Memang, kuda berdaya jangkau terkecil dibandingkan perwira lain. Namun, manuver kuda lebih fleksibel. Cuma kuda yang sanggup meloncati penghalang. Cuma kuda pula yang skaknya tak kuasa ditutup. Karena itu, bangunan tengah yang mentok seringkali butuh kuda, sedangkan fase akhir yang terbuka kurang menghargai kuda. Majunya pion bebas musuh acapkali tak terkejar kuda. Lawan pun takkan mati oleh sekedar dua kuda. Di lain kesempatan, punya kuda justru membuat permainan akhir bisa dimenangkan. Setidaknya, tatkala sama-sama mengendalikan kuda di babak akhir, lebih piawai lebih baik pula peluang berhasilnya.
Daya jangkau kuda perlu diingat kembali. Dari pojok papan, kuda cuma memiliki 2 pilihan petak tujuan, gajah 7, benteng 14, sedangkan menteri = 7 + 14 = 21. Dari tengah, kuda punya 8 pilihan petak tujuan, gajah 13, benteng 14 (tetap), sedangkan menteri = 13 + 14 = 27. Untuk memaksimalkan jangkauan kuda, letaknya harus di dalam wilayah tengah yang berbentuk kotak, 4 x 4, sudutnya c3, c6, f3, dan f6 (lihat Diagram 1, wilayah yang dimaksud meliputi petak-petak berwarna kuning dan coklat). Diletakkan di petak mana pun di dalam daerah kotak c3-f6, kuda akan berdaya jangkau maksimal. Karena itu, kuda sepatutnya diletakkan di tengah, bukan di pinggir mana pun. Hati-hati, ini cara berpikir, bukan cara bermain. Apalagi di babak akhir, sifatnya amat situasional. Jadi, pikirkan dulu langkah kuda ke wilayah tengah sebelum memikirkan kemungkinan-kemungkinan sekunder, lalu mainkan langkah terbaik sesuai situasi sekalipun ternyata ke wilayah pinggir. |
Diagram 1 |
Mari uji ketiga alternatif tersebut.
Kalau begitu, apa jawabannya? Bagaimana pula pembuktiannya? DYSH