|
|
Selasa, 10 Oktober 2000
Berita Terkait: Laporan Hualopu Tercatat di pihak Kristen, jatuh 2 korban jiwa (salah satunya bernama sdr. Co Mahakena) dan 3 orang luka-luka. Sementara korban dipihak perusuh Muslim, sejauh yang terpantau oleh saksi mata Masariku di lapangan menyebutkan kurang lebih 34 orang tewas. Hingga saat ini belum diketahui apa motif penyerangan warga muslim. Kontak bersenjata antara kaum perusuh Muslim dan massa Kristen maupun aparat jaga berlangsung singkat yakni sejam lamanya. Pada puku 9.30 WIT dipastikan wilayah desa Suli berhasil dikuasai kembali oleh warga desa setempat. Total rumah warga desa Suli yang telah hancurkan dan dibakar massa perusuh hingga hari ini berjumlah 62 rumah. 2. Ambon Tegang Meledaknya kembali serangan muslim di desa Suli, menyebabkan kota Ambon menjadi tegang. Nampak terjadi mobilisasi massa Muslim dari daerah kantong pemukimannya di Galunggung, kebon cengkeh & batumerah menuju ke mesjid raya Alfatah di kota Ambon pada pukul 12.00 siang. Walaupun terjadi pengumpulan massa muslim di alfatah, namun tidak terjadi aksi kekerasan ataupu penyerangan. Walaupun demikian terdengar bunyi bom dan tembakan rentetan di sekitar lapangan tembak di kawasan Pohon Puleh (300 meter dari mesjid Raya). Kawasan Pohon Puleh saat ini dijaga oleh pasukan gabungan yakni dari kesatuan TNI-AD 527 dan kesatuan Brimob. Tercatat ada 7 pos penjagaan yang tersebar di sekitar beberapa depan gang pemukiman warga sekitar jembatan Pohon hingga bekas gereja Silo. Diinformasikan juga bahwa pada pukul 10.00 WIT terjadi aksi penembakkan dari arah Ruko batumerah (daerah penguasaan Muslim) ke arah sebuah speed boat yang sementara mengangkut warga Kristen yang sementara melintasi wilayah laut depan Mardika-batu merah. Penembakan ini tidak mengakibatkan adanya korban. Di lain tempat, sejak jam 12 siang, tampak di udara sebuah layangan berwarna hitam di atas wilayah pemukiman Kristen di Mardika. Perlu kita ketahui bahwa sejak kerusuhan babak kedua (periode Juni _November 1999) pihak perusuh muslim sering menggunakan layangan hitam sebagai bahasa sandi atau kode tertentu. 3. Keadaan Saparua Dari Saparua diberitakan bahwa situasi di pulau tersebut pasca penyerangan desa Sirisori Amalatu relatif tenang. Sejumlah warga desa Sirisori Amalatu terlihat mulai kembali ke pondokan-pondokannya di hutan atau mencari kayu di hutan. Korban penembakan aparat pada hari senin kemarin ternyata bernama Melkianus Patty alias Julius (report 106 mengindentifikasinya sebagai Marthinus Patty). Sementara itu laporan pengamatan kerusakan gedung gereja GPM di desa Sirisori Amalatu menyebutkan bahwa setelah gedung gereja dihujani mortir, para perusuh dengan sengaja meletakkan sejumlah celana dalam berdarah di atas bekas mimbar dan di Balkon gereja. Provided By Masariku Network 2000 - Masariku@egroups.com Received via e-mail from : Peter by way of PJS
|