UPAYA MENGISLAMKAN HATU - HATUMETE
*Dari Seram Maluku Tengah dilaporkan bahwa warga jemaat GPM Hatumete yang
berjumlah ± 400 orang yang sementara mengungsi di jemaat GPM Hatu Seram Barat
ditambah warga jemaat GPM Hatu ± 300 orang dipaksakan untuk beralih agama dari
Kristen ke Islam. Pemaksaan ini dilakukan oleh warga Islam setempat hingga batas
waktu 31 November 2000 dengan ancaman apabila tidak beralih agama maka akan
dibunuh. Diperkirakan 75 % dari jumlah ± 700 orang ini telah menandatangani
kesepakatan untuk beralih agama. Sementara 25 % sisanya yang sebahagian besar
berasal dari jemaat GPM Hatumete yang tidak ingin masuk islam telah siap untuk naik
kehutan Binaya. Untuk sementara waktu warga jemaat yang tidak ingin masuk islam
sementara berupaya untuk mencari angkutan dan perlindungan untuk keluar dari jemaat
Hatu tempat pengungsian sementara.
Dari laporan yang disampaikan oleh seorang warga jemaat yang sempat keluar dari desa
Hatu dengan mengandalkan jalan kaki selama 10 hari dihutan dan telah tiba di Saparua
dengan menggunakan perahu untuk meminta bantuan transportasi mengatakan bahwa
perkembangan terakhir di jemaat Hatu, warga jemaat Kristen sementara dipaksakan
untuk mengaji dan mengikuti sembahyang lima waktu yang merupakan kewajiban umat
Islam. Beberapa anak muda diharuskan untuk memelihara jenggot bahkan beberapa
anak-anak dan pemuda yang telah siap untuk dipotong ujung kemaluannya sebagai
tanda disunat.
KRISTEN BACAN TERANCAM PUNAH
*Diperkirakan ribuan warga Kristen yang berada di Bacan hingga awal bulan Ramadhan
tahun 2000 menjadi umat muslim. Hal ini dibuktikan dari laporan terakhir dari Bacan
yang disampaikan oleh sekretaris umum GKPMI melalui surat pribadinya kepada ketua
umum GKPMI Bacan yang berada di Ambon tertanggal 3 september 2000. Salah satu isi
surat dimaksud diceritakan bahwa dua minggu yang lalu telah terjadi proses potong
ujung kemaluan (sunat) masal yang dilakukan terhadap 1150 anak-anak dan pemuda
Kristen di Bacan.
Pemaksaan ini dilakukan hingga batas waktu akhir desember 2000 dan apabila ada
warga Kristen yang tidak mau beralih agama maka akan dibantai. Dalam suratnya juga
diceritakan ribuan Jemaat GPM Ka telah beralih agama. Sementara Pendeta Jemaat
mereka (Pdt. Pattiasina) dipaksakan keluar dari tempat persembunyiannya dengan
alasan untuk dievakuasi keluar ke kota Ambon namun setelah keluar dari
persembunyiannya lantas beliau disiksa hingga meninggal dunia secara tragis.
Dalam surat yang sama yang diantar oleh seorang anak dari Jemaat GPM Lata-lata yang
keluar dari tempat penyergapan itu dengan alasan menjual ikan di Ternate dan lari ke
Bitung denga menggunakan kapal tujuan Ternate-Bitung mengisahkan bahwa mereka
meminta seluruh umat Kristen di Dunia untuk mendoakan Jemaat di Bacan teutama
Jemaat Jibubu karena sejak tanggal 5 juli 2000 hingga Agustus telah terjadi pengalihan
agama sekitar 60 KK umat Kristen yang masuk Islam karena tidak tahan hidup dihutan
akibat tidak ada makanan.
Selain alasan tidak ada makanan pada saat keluar dari hutan mereka langsung disergap
dan diancam akan dibunuh apabila tidak masuk Islam. Surat dari Sekum GKPMI ( J.
Dura ) kepada Ketum GKPMI (K. Malue) tertanggal 3 september dimaksud diakhiri
dengan permohonan untuk disampaikan kepada seluruh umat Kristen di Dunia Untuk
membantu dan mendoakan seluruh umat Tuhan yang ada di Bacan yang hampir punah
agar dapat keluar dari cobaan ini dan api injil tetap menyala dan berkobar di Bacan.
Provided by Masariku Network Ambon - masariku@egroups.com |