









HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67
Copyright ©
1999/2000 -
1364283024 &
1367286044
|
|

Maluku Report 69 - Provided By Masariku Network 2000
Kronologi Pembakaran Kampus Universitas Pattimura
(UNPATTI) AMBON Foto-foto Kerusakan Bangunan Kampus
Artikel terkait : Penghancuran Unpatti: Konspirasi Pembodohan Masyarakat Maluku

|
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS PATTIMURA
JL. IR. M. PUTUHENA, KAMPUS UNPATTI POKA - AMBON
TELP. 378520, 379415 |

Nomor: 1902/PT16.H1/U/2000
Tanggal: 8 Juli 2000
Hal: Kronologis Kejadian Terbakarnya Kampus UNPATTI
Lamp: 3 (tiga) berkas
|
Kepada Yth: Rektor Universitas Pattimura di Ambon
Bersama ini dengan hormat saya laporkan Kronologis kejadian terbakarnya Kampus
UNPATTI termasuk Kompleks perumahan dosen, pegawai dan asrama mahasiswa
sebagai berikut:
27 Juni 2000 (Selasa)
Serah terima Pangdam XVI Pattimura dari Brigjen Max Tamaela kepada Brigjen TNI
I Made Yasa (Waktu serah terima berpangkat Kolonel).
27 Juni 2000 (Selasa)
Keluar Keppres No. 88 tahun 2000 tentang penerapan Keadaan Darurat sipil
berdasarkan UU.No.23 tahun 1959.
29 Juni 2000 (Kamis)
- Berita penarikan pasukan aparat TNI dari pos-pos, termasuk penarikan
Batalion 611 dan Armad 13 dari Kampus UNPATTI, Desa Poka dan Desa Rumah
Tiga, desa Wayame dan Desa Hunuth-Durian Patah.
- Kami menghubungi Wadan Batalion 611 (Mayor Amriszen) dan ia membenarkan
penarikan pasukan tersebut yang akan dilaksanakan jumat, 30 juni 2000.
- Menghubungi Pangdam dan Gubernur: - Pangdam sulit dihubungi, - Gubernur
terkejut dengan berita penarikan pasukan (aparat) dan berjanji akan
membicarakan dengan Pangdam agar di UNPATTI tetap ada aparat.
30 Juni 2000 (Jumat)
Aparat siap diberangkatkan tetapi sampai Sabtu pagi belum berangkat.
1 Juli 2000
- pembakaran beberapa rumah kosong oieh kelompok Merah. (diduga ada
provokator)
- menghubungi aparat yang masih berada di Dermaga Feri untuk
menghentikannya, tetapi menurut Wadan Yon 611 mereka tidak bisa karena
tidak ada komando.
- menghubungi Pangdam dan Asisten Operasi via telepon tapi tidak dapat
dilhubungi.
- Aparat berangkat tinggalkan desa Poka-Rumah Tiga-Kampus UNPATTI
- Serangan dari Kelompok Putih ke Desa Rumah Tiga membakar perumahan
Dosen Politeknik dan beberapa rumah penduduk disekitarnya, bangunan
Politeknik (bagian laboratarium/bengkel), sebagian SKKA dan sebagian
Pusdiklat Pemda.
- Penyerangan Kelompok putih ke Desa Poka
- Menghubungi Pangdam sulit ditemukan
- Menghubungi Gubernur, meminta bantuan aparat dan Gubernur menjanjikan
akan menghubungi Pangdam untuk meminta penempatan aparat keamanan di
Kampus, ternyata aparat tidak masuk Kampus maupun ke lokasi pertikaian.
- Ada aparat yang masuk dimana sebagian ditempatkan mengamankan PLTD -
POKA dan sebagian tidak diketahul dengan pasti kemana perginya
(kemungkinan di Kampung Kota Jawa) dimana kelompok putih berkumpul.
2 Juli 2000 (Minggu)
- Penyerangan kelompok putih berjalan terus.
- Menghubungi Pangdam, sulit ditemukan.
- Melaporkan kepada Gubernur bahwa belum ada aparat di Kampus UNPATTI.
- Gubernur berjanji akan mengusahakan penempatan aparat di Kampus
UNPATTI.
3 Juli 2000 (Senin)
- Kondisi kerusuhan agak tenang
- Menghubungi Gubernur tentang penempatan aparat di Kampus UNPATTI.
- Empat kali menghubungi Pangdam tentang penempatan aparat, baru bertemu
pada hubungan yang ke empat (pkl. 14.30 WIT). Kami agak terkejut atas
jawaban Pangdam. Berikut ini diberikan pokok dialog kami dengan Pangdam
melalui telepon (No. Telp. 353333)
Setelah meminta berbicara dengan Pangdam, ternyata yang menerima adalah
Pangdam sendiri, kami mengucapkan selamat atas pelantikannya menjadi Pangdam.
DIALOGNYA:
Pangdam: apa yang dapat saya bantu ?
Kami: saya mohon bantuan Pangdam agar ada bantuan
pengamanan di Kampus.
Pangdam: "Nanti saya pikir-pikir dulu"
Kami: "Pak Pangdam tolonglah karena ini aset negara"
Pangdam: "Kan di Kampus ada Satpam dan Menwa"
Kami: "Pak, saya tidak mungkin percayakan perlindungan Kampus
pada kondisi seperti ini kepada Satpam, Menwa dan masyarakat.
Pangdam: "Nanti kalau saya tempatkan aparat saya, timbul hal
macam-macam lagi, aparat disalahkan lagi."
Kami: "Pak Pangdam, tolonglah pak, ini bukan aset pribadi saya,
tetapi aset negara dan sangat mahal pak, dan Poltek juga sudah
terbakar."
Pangdam: " Ya pak Louhenapessy, nanti saya pikir-pikir dulu"
- Malamnya menghubungi Gubernur, melaporkan bahwa belum ada
aparat di Kampus. Gubernur berjanji akan menghubungi Pangdam
atau Dan Sektor.
- Beberapa kali menghubungi Rektor di Jakarta, agar Rektor
mengusahakan bantuan melalui pejabat tingkat pusat di Jakarta.
4 Juli 2000 (Selasa)
- Pagi-pagi kurang lebih pkl 05.00 sudah terdengar bunyi tembakan (senjata
ringan, senjata berat mungkin mortir, granat, dan bom di daerah Wailela
(Barat laut Kampus) dan Poka (Timur laut Kampus)
- Pukul 06.00 menghubungi Gubernur, tetapi tidak dapat dihubungi.
- Pukul O6.00 - 09.00 bunyi tembakan Makin gencar.
- Pukul 09.00 - 09.20 saya ke Kampus (mengitari Kampus) mencek apakah ada
aparat di Kampus
- Pukul 09.15 menelepon (dari Kampus) ke Poka dan wailela mencek apakah ada
bantuan aparat, ternyata tidak ada.
- Pukul 09.30 menelepon Gubernur (dari rumah), tetapi tidak dapat dihubungi
karena menurut ajudan Gubernur sangat sibuk.
- Kurang lebih pukul 09.40 kami ditelepon dari Poka bahwa Fakultas Hukum mulai
terbakar.
- Pukul 10.05 muncul titik api baru (diduga kantor pusat lama) apinya Makin
besar (diduga merembet ke perpustakaan Pusat)
- Pukul 1 1.00 tembakan semakin gencar dan Makin dekat dari berbagal arah
- Pukul 1 l..00 muncul titik api baru (diduga gereja Katolik di Kampus atau
bangunan Fisip)
- Melaporkan kebakaran yang mulai terjadi di kampus kepada Rektor di Jakarta.
- Kami dengan teman-teman dosen yang rumahnya berdekatan mulai bergerak
mencari perlindungan di kompleks Zipur-5.
- Titik api Makin banyak di desa Rumah Tiga dan Poka
- Pukul 14.30 landing ADRI mendrop pasukan (satu SSK, ± 100 orang), kami pikir
untuk menghalau perusuh, ternyata mereka hanya melingkari kompleks
Zipur-5 untuk melindungi Zipur. Perlu diketahui bahwa kompleks Zipur-5
terdapat 150 personel Zipur 5, 150 personel Armed 13 ditambah 100 personal
bantuan tadi. Jadi Total 450 personel. Kami tnenghubungi Wadan Zipur-5
mohon bantuan aparat untuk menghalau perusuh dari Kampus, tetapi menurut
Wadan komando yang diterimanva hanya mempertahankan mempertahankan
kompleksnya.
- Kami mohon bantuan Wadan Zipur-5 agar membicarakan dengan komandan
Landing ADRI untuk bisa membantu evakuasi pengungsi yang sangat banyak di
Zipur-5 tetapi, jawaban komandan landing "Tidak ada perintah untuk itu".
- Sampai dengan malam hari asap tebal memenuhi udara di atas kampus
UNPATTI, desa Poka dan RumahTiga.
- Pada malam hari menghubungi Wakil Gubernur Maluku untuk bantuan evakuasi.
- Perlu kami tambahkan bahwa penyerangan para perusuh sangat sistematis
dan strategis, sehingga perlu dipertanyakan apakah kelompok putih sebagai
masyarakat sipil memiliki strategi kemampuan dan ketrampilan penyerangan
yang begitu tinggi serta peralatan perang yang begitu canggih dan lengkap.
5 Juli 2000 (Rabu)
- Pada pagi hari pembakaran dan pembongkaran rumah serta penjarahan oleh
kelompok perusuh sudah sampai batas pagar/tembok Zipur-5.
- Pukul 08.30 mohon bantuan Wadan Zipur untuk koordinasi bantuan landing
ADRI agar bisa mengevakuasi pengungsi. Wadan telah mengkoordinasikannya
dengan Kodam tetapi sampai siang hari tidak ada balasan.
- Pukul 09.00 menghubungi Gubernur Maluku dan Wakil Gubernur mohon bantuan
agar pengungsi dapat dievakuasi. Dijamin oleh Gubernur dan Wagub akan
diusahakan.
- Pukul I 1.00 Wagub memberitahukan bahwa evakuasi segera akan
dilaksanakan oleh kapal angkatan laut.
- Pukul 11.05 Koordinasi dengan Wadan Zipur-5 untuk pengamanan jalur pesisir
pantal tempat evakuasi.
- Pukul 12.00 proses evakuasi dimulai, walaupun pada evakuasi terjadi
penembakan perusuh kepada pengungsi, Tetapi setelah pengamanan
diperketat, evakuasi dapat dilanjutkan sarnpai selesai sampai pukul 21.00.
Sisa pengungsi dievakuasi pada hari Kamiss 6 Juli 2000 pagi dengan motor ikan
dibawah pengawasan Marinir (angkatan laut)
6 Juli 2000
Melaporkan kepada Gubernur.
7 Juli 2000
Seruan kepada Civitas Akademi UNPATTI (terlampir)
8 Juli 2000
Pertemuan dengan pimpinan lengkap UNIPATTI (hasil pertemuan terlampir)
Demikian laporan ini kami buat agar meniadi gambaran bagi REKTOR dalam kebijakan
Rektor selanjutnya. Perlu kami beritahukan bahwa inventarisasi tingkat kerusakan
pada kampus UNPATTI Poka belum dapat dilakukan karena sampai dengan Jumat (7
Juli 2000) para perusuh masih berkeliaran di Kampus walaupun aparat sudah berada
di Kampus mulai 5 Juli 2000.
Atas perhatian Rektor terhadap laporan ini disampaikan terima kasih.
YMT Rektor,
(Prof. DR. Ir. J.E. Louhanapessy)
NIP. 130 356 251
Tembusan:
1. Menteri Pendidikan Nasional
2. Dirjen Dikti
3. Pertinggal
Provided By Masariku Network 2000
Received via email from : Masariku Network 2000

Copyright © 1999-2000 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/alifuru67
Send your comments to alifuru67@egroups.com
|