The Cross
Under the Cross

Listen to the News
English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2001 -
1364283024
& 1367286044


Ambon - Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

From: "Joshua Latupatti" <joshualatu@hotmail.com>
Date: Thu, 06 Sep 2001 13:03:42

MENUMPAS RMS ATAU MERAMPOK MALUKU?
download artikel in print friendly version     Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya 

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,

Dengan sangat menyesal, saya harus mengatakan bahwa di dunia ini, Pemerintah Indonesia termasuk di dalam kelompok Pemerintah yang "paling pengecut dan munafik"! Golongan Pemerintah "bobrok" yang mulutnya mengucapkan ayat-ayat undang-undang, tetapi kakinya menginjak undang-undang, sementara tangannya mencekik rakyat dengan undang-undang. Pemerintah "jahat" yg. bermain di balik kesengsaraan dan kematian rakyat Maluku (dan Aceh, di dalam konteks yang sama)! Supaya "ketidak-mampuan" mereka terlindung dari hadapan umum, Pemerintah Indonesia lalu mengambil posisi sejajar dengan "laskar jahad" untuk menggunakan RMS dan FKM sebagai selubung!

Jika RMS memang memberontak, mengapa Pemerintah Indonesia "jadi bisu" terhadap pertanyaan FKM? Jika RI bukan "perampok Maluku", mengapa Majelis Terhormat yang dipimpin oleh siluman politik, Amin Rais, mengkerut jika diajak berdebat oleh FKM? Jika NKRI memang "bersih", mengapa DPR begitu ketakutan berhadapan muka dengan FKM? Jangan lagi "menipu" rakyat dengan alasan "tidak setuju" dengan FKM, sebab ketidak-setujuan itu sendiri memerlukan alasan, dan DPR brengsek itu tidak punya apa-apa! Apa semua ini bukan "pengecut dan munafik" namanya?

Mari saksikan "cerminan kepengecutan dan kemunafikan" Pemerintah NKRI, di Maluku, tepatnya di Waisarisa, Pulau Seram!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-09-02

Ditangkap, 47 Pendukung FKM; Laporan: Sukirno Ambon-RoL--Jajaran Polres Maluku Tengah bersama aparat Batalyon Gabungan (Yon Gab) TNI menangkap 47 orang anggota Front Kedaulatan Maluku (FKM) Mereka ditangkap karena dinilai telah melakukan kegiatan kampanye guna menggalang dukungan terhadap gerakan Republik Maluku Selatan (RMS).

JOSHUA:

Tuhan "Maha Adil dan Maha Benar"! Paling tidak, itulah yang saya rasakan sekarang ini! Teriakan saya tidak sia-sia, sebab media yang biasanya "menghasut umat", sekarang terjebak di dalam kebohongannya sendiri selama ini! Yang rata-rata lebih cerdas saja sudah terperangkap, apalagi yang berlogika jongkok seperti "laskar jahad"?

Sebelum saya lupa, "bukankah urusan menghentikan pertemuan yang katanya mencurigakan seperti ini adalah urusan Polisi"? Dalam rangka apa, YonGab harus turun tangan untuk mengurusi Pertemuan Adat yang "tidak bersenjata"? Tolong catat keanehan ini!

SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2001-09-03
Alex Manuputy [AM]: Persoalan upacara adat itu disponsori langsung oleh tua-tua adat. Itu jauh sebelumnya sudah dibicarakan di TVRI maupun di surat khabar, akan diadakan suatu rekonsiliasi antara islam dan nasrani, direncanakan tgl 30. Jadi, prosesnya itu berjalan sebelum tgl 30. Acara adat itu dimana-mana tidak perlu mendapatkan ijin dan itu diatur dalam undang-undang. Hanya pemberitahuan. Tapi dengan ikhtikad baik tua-tua adat, mereka memohonkan ijin dan ijin itu diberikan itu diberikan Polsek. Ijin keluar tgl 28. Jadi, pada tgl 29 malam, surat pembatalan ijin tanpa sebab. Menurut mereka, acara adat itu ditunggangi oleh FKM, Front Kedaulatan Maluku.

JOSHUA:
Jika "
laskar jahad", "republika", dan lain-lain media penyokong terorisme Internasional, selalu menghiasi bibir mereka dengan ungkapan "RMS-Kristen" untuk menghasut umat dan untuk menutupi kejahadan mereka melalui "usaha pamer nasionalisme yg. compang-camping", "mengapa pertemuan adat Salam-Sarani yg. merambah jalan ke arah rekonsilisasi, harus dibekukkan dengan alasan sedang mengkampanyekan RMS"??? Karena RMS adalah "milik Salam-Sarani Maluku"! Peristiwa "penindasan" dan "kesewenangan" ini, ternyata membawa hikmah tersendiri, karena sementara mulut mereka enggan mengakui, perbuatan mereka telah menyatakannya! Sekali lagi, "RMS adalah milik Maluku, Salam-Sarani!!!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-09-02
''Saat ini mereka kami tahan di Mapolres,'' kata Wakapolres Maluku Tengah Komisaris M Rivai kepada wartawan, Ahad [02/09/01]. Menurutnya, para pendukung RMS itu ditangkap saat menggelar rapat rahasia di sebuah rumah di desa Waisarisa, Kecamatan Kairatu, Maluku Tengah, Kamis [30/08/01].

SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2001-09-03
Alex Manuputy [AM]: Persoalan upacara adat itu disponsori langsung oleh tua-tua adat. Itu jauh sebelumnya sudah dibicarakan di TVRI maupun di surat khabar, akan diadakan suatu rekonsiliasi antara islam dan nasrani, direncanakan tgl 30. Jadi, prosesnya itu berjalan sebelum tgl 30.

JOSHUA:
Saya sengaja mengulang sebagian kutipan di atas, untuk menunjukkan kepada anda, "betapa munafik dan bego"-nya si M. Rivai yang "Komisaris Polisi" dan Wakapolres Malteng itu! Ternyata ada juga "tikis-tikus bulu cokelat" yang mengerat kebenaran di desa-desa terpencil, mumpung tidak ada kucing besar! Saya sendiri sudah membaca "undangan terbuka" tersebut berulang-ulang, dan si "tikus cokelat Rivai" yang berlagak intelijen ini mengatakan "rapat rahasia"! Katakan pada si munafik ini, lebih baik "lepas pangkatya, pakai jubah putih, lalu ikut "
laskar jahad" untuk merusuh dan menjarah!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-09-02
Dua wartawan yang meliput kegiatan tersebut juga ikut diciduk.

SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2001-09-03
Wartawan dua ini minta tinggal untuk meliput keadaan. Menurut hemat kami, tidak ada pemukulan terhadap wartawan. Ternyata waktu kami lepas berangkat, semua wartawan itu disiksa sampai kepala bocor-bocor.

JOSHUA:
Tidakkah si "smerlap" Rivai ini sama idiotnya dengan "
laskar jahad"? Apa artinya "diciduk", hei Polisi Plastik, jika kedua wartawan itu berbicara dan meminta secara terang-terangan untuk melakukan "tugas" mereka lalu dipukul dan disiksa? Kalian yg. sudah "salah langkah", sengaja menuduh kedua wartawan sebagai "pendukung RMS", padahal kalian hanya tidak ingin kebusukan kalian dicium wartawan kan? Dasar turunan Bimantoro!! Wartawan baru tiba, peliputan belum dilakukan, si "laskar jahad" idiot lalu ikut-ikutan menuduh mereka sebagai pendukung RMS! Tidak sampai disitu, "laskar idiot penipu umat" ikut-ikutan latah untuk berteriak bahwa "Suara Maluku" (Jawa Pos Group) adalah "milik Kristen", dan "Siwalima" adalah "milik Gereja Protestan Maluku"! Dasar manusia-manusia murahan! Hidup dan makan dari "kebohongan dan perampokan"!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-09-02
Hanya saja, Tiga Pimpinan FKM yang memprakarsai kegiatan tersebut yakni, Alex Manuputty (pimpinan eksekutif), pimpinan Yudikatif, Semmy Waileruny dan Sekjen FKM berhasil meloloskan diri dalam penggerebekan itu.

SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2001-09-03
[AM]:. Saya kebetulan dengan rombongan tiba jam 11.00 dengan 20 anggota FKM lainnya ditambah dengan dua wartawan Siwalima dan Suara Maluku. Ternayta waktu kita tiba, kita dikepung tentara. Dan mereka memundurkan mobil sampai ke pinggir pantai untuk kita diangkat dan mau dipukul. Ternyata setelah ditelusuri, saya ada di dalamnya, ketua FKM. Kita mengadakan bantahan, mereka tidak mau lagi, mereka suruh kita segera pulang supaya kita tidak mengetahui apa yang terjadi beberapa jaum sebelum tibanya kita di sana. Jam satu, kami kembali. M Rivai membenarkan penangkapan terhadap para anggota dan pendukung FKM/RMS itu. Mereka ditangkap karena melakukan kegiatan terselubung dengan berkedok adat Ina Ama Ael Atai Tolu.

JOSHUA:
Lihatlah bagimana Komisaris idiot menggunakan istilah "penggrebegan", padahal yg digrebeg tinggal di lokasi kejadian dari jam 11.00 sampai sekitar jam 13.00? Polisi munafik ini mengatakan "me loloskan diri", padahal Alex Manuputty dkk. sempat berbantah dengan tentara, tapi disuruh pulang (kembali ke Ambon)! Sama dengan kedua wartawan, Pimpinan FKM dilarang masuk ke lokasi, karena sesuatu yang "amis" sudah terjadi di sana! Kedua "pelaku tindakan semberono, bodoh dan sewenang-wenang" itu, berusaha mencegah kebusukan mereka yang sudah dilakukan beberapa jam sebelumnya, menjalar ke luar!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-09-02
Hanya saja, dirinya mengaku belum dapat memberikan keterangan lengkap seputar penangkapan itu, karena pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap para pendukung RMS itu. ''Tunggu saja hingga pemeriksaan selesai,'' katanya.

SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2001-09-03
[AM]: Kurang lebih sisa delapan di Masohi. Pokoknya sampai babak belur, pokoknya dipukul di Waisarisa dibawa ke Polsek Kairatu juga dipukul, kemudian waktu penyeberangan dari Kairatu ke Masohi juga dipukul di sungai Sala. Jadi, seluruh dokumen-dokumen itu dihancur-leburkan. Mereka mengadakan pengejaran juga terhadap masyarakat setempat. Pokoknya yang mau menghadiri acara itu dikejar-kejar. Dan sampai sekarang pun dikejar.

JOSHUA:
Apa anda pikir si "Rivai Tipu" ini akan mampu memberikan "keterangan lengkap" tentang peristiwa "idiotik oknum-oknum bersenjata" tersebut? Bagaimana mungkin Komisaris Tikus Cokelat ini bisa mendapatkan "hasil pemeriksaan yang optimal dan akurat", sedangkan "semua dokumen sudah dihancur-leburkan" oleh para prajurid goblok tersebut? Dolumen-dokuman itu dihancurkan, supaya "tikus-tikus cokelat piaraan Bimantoro" ini bisa mencicit-cicit dari dalam parit tentang RMS, tanpa harus membuktikannya!

SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2001-09-03
FRONT KEDAULATAN MALUKU DITUDUH DALANGI
41 orang sudah dibebaskan dari tahanan polisi di Masohi, Pulau Seram, sementara delapan lainnya masih ditahan. Mereka ditahan karena terus menghadiri pertemuan adat, sementara sudah keluar surat pembatalan ijin mengadakan upacara adat. Upacara adat itu konon dibatalkan karena keterlibatan politis, Front Kedaulatan Maluku, FKM.

JOSHUA:
Coba bayangkan, 47 orang lebih ditangkap, disiksa, dan kata si Komisaris Plastik, diperiksa, sementara dokumennya dihancurkan, lalu 41 orang kemudian dibebaskan! Petani yang paling dungu sekalipun, tidak akan mencabuti semua yang tumbuh di sawah, hanya karena ‘beberapa ilalang’ yang ada di antara deretan padinya! Ini berarti, Pertemuan Adat itu sendiri tidak harus dibubarkan dengan siksaan, hanya karena ada beberapa oreng yang ingin mengemukakan masalah RMS di dalamnya! Hanya "polisi buta" yang memukul dan menembak serampangan, karena ada seorang maling di antara kerumunan orang!

SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2001-09-03
Penguasa Darurat Sipil (PDS) Maluku,
Gubernur Saleh Latuconsina kepada wartawan diruang kerjanya Sabtu mengatakan, jauh hari sebelum digelarnya kegiatan tersebut pihaknya telah menangkap gejala yang tidak beres dibalik kegiatan adat itu. ''Saya telah memerintahkan Pemda setempat untuk mengantisipasi kegiatan itu,'' katanya. Dan pada tanggal 27 Agustus, lanjut Gubernur, seluruh unsur Muspika dan pemerintah desa menggelar rapat bersama. Dalam rapat itu diputuskan untuk membatalkan kegiatan itu, karena pihak kepolisian dan TNI dari unsur 731 Kabaresi dan Yon Gab mencium gelagat yang tidak beres dibalik kegiatan itu.jun

JOSHUA:
Hah!
Gubernur bencong bermata kelap-kelip ikut berjahad di sini! Apakah "tanggal 27" itu dapat disebut "jauh hari"? Mengapa "jauh hari" sudah menangkap gejala yang tidak beres, tetapi pada tgl. 28/8, "izin itu dikeluarkan" juga? Mengapa pada "tanggal 27", diadakan "Rapat Muspika", sedangkan "izin tetap keluar" pada tanggal 28/8? Setiap rapat resmi punya "catatan" atau "notulen", yg. mungkin bisa diselidiki untuk menguji pernyataan si bencong ini!! Jika "rapat Muspika" atau "rapat muslihat" itu memang benar ada, mengapa "tua-tua adat yang bersangkutan tidak diikut-sertakan"? Hei Saleh! Kamu bergelar Doktor dan saya "PS" (putus sekolah), tetapi di dalam hal "meremuk kepala ular", saya jauh lebih pintar dari kamu! Ini bukan karena saya, tapi karena "Sang Kebenaran" yang menyertai saya!

SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2001-09-03
[AM]: Tidak alasan. Berdasarkan tim investigasi yang baru pulang tadi dari Waisarisa, Polsek sendiri tidak mampu memberikan pembelaan terhadap polisi. Yang salahnya menurut polisi tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap masyarakat adat itu. Itu salah menurut polisi. Tapi mereka sendiri tidak mampu berbuat sesuatu karena tentara sudah dengan kekerasan dengan sangat.

JOSHUA:
Jangan percaya pada "Polsek Plastik" itu! Hayati pernyataan-pernyataan si Komisaris Plastik, M.Rivai, dan lihat bahwa Polisi ikut terlibat di dalamnya, dan bukan tidak bisa berbuat apa-apa! Rivai munafik dan pengecut ini ingin "membuang dosa" kepada TNI!!!

SOURCE: RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP; DATE: 2001-09-03
[AM]: Menurut yang kami wawancara di pinggir pantai, menurut perintah atasan, itu saja. Kita akan gugat di pengadilan, kalau bisa sampai di tingkat internasional.

JOSHUA:
Saya pikir, si "atasan" ini harus diungkapkan juga! Hal ini berhubungan dengan "indoktrinasi liar" yang sering diberikan kepada satuan TNI/Polri yang akan dikirim ke Maluku, bahwa "tugas mereka adalah untuk menumpas pemberontakan RMS-Kristen!" Cari dan telanjangi "aktor atasan" yang mendalangi kejadian idiot ini!

ABC 4/09/01 9:41:21
Pihak Polri kabarnya menahan 47 aktivis di Maluku Kantor berita AFP melaporkan bahwa Fron Kedaulatan Maluku didirikan bulan Desember lalu di Ambon untuk mendesak didirikannya Republik Maluku Selatan yang merdeka. Bulan Juni lalu FKM mengadakan upacara pengibaran bendera separatis di Ambon, dalam mana Manuputty ditahan, tapi dibebaskan beberapa hari kemudian.

JOSHUA:

Tolong sampaikan kepada AFP, "kalau tidak tahu apa-apa, lebih terhormat untuk tutup mulut, daripada ikut memamerkan kebodohan dan memperkeruh suasana! RMS sudah berdiri dan SAH! RMS bukan separatis, tetapi "korban perampokan RI"! Tidak setuju? Buktikan yang sebaliknya!!!

AGENCE FRANCE-PRESSE
Monday September 3, 2001
JAKARTA, Sept 3 (AFP)-Indonesian police in the eastern province of Maluku have arrested 47 suspected supporters of a pro-independence movement, a report said Monday. Later that month Maluku
Governor Saleh Latuconsina banned all reporting and coverage of the group's activities.

JOSHUA:
Benar!
Gubernur Jahad ini memang telah melarang kegiatan reportasi tentang FKM, dan dia tidak melarang "siaran provokasi dari Radio-iblis, SPMM"! Dia menunjukan kejantanannya pada Pertemuan Adat Salam-Sarani, tetapi "merestui MUBES Islam-Maluku", yang akhirnya memutar-balikkan sejarah dan fakta tentang Maluku, untuk "menjual Pulau Seram kepada Kerakusan Jakarta" yang menunggang "laskar jahad" dan para habib "teroris internasional" mereka!!! Itulah si "sontong" Saleh Latuconsina!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-09-03
Aparat Sita Senjata FKM
Laporan: Sukirno

Ambon-RoL--Pangdam XVI Pattimura Brigjen Mustopo menyatakan, aparat keamanan gabungan telah menyita persenjataan dan dokumen milik FKM. Sekitar 47 orang anggota FKM juga telah diciduk. Usai mengikuti rapat Darurat Sipil Maluku di kantor Gubernur Maluku, Senin (03/09/01) siang, Pangdam XVI menjelaskan bahwa persenjataan dan dokumen milik kelompok terlarang di Maluku itu disita sewaktu aparat keamanan membubarkan kegiatan Front Kedaulatan Maluku di Waisarisa, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Maluku Tengah, di Pulau Seram, Kamis lalu.

JOSHUA:
Masih ingat pertanyaan saya di atas, "Dalam rangka apa, YonGab harus turun tangan untuk mengurusi Pertemuan Adat yang "tidak bersenjata"? Untuk "menghalalkan" campur tangan TNI, "Mustopo harus melibatkan senjata di dalam tindakan idiot tersebut"! Walaupun begitu, hal ini tetap "amis", karena si Polisi Plastik, Komisaris M.Rivai, yang berapi-api, tak sempat menyinggung masalah "senjata sitaan" ini! Tidak tahu, lupa, atau memang "tidak ada", Rivai? Coba selidiki juga, apakah "dokumen sitaan" tersebut memang ada, tanggal berapa dokumen itu dibuat, dan di mana! Jangan-jangan Mustopo meraup bakul sampah dari tahun lalu, lalu menyebutnya sebagai dokumen sitaan!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-09-03
Menurut Pangdam, barang bukti milik FKM dan seluruh tersangka itu kini masih tersimpan di Polres Maluku Tengah untuk barang bukti. Pnggerebekan dilakukan setelah larangan yang dikeluarkan aparat keamanan tidak diindahkan oleh FKM.

JOSHUA:
Nah! Mustopo mengakui bahwa "senjata dan dokumen sitaan" itu ada di tangan Rivai, tetapi Rivai tidak pernah menyinggungnya selama ini! Coba tanyakan Rivai, "Kapan anda menerima paket terakhir dari Mustopo?" Apakah senjata dan peluru-peluru tersebut bertuliskan "FKM" dan bukan "PINDAD"?

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-09-03
Sedangkan Kapolda Maluku, Brigjen Edi Darnadi di tempat yang sama menegaskan, kalau pihaknya saat in masih terus melanjutkan pemeriksaan dan penyeledikan terhadap 47 orang pendukung FKM yang ditahan di Polres Maluku Tengah. Edi tidak bersedia memberikan keterangan sejauh mana temuan dari pemeriksaan itu. ''Kita terus lanjutkan pemeriksaan.''

JOSHUA:
Mengapa Edi Darnadi hanya menyinggung "pemeriksaan", tanpa menyebut "temuan berupa bukti dokumen dan senjata"? Makin lama makin berbelit dan makin barbau amis saja kan?

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-09-03
Sementara itu, pihak Pendam XVI Pattimura mengungkapkan, persenjataan yang disita adalah 4 pucuk senjata api laras panjang dan pendek beserta puluhan aminisi ukuran 5,56 mm dan colt. ''Amunisi itu biasa digunakan untuk senjata organik F 16 dan FNC,''kata Pelaksana Kepala Pendam Pattimura, Mayor CAJ Herry Suhardi, kepada Republika. Adapun dokumen yang ditemukan di lokasi kegiatan FKM, lanjut Herry, berupa brosur-brosur yang berisi program-program FKM, foto-foto kegiatan FKM serta dokumen-dokumen penting lainnya.

JOSHUA:
Jika saya memperkirakan "peserta" Pertemuan Adat tersebut sekitar 60 orang, anda tidak keberatan kan? Apa yang akan dilakukan ke-60 orang itu dengan 4 pucuk senjata laras panjang dan laras pendek? Mengkudeta Polsek atau Polda Maluku, atau Kodam Pattimura dan menjarah gudang senjatanya? Sementara itu, kemungkinan penyerangan bersenjata ke salah satu desa adat, juga tidak ada, sebab yang berkumpul itu Salam-Sarani! Lalu apa yang ingin dibuktikan dengan"4 pucuk senjata plus amunisi" ter sebut, Mustopo? Tidak ada!!! Sweeping senjata di salah satu desa malah akan menghasilkan lebih banyak senjata, dan amunisi, serta granat dan bom, kan Mustopo? Ke-4 pucuk senjata organik itu hanyalah semacam "pengesahan" bagi campur tangan TNI di dalam urusan Polisi kan, Mustopo!

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-09-03
''Belum ada laporan resmi isi dari dokumen penting itu. Dimungkinkan dokumentasi tersebut berupa struktur organisasi atau anggaran dasar dari FKM. Disita juga saat itu beberapa peralatan komunikasi/radio HT,'' tambah Herry.

JOSHUA:
Lihat ini Mustopo! Setelah si "badut" Herry Suhardi berkoar-koar tentang "penyelidikan terhadap dokumen penting yang katanya milik FKM itu, ternyata kemungkinannya hanya berupa lembaran AD dan Struktur Organisasi FKM"! Apa yang akan kalian buktikan dengan "pembungkus kacang" itu, Mustopo? Tukang becak dan pedagang ikan di Ambon sini juga punya kertas yang kalian sebut sebagai "dokumen penting" itu! Pimpinan FKM sendiri sedang lalu-lalang di bawah hidungmu, sementara kamu sibuk membaca nama-nama mereka!?? Apa kalian pikir orang Maluku ini idiot seperti kalian?

SOURCE: REPUBLIKA; DATE: 2001-09-03
Menurut Herry, hingga Senin, aparat keamanan dari unsur Polres Malteng, Polsek Kairatu, Yonif 731 Kabaresi dan Satgas Zipur 8 terus melakukan penyisiran di wilayah Waisarisa. Dari berbagai temuan itu jun

JOSHUA:
Hei "badut hijau"! Sweeping di bawah kolong ranjang saya juga akan menghasilkan senjata! "Buat jage-jage", kata Rano Karno! Terhadep siape? Ye, terhadep "
lasker jahed" yang suke meruseh dan menjareh! Berhentilah melawak, "Herry Koko"! Kalau sudah "bikin dosa", jangan cari dosa baru untuk menghalalkan dosa yang tadi! Jangan kalian "manfaatkan YonGab" untuk menjalankan kejahadan kalian, sebab kami orang Maluku, bukan sejenis "laskar jahad" yang dungu tapi beracun!

AGENCE FRANCE-PRESSE
Monday September 3, 2001

Sukarno's daughter, Preident Megawati Sukarnoputri, has said she will not tolerate any attempts at secession. bs/sm/cl AFP

JOSHUA:
Hei
Megawati! Mengapa kamu menugaskan "penjahad" untuk mengamankan Maluku? Bukankah keadaan Maluku sekarang adalah karena "dosa Bapakmu" juga? Apakah kamu sengaja menjadi "Pilatus perempuan", dan mencuci tangan dengan harapan boleh "bersih dari darah orang yang tidak bersalah"? Darah orang Maluku akan menuntut Bapakmu dan turunannya, sampai ke akhirat sana, karena "Maluku bukan pemberontak"!!! Camkan itu, Megawati!

Saya tidak perduli, apakah Maluku harus berdiri sendiri atau tidak, sebab Tuhanlah yang menentukan kapan orang Maluku sudah siap untuk itu! RMS boleh menjadi sejarah yang hanya bisa dikenang oleh Maluku, tetapi Maluku harus tetap berdiri karena kebenaran! Kehormatan dan kedaulatan Maluku harus dikembalikan! Bangsa Alif Ur harus berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah di dalam hukum dan undang-undang, dan seja jar dengan siapapun di dalam hak dan kewajiban! Maluku harus merdeka dari intimidasi dan pemerasan yang bertopeng kepentingan nasional! Sejarah bengkok tentang RMS harus diluruskan dan buku-buku sejarah munafik harus diganti! Jika tidak, NKRI akan tetap menjadi "perampok Maluku", selamanya!

Salam Sejahtera!!!

JL.

Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to alifuru67@egroups.com