|
|
GATRA Jakarta , Senin, 17-09-2001 20:20:49 Afghanistan Belum Tahu Osama Bin Laden di Wilayah RI GATRA.com - Kedutaan Besar Afghanistan di Jakarta mengaku tak tahu-menahu mengenai kemungkinan keberadaan Osama bin Laden di Indonesia seperti yang diberitakan oleh media India baru-baru ini. Kuasa Usaha Afghanistan di Jakarta, Fateh Mohammad Shirzai, Senin, tidak berhasil dimintai komentarnya mengenai perkembangan laporan keberadaan Osama, warga Arab yang kini menjadi buronan nomor satu Pemerintah AS atas tuduhan serangan terhadap WTC New York dan Pentagon Washington D.C. pada 11 September lalu. Sekretaris Fateh, Sulaiman, hanya mengatakan, "Kami belum memperoleh informasi mengenai hal itu (keberadaan Osama di Indonesia)". Namun demikian Sulaiman mengakui bahwa Kedubes telah mendengar mengenai perkiraan keberadaan Osama di Indonesia, tapi informasi yang diperoleh itu hanya sebatas apa yang diperoleh dari laporan media massa. "Semua staf diplomatik kami sedang sibuk, tidak bisa menerima wawancara," katanya. Sementara itu, hingga Senin sore, keterangan juga belum bisa didapat dari Kedutaan Besar AS di Jakarta seputar laporan tentang kemungkinan keberadaan Osama di wilayah Indonesia. "The Times of India" melaporkan perkiraan bahwa keberadaan Osama di Indonesia bukan semata melarikan diri dari kejaran AS dan sekutunya, tapi untuk menyiapkan serangan teror terbaru terhadap fasilitas AS di Indonesia, terutama Kedubes AS di Jakarta. Atase Pers Kedubes AS, Stanley Harsha, ketika dihubungi ANTARA sebelum jam makan siang, Senin, mengatakan, dirinya akan berkonsultasi dahulu dengan Dubes Robert Gelbard. Sejumlah media di India terbitan Sabtu (15/9) dan Minggu (16/9), seperti dari New Delhi, menyebutkan tentang "di manakah Osama berada saat ini gerangan". Beberapa koran di negara tersebut memperkirakan bahwa Osama sebenarnya sudah terbang ke Indonesia di saat AS tengah bersibuk diri mempersiapkan serangan besar-besaran ke Afghanistan karena dianggap tidak mau menyerahkan buruannya itu. AS memberikan tenggat waktu tiga hari terhitung 16 September bagi Afghanistan untuk menyerahkan Osama agar negara itu terhindar dari aksi militer yang disebut AS sebagai "serangan balasan". Sementara itu, Afghanistan telah menolak untuk menyerahkan Osama. Negara yang dipimpin oleh pemerintahan Taliban itu bahkan menegaskan, pihaknya akan melindungi Osama. Osama sendiri telah memberikan bantahan resmi bahwa dirinya tidak terlibat dalam aksi penghancuran dua gedung pencakar langit World Trade Center di New York dan markas besar militer AS Pentagon di Washington D.C.
|