
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67
Copyright ©
1999/2001 -
1364283024
& 1367286044
|
|
From: "Joshua Latupatti" joshualatupatti@hotmail.com
Date: Thu, 01 Nov 2001 11:12:01 +0000
MENDEBAT "SUSILO BAMBANG YUDOYONO" CS.
download artikel in print friendly version Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa,
Kita tantunya masih ingat, bagaimana SUSILO BAMBANG YUDOYONO atau SUBAYU
(singkatan depan) atau LOBANGNO (singkatan belakang), pada posisi yang sama sepereti
sekarang ini, memberikan laporan bahwa "dalam beberapa bulan, jumlah Mesjid yang rusak di
Maluku(saja), melebihi jumlah Mesjid yang ada di Maluku dan Maluku Utara, sebelum
kerusuhan"! Artinya, jumlah mesjid yang ada di Maluku saat ini haruslah "minus beberapa
ratus buah"!? Laki-laki bekas prajurid yang berubuh tinggi besar ini, ternyata memiliki "otak dan
hati" yang jauh lebih kecil dari ukuran manusia normal! Yang menonjol dari orang ini adalah
"sifat tak punya malu" atau "sifat muka tebal" yang lebih dari ukuran tubuhnya, sehingga dia
kembali berbicara tentang Maluku yang dihianatinya dulu, sebagai Menkopolsoskam! Apa
katanya sekarang tentang Maluku? Mari kita lihat!
SOURCE: MEDIA INDONESIA: DATE: 2001-10-30
Menko Polsoskam: Hadapi Separatis Pemerintah Ambil Tindakan Hukum
JAKARTA (Media)-Menko Polsoskam Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, BILA ada
gerakan separatis di Maluku yang dimotori Front Kedulatan Maluku (FKM), Pemerintah akan
segera mengambil tindakan hukum .
JOSHUA:
Kalau saya katakan, "BILA Susilo Bambang Yudoyono berdusta, lidahnya harus dikerat", apa
yang anda pikirkan? "JIKA Susilo Bambang Yudoyono menipu, hidungnya harus dipangkas",
apa yang ada di dalam kepala anda? Yang "kritis" tentu akan bertanya, "Apakah sudah
TERBUKTI bahwa Susilo Bambang Yudoyono berdusta dan menipu?" Sebaliknya, mereka
yang "tidak kritis" akan menerima kata BILA dan JIKA dari saya sebagai suatu "kenyataan",
atau paling tidak, "sesuatu yang perlu dicurigai", karena seringnya saya mengulang-ulang
kedua kalimat berbau "andai-andai" tersebut! Saya akan dikecam sebagai "pendusta", "tukang
hasut", dll., oleh mereka yang kritis! Sama halnya, karena saya adalah orang yang kritis, saya
katakan bahwa si Susilo Bambang Yudoyono adalah seorang menteri "pendusta" dan "tukang
hasut"!
SOURCE: MEDIA INDONESIA: DATE: 2001-10-30
Soesilo mengemukakan hal itu dalam acara peluncuran buku hasil kerjasama MUI dan
Yayasan Pustaka Umat berjudul Merajut Damai di Maluku diselenggarakan di Hotel Milenium.
JOSHUA:
Melihat sepak-terjang MUI sebagai "tukang hasut" dan "pemeras berdali halal-haram", saya
pikir, Susilo Bambang Yudoyono telah memperoleh "partner yang setara"! Karena komentar si
Susilo Bambang Yudoyono ini dikemukakan di dalam acara peluncuran bukunya MUI, saya
bisa pastikan bahwa isi buku itu tidak jauh dari pernyataan si Susilo Bambang Yudoyono!
Anehnya, MUI menggunakan judul "Merajut Damai", sedangkan si Susilo Bambang Yudoyono
"mencari masalah", dengan melemparkan tuduhan terselubung, yang dijiwai oleh isi buku
karya MUI! Kontradiksi ini hanya dapat dipahami jika kita bisa melihat bahwa MUI
menggunakan Susilo Bambang Yudoyono untuk memperkiat hasutan mereka, sementara
Susilo Bambang Yudoyono membonceng MUI untuk menutupi impotensi Polsoskamnya!
Maksud saya begini. MUI sedang mencoba "mengalihkan dosa dan keja hatan mereka",
sebagai "perancang dan pelaksana kerusuhan di Ambon/Maluku", kepada warga Kristen
Maluku, melalui tuduhan "Separatis Kristen RMS", sementara "Dunia" tahu persis bahwa RMS
terdiri dari Muslim dan Kristen Maluku, yang terikat di dalam Persaudaraan Pela-Gandong! Di
dalam usaha untuk mendustai dan menghasut begitu banyak orang tentang RMS, MUI melihat
kehadiran FKM sebagai "pucuk dicinta, ulam tiba", yang harus dijadikan "kambing penebus
dosa" mereka! Sementara kelicikan si Susilo Bambang Yudoyono akan kita bahas pada
bagian berikut, anda bisa menelanjangi kejahatan MUI (dan MUI-Maluku, tentunya), dengan
bertanya:
"MENGAPA MUI MERESTUI SEORANG PERWIRA AKTIF POLRI, LETKOL (POL). R.
HASANUSSI, UNTUK MENJADI KETUA MUI-MALUKU, BEBERAPA LAMA SEBELUM KE
RUSUHAN PECAH, YANG MERUPAKAN SATU-SATUNYA KETUA MUI DAERAH YANG
BUKAN ULAMA, DI SEPAN JANG SEJARAH BERDIRINYA MUI?"
SOURCE: MEDIA INDONESIA: DATE: 2001-10-30
"Kalau memang ada gerakan separatisme di Maluku yang dimotori oleh Front Kedaulatan
Maluku (FKM) pemerintah akan mengambil tindakan hukum terhadap tindakan tersebut," ujar
Susilo.
JOSHUA:
Di sinilah latak "kemunafikan" si Susilo Bambang Yudoyono, sekaligus "kemunafikan
Pemerintah NKRI", yang "tidak punya nyali" untuk memisahkan manusia dari iblis, lalu
menggunakan FKM sebagai alasan tuduhan idiot mereka tentang "gerakan separatis",
sementara RMS telah membuat mereka impoten untuk membuktikan bahwa RMS-lah yang
memberontak, dan bukan RI yang menjadi agresor, perampok Kemerdekaan Maluku "yang
sah"! Oleh sebab itu, si "licik murahan" Susilo Bambang Yudoyono, hanya mampu memakai
istilah BILA dan KALAU, untuk memanipulasi pikiran umat!
Di sinilah pula, tubuh besar si Susilo Bambang Yudoyono, yang bekas Jenderal dan
Menkopolsoskam, terlihat seperti seonggok daging lembek dan membusuk, yang bergulir ke
sana-sini sambil meninggalkan bekas berbau busuk, karena terlalu pengecut untuk mendebat
FKM tentang "keabsahan Kemerdekaan RMS"!
SOURCE: MEDIA INDONESIA: DATE: 2001-10-30
Masalah gerakan separatis itu dikemukakan Gubernur Maluku Saleh Latuconsina, bahwa
gerakan FKM itu ditandai dengan pengibaran bendera RMS.
JOSHUA:
Si "sontong" Latuconsina ini juga tidak jauh berbeda dengan si Susilo Bambang Yudoyono, Di
Syamsuddin dan Amien Rais! Gelar Doktornya lebih berharga di dalam WC daripada di
Maluku!!! FKM mengibarkan Bendera RMS, adalah fakta! FKM dapat dituduh melakukan
tindakan " separatis", jika RMS memang adalah "gerakan separatis"! Masalahnya adalah,
apakah si "sontong" Latuconsina ini bisa MEMBUKTIKANNYA atau tidak!? Pakai nalar
seorang Doktor untuk itu, jika mampu, sebelum gelar itu benar-benar menjadi kotoran!
SOURCE: MEDIA INDONESIA: DATE: 2001-10-30
Sementara Saleh Latuconsina menyatakan, bahwa saat ini dari pihak Kristen telah meminta
agar dilakukan penarikan terhadap Laksar Jihad, karena organisasi tersebut dianggap telah
mengancam komunitas Kristen di Maluku. "Padahal Laksar Jihad datang karena ada konflik,"
kata Saleh.
JOSHUA:
Coba anda katakan, apakah saya salah kalau mengatakan bahwa "Doktornya si sontong
Latuconsina ini sudah menjadi kotoran"?! Sebagai PDSD-Maluku, si "sontong" Latuconsina ini
seharusnya "mengisolir" Maluku dari unsur luar Maluku yang akhirnya meng akibatkan
eskalasi kerusuhan di Maluku! Sekarang, dia malahan mempersalahkan warga Kristen yang
menuntut diusirnya "laskar biadab beriman" itu dari Maluku, untuk menutupi impotensi
PDSD-Malukunya! "laskar biadab beriman" itu mengancam seluruh komunitas di Maluku,
karena Muslim Maluku yang menentang ke biadaban mereka, juga akan disembelih! Muslim
Maluku hanya bisa "membisu dan pasrah", kalau tidak sudi mendukung mereka, agar dia dan
keluarganya selamat! Bagaimana Muslim Maluku bisa bangkit dan lepas dari kungkungan
"laskar biadab beriman", jika Maluku memiliki seorang Muslim "sontong" sebagai Gubernur?
(bagi yang belum tahu, ‘sontong’ itu = cumi-cumi, yang ketika menghadapi masalah,
mengeluarkan tintanya untuk mengaburkan air disekitarnya, lalu menghilang)
Mengapa si "sontong" Latuconsina ini mengeluarkan maklumat untuk melarang kegiatan FKM?
Salah satu alasannya adalah karena FKM merupakan ancaman yang meresahkan kedua
komunitas di Maluku! Padalah, FKM lahir pada tanggal 18/12/2000, karena kerusuhan yang
berkepanjangan, termasuk dihalalkannya kedatangan "laskar biadab beriman" tersebut! FKM
melihat bahwa sementara Pemerintah NKRI tidak bersih, dimana banyak oknum politisi, milter
dan polisi, ikut mempunyai andil di dalam merusuh kan Maluku, dan membiarkan "laskar
terkutuk" yang datang dari luar Maluku menjadi "kaki-tangan" mereka, seakan-akan NKRI
SEDANG MENINDAS MALUKU! Karena itulah, tidak ada pilihan lain untuk membawa damai
kembali ke Maluku , kecuali dengan mengembalikan KEDAULATAN Maluku di Maluku! Hal ini
bertepatan dengan KENYATAAN, bahwa Maluku pernah punya Kemerdekaan yang SAH,
tetapi DIRAMPOK oleh RI, yang dengan licik kembali menuduh Maluku sebagai Pemberontak,
dan lalu MENGURAS Kekayaan Maluku ke Jakarta! Sekarang saya bertanya, atas dasar
kemanusiaan, apakah FKM bersalah? Ose memang batul-batul setang tarampa Saleh
Latuconsina!
SOURCE: MEDIA INDONESIA: DATE: 2001-10-30
Lebih lanjut dikatakannya, untuk jangka panjang, pemerintah melihat bahwa ada tiga upaya
yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah di Maluku. Pertama adalah menghentikan
kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut. Kedua, melakukan rekonstruksi sosial, dan ketiga
melakukan rekonsiliasi antar umat.
JOSHUA:
Lihat, bagaiman si kutu besar, Susilo Bambang Yudoyono, kini berbicara tentang "penghentian
kekerasan", sementara jarinya menunjuk ke FKM, padahal FKM belum pernah membunuh
satu ekor kambing dungu-pun! Si Susilo Bambang Yudoyono berbicara tentang "rekonstruksi
sosial", padahal FKM belum pernah menjarah, merampok dan mengintimidasi orang atas nama
Allah! Si Susilo Bambang Yudoyono sesumbar tentang "rekonsiliasi antar umat", padahal FKM
justeru berjuang untuk Maluku, Kristen dan Islam (jika tidak,‘Umar Santi’ tidak akan sudi
menjadi Ketua FKM regional Eropah)!
Siapa sebenranya "iblis pembawa kekerasan, perusak struktur budaya Persaudaraan
Pela-Gandong, dan penentang rekonsiliasi, demi nama Allah"? IBLIS itu adalah "laskar biadab
beriman" yang ditunjang oleh MUI (majelis Urusan Iblis) dan iblis-iblis politik serta iblis-iblis
militer / polisi, seperti Amine Rais, Hamjah Haj, Wiranto, Djadja Suparman, Suaidi
Marasabessy, Sudi Silalahi, Suroyo Bimantoro, Firman Gani, Edi Darnadi, dan tidak
ketinggalan, si kutu besar, Susilo Bambang Yudoyono, dll! Enyahkan saja "laskar biadab
beriman" itu dari Maluku, maka Damai akan sudi untuk kembali ke Maluku, sebab Damai
berasal dari Tuhan!
Saat ini, si "Al Dustadz Jarah", Jaffar Umar Thalib bin Yaman, sedang meyebarkan "dakwah
iblis"-nya di Ambon sini, agar sega la kejahadan akhlaknya tetap meracuni kedua umat
beragama di Maluku! Lihat ini!
SOURCE: UN RESOURCE CENTER AMBON; DATE: 2001-10-27
Unofficial summary of local press articles Wed & Thurs, 24-25 October 2001
Siwalima, 24 October 2001, p1
* Ja'far calls for war in Ambon *
The commander of Laskar Jihad Ja'far Umar Thalib called for a war against the followers of
Southeast Maluku Republic (RMS) who are mostly are Christians during his tablig akbar
(sermon) at the Al-Fatah mosque yesterday (23/10). He also regrets that the Government of
Indonesia have protected the independence movement such as the RMS, and never paid
attention to Muslims. In his speech, Ja'far also accused the Governor of Maluku, Saleh
Latuconsina of breaking up the unity of Muslims in Maluku by establishing a new organization,
the Maluku Muslims Coordination Agency (BIMM) aside from MUI Maluku
JOSHUA:
Bagaimana mungkin si "Arab bahlul, lulusan Taliban dan penjilat Osama ‘setan teror’ Laden,
bisa menjadi "pahlawan nasional Indonesia"? Jika anda masuk ke dalam "lingkaran iblis" yang
berpusat di MUI, anda akan melihat alur tuduh-menuduh yang simpang-siur, sehingga
membutakan anda terhadap mana atau siapa yang benar dan mana atau siapa yang salah!
Lingkaran iblis yang menyesatkan!!!
SOURCE: MEDIA INDONESIA: DATE: 2001-10-30
Selanjutnya SBY menegaskan, bahwa beliau tidak setuju jika pertentangan ini dinilai sebagai
akibat koflik dua agama, tetapi konflik antar umat.
JOSHUA:
Orang pandir juga tahu bahwa "agama tidak mungkin berperang", Sudungu Bambong
Yudobego! Pernyataan dari seorang Menterikah ini, atau semacam orang bodoh dan munafik?
Lalu "umat" yang bertikai itu umat apa? Konflik Maluku adalah "konflik politik rekayasa
Jakarta, yang bersarung agama"!!!
SOURCE: MEDIA INDONESIA: DATE: 2001-10-30
Sementara itu dari pihak Islam, dinyatakan Latuconsina, ada tuntutan agar FKM dibubarkan.
Saat ini terdapat beberapa aktifis dari kelompok FKM yang telah ditahan berkaitan dengan aksi
pengibaran bendera RMS. "Namun sampai sejauh ini situasi dan kondisi sudah termasuk baik,
walaupun upaya profokasi masih ada." (CR-7/ol-2/sid)
JOSHUA:
Jangankan si Gubernur "sontong" Latuconsina, si Susilo Bambang Yudoyono-pun tidak akan
mampu membubarkan FKM! Bagaimana kalian menyentuh FKM di Eropah dan AS? Yang
menuntut dan yang dituntut sama-sama idiotnya! Si "sontong" Latuconsina sengaja memelintir
leher orang banyak untuk tetap memandang ke arah FKM, agar "impotensi PDSD-Malukunya
di dalam menangani masalah yang terpampang jelas di depan matanya yang semakin
berkedap-kedip, bisa dilupakan orang"! Masalah besar yang membuat si "sontong"
Latuconsina dan PDSDnya impoten adalah seperti yang dikatakan Siwalima dan Suara Maluku
di bawah ini!
SOURCE: UN RESOURCE CENTER AMBON; DATE: 2001-10-27
Siwalima, 24 October 2001, p1
* Governor must watch out for movement of Ja'far *
A member of Ambon City Council, Yance Wenno, SH, stated that the Governor must
proactively watch every movements of Ja'far Umar Thalib while he is in Ambon. This is to
anticipate unexpected reactions by Muslims who may be prompted by on his provocations. He
hopes that the Governor and the staff of the civil emergency board exert more efforts to
maintain the calm situation, as the people in Maluku are aware that Ja'far's presence in Ambon
could trigger new conflict.
Suara Maluku, 25 October 2001, p1
* Polda must clarify status of Ja'far Umar Thalib *
A civil servant, Willem H, questioned the status of Ja'far Umar Thalib in Ambon, as he was
under house-arrest (Tahanan Rumah) in Jakarta. He said the Maluku Police must be able to
shed light on his (Ja'far) status. If possible Ja'far Umar Thalib should be taken back to police
custody as delivered a slanderous speech against the Government of Maluku, the TNI, and the
police at Al-Fatah mosque last Tuesday (23/10).
JOSHUA:
Demikianlah "paham keadilan idiotik mayoritas" yang sekarang lagi dimainkan oleh
"orang-orang beriman" sehingga negara jadi morat-marit seperti ini! Karena itulah, dr. Alex
Manuputty dibawa ke Pengadilan, sedangkan para pelaku "makar beriman" seperti si "Al
Dustadz Jarah" yang "memberlakukan hukum barbar, rajam sampai mati di dalam wilayah
yuridis Pancasila", dan Dien Syamsuddin, yang "menyebar hasutan untuk menggeser Dasar
Negara", bebas berkeliaran menyebar "makar beriman" mereka! Katanya, mereka sedang
"menyalurkan aspirasi umat"! Entah kambing dan onta dari mana yang disebut umat, saya
tidak tahu! Karena "aspirasi umat" ini jugalah, si Susilo Bambang Yudoyono harus menjadi
Menteri Koordinator Polusi Sosial Kambing-Kambing, dengan bersikap "pengecut", "pendusta"
dan "penghasut"! Bersama MUI, lengkaplah sudah "kelompok penjahad beriman" yang
tersarung aman di dalam "hukum idiotik mayoritas"!
Salam Sejahtera!!!
JL.
Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to alifuru67@egroups.com |