoni (desa muslim), yang belakangan berdasarkan pengakuan warga Desa Rumakay telah banyak dipasangi ranjau oleh warga Rohomoni. Istrinya ditemukan belakangan pada pukul 20.00 WIT oleh masyarakat setempat bersama Aparat keamanan (brimob) yang ditugaskan oleh KAPOLDA untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi konflik akibat masalah dimaksud. Jumat 6 Oktober 2000 Pukul 18.00 WIT : Tiga truk TNI yang berisikan pasukan TNI dengan posisi siaga diatas mobil, melewati depan sekretariat GMKI. Iring-iringan mobil pasukan ini dikonvoi oleh satu mabil patroli POM didepan dan satu mobil Land Rover milik Dansektor meluncur menuju arah pohon mangga (berbatasan dengan daerah Air Salobar). Pukul 19.00 Wit : Tiga mobil Truk yang sama yang berisikan pasukan TNI memakai baret hijau meluncur kearah yang sama untuk kedua kalinya. Isu terakhir yang sangat kuat berkembang dalam masyarakat ialah bahwa tanggal 9 dan 10 akan ada penyerangan besar-besaran, dengan beberapa target maksimal pada daerah-daerah Kristen:
Provided By Masariku Network 2000 - Masariku@egroups.com
Received via e-mail from : Peter by way of PJS
|