Natal...Kelahiran Tokoh Arus bawah
(dipersembahkan buat: Romo Sandyawan dan Uskup Belo)
Kandang ternak jadi tempat lahirnya
jerami kering dalam palungan jadi buaiannya
wajah-wajah kasar, sederhana dan polos ... wajah gembala dan petani
adalah penjenguk penjenguk pertamanya
betapa kesederhanaan... bahkan kemiskinan
terlukis pada malam natal perdana di Betlehem dulu
Bayi natal adalah bayi kelas bawah
bayi yang tergusur ke Mesir karena arogansi penguasa Herodes
bayi natal adalah bayi kaum obdachlos... kaum tunawisma
kaum penghuni trotoar... kolong jembatan dan pinggiran rel kereta api
bayi mungil ini adalah bayi kaum tergusur....kaum pinggiran
bayi kali code, ciliwung dan kali mas
Bayi yang kemudian akrab dan mesra dengan kaumnya
yang menerima pelacur dina Maria Magdalena
makan bersama Mateus si pemungut cukai
yang menyapa Zakeus, si Cebol yang dikucili
bercengkerama dengan wanita samaria... kelompok rendahan
dan tersenyum penuh pengampunan pada wanita pezinah
dan yang berkata:".... Berbahagialah kamu yang miskin, papa, yang kini menangis,
yang berkekurangan, yang haus dan lapar..... berbahagialah kamu..."
Kehidupan bayi natal adalah kehidupan seorang sahabat kaum pinggiran,
pembela kaum lemah, penghibur kaum miskin, teman kaum terkucil
Akhir kisah bayi natal adalah juga akhir kisah kaum
pinggiran
akhir kisah kaum arus bawah
yang dianggap pengganggu kemapanan Pontius dan kaum
parisi
kaum penguasa,
birokrat dan institusi
dianggap menjadi resiko keamanan masyarakat Yahudi... ancaman bagi stabilitas koloni Romawi
yang selalu diintai kelemahannya oleh agen-agen Pontius, Parisi dan Saduki
yang meresahkan penguasa kala demonstrasi minggu palma
diciduk di taman Getzemani dikala berdoa
dan diinterogasi secara kejam oleh petugas keamanan
diadili oleh pengadilan bohong-bohongan
dan divonis mati demi langgengnya kolusi Pilatus - Kaifas dan kaum Parisi
akhirnya dieksekusi di samping kaum terorist
mati sebagai penjahat subversif
Bayi natal nan mungil ini lahir, hidup dan akhirnya mati
sebagai tokoh kaum pinggiran yang dicap penjahat subversif
Ahhhhh.....
ketika iman mengalami bayi ini adalah Tuhan sendiri
mata batin melihat kehadirannya di mana-mana
kini dan di sini...bersama kita dan disekitar kita
dikala telinga batin mendengar gema ucapannya...lirih namun sangat jelas
"....Apa saja yang kamu lakukan pada salah seorang saudaraku
yang paling hina sekalipun, itu kamu lakukan untuk aku..."
menjadi nyatalah keutamaan iman seorang ibu Teresa yang berkata:
"...di wajah wajah tak berdaya ini, kulihat wajah Yesus sendiri..."
saat kerinduan iman mendamba hadirmu Tuhan
samadi dan keheningan bukanlah satu-satunya jalan
di sini...dikeseharian ini...dikebisingan ini...ketemui wajahmu
pemihakan pada kaum papa bukan merupakan konsep teologis
sikap itu hanyalah konsekwensi tegas namun sederhana
dari Gereja sebagai Yesus yang hadir
Natal..pesta Yesus yang lahir
semoga selalu mengingatkan kita pada Yesus yang hadir
kini dan disini...di tanah air kita...di bumi ini
Berlin, Ignas Iryanto.