From: "Joshua Latupatti" joshualatu@hotmail.com Date: Mon, 10 Sep 2001 11:48:41 Subject: [alifuru67] LIPPO DAN MUHAMMADIYAH LIPPO DAN MUHAMMADIYAH ---------------------- Salam Sejahtera! Saudara-saudara sebangsa, Kali ini saya mencoba untuk melihat agak lebih jauh dari Maluku, tetapi apa yang akan saya ungkapkan tidak akan jauh dari "pengalaman saya di Maluku, khusunya Ambon"! Kalau tidak salah, sebelumnya saya sudah pernah mengomentari pernyataan sejenis! Karena ternyata muncul lagi, saya pikir tidak ada salahnya kalau saya komentari lagi! ERAMUSLIM, JAKARTA Muhammadiyah Galang Ormas/Pemuda Islam Hadapi James Riady Tgl. publikasi: 1/9/2001 15:41 WIB eramuslim, Jakarta-Pernyataan bos Lippo Group, James T. Riady, di situs Fortune bakal berbuntut panjang. Pasalnya, Majlis Tabligh dan Dakwah Khusus (MTDK) PP Muhammadiyah akan menggalang ormas, orsospol, serta organisasi kepemudaan Islam untuk menggugat pernyataan blak-blakan bos Lippo itu akan mengkristenkan desa-desa miskin di Indonesia. JOSHUA: Suatu pameran kebodohan dan niat jahat! Apa yang mau digugat? Digugat dimana? Pengadilan goblok mana yang mau menerima sebuah gugatan yang didasarkan pada istilah "akan"? Jika segerombolan manusia yang menamakan diri mereka FPI, meraung-raung di depan "Sarang Ular" yang dipasangi nama MPR, untuk mengganti Dasar Negara, Pancasila, dengan "Piagam Jakarta", tidak perlu dituntut, mengapa pernyataan seorang James Riady yang "akan" mengkristenkan desa-desa miskin di Indonesia, harus digugat? Ini juga belum memperhitungkan kemungkinan bahwa apa yang dikatakan sebagai "pernyataan James Riady" di atas adalah semacam "penafsiran belaka"!? Itulah yang saya sebutkan sebagai "pameran kebodohan" (dan kemunafikan)! Jika MTDK itu memang punya "niat baik" untuk mencari kebenaran (walaupun saya tidak melihat sedikitpun kebenaran di sana), bukankah MTDK sebagai yang katanya "Majelis", bisa melakukan gugatan sendiri? Mengapa harus "menggalang massa"? Apakah keuntungan yang akan diperoleh di dalam hubungannya dengan ke berhasilan suatu gugatan? Tidak ada! Yang ada adalah niat jahat dari sebuah "Majelis" yang merasa tidak punya dasar hukum yang kuat untuk melakukan suatu gugatan, sehingga menghasut massa untuk memaksakan kehendak busuk melalui kekacauan dan kerusuhan! Lihatlah "amukan ke27 ormas penunggang Islam,Komnas HAM, Munir, Mer-C, MUI, Puspom TNI, dll" , untuk mengubah "sebuah sarang penyamun" menjadi "poliklinik"! Apa hasilnya selain dari kekacauan dan kerusuhan yang berkepanjangan di Maluku? Itulah yang saya sebutkan sebagai "niat jahat"! ERAMUSLIM, JAKARTA wawancara ekslusif reporternya dengan James T Riady. Wawancara berlangsung saat kunjungan wartawan Fortune ke kediamannya yang mewah, berkamar 16, di tengah danau, serta dilengkapi lapangan golf dan heliped, di kompleks perumahan mewah Lippo Karawaci, Tangerang, Banten. JOSHUA: Anda mungkin berpikir bahwa penggalan reportasi ini adalah hal yang lumrah! Jika demikian, anda salah besar! Bagian ini tidak terlepas dari "niat jahat" untuk memancing "kecemburuan dan kebencian pada manusia-manusia yang mengaku bertuhan, tetapi tidak percaya pada Tuhan! Jika anda percaya bahwa "rejeki anda ada di tangan Tuhan", mengapa anda tidak memintanya ke Tuhan tetapi sibuk melirik "rejeki orang lain"? Bagian ini tidak terlepas dari niat jahat yang sama, yaitu "menggalang massa" (menghasut dan menanamkan kebencian massal)! Jika kemudian salah satu dari "anak Perusahan Lippo", diserbu massa, dijarah dan dibakar, maka "Majelis Penghasut" seperti MTDK sudah siap dengan ayat ayat untuk menghalalkan kebiadaban tersebut, "kecemburuan sosial"! ERAMUSLIM, JAKARTA Dalam artikel itu diceritakan, sebelum memulai wawancaranya, James mengajak wartawan itu melakukan kebaktian bersamanya. Si penulis artikel juga menggambarkan "kesalehan" seorang James Riady sebagai seorang Kristiani fanatik. Hal itu tergambar misalnya, pada saat si wartawan diajak bersama mencicipi hidangan, James mengajak berdoa bersama. "Bless this meal. Bless the people who prepared it. Thank you for this life, Jesus!" (Tuhan berkati hidangan ini. Berkati juga orang-orang yang telah menyiapkan hidangan ini. Terima kasih Jesus, atas pemberian hidup ini). Demikian doa James mengawali wawancaranya dengan wartawan Fortune. JOSHUA: Saya tidak akan mengatakan bahwa saya ini seorang Kristen yg. taat, tetapi saya "berdoa sebelum makan, keluar rumah, tidur", dll sb! Apa yang salah dengan berdoa, apalagi di rumah saya sendiri? Jika diajak berdoa oleh James Riady, dan tidak mau, ya tidak usah ikut berdoa! Kalau mau konsisten juga, tidak usah ikut makan! ERAMUSLIM, JAKARTA Artikel itu selanjutnya memaparkan James sebagai anak milyader Mochtar Riady yang menguasai imperium bisnis, khususnya di bidang jaringan telekomunikasi. Ia, tulis artikel itu, menguasai lebih dari 50 kompani bisnis raksasa (pribadi maupun publik) khususnya dalam bidang TV kabel, telepon selular, online shopping, dan jasa internet. Total aset yang dimiliki keluarga James tak kurang dari 12 milyar US$ (lebih dari Rp 100 triliun). JOSHUA: Apa gunanya mengulang-ulang berita yang "tukang becak se-Jakarta saja sudah tahu", kalau bukan untuk menghasut? Mengapa MTDK-munafik ini tidak menggalang massa untuk menggugat si "eyang Haji Muhammad Soeharto dan gerombolan OrBa-nya", un tuk mengembalikan kekayaan negara yang mereka rampok dengan "melacurkan jabatan"? Mengapa seorang "profesor dan Ketua MPR" bisa memiliki perusahan dan bisnis pendidikan, tidak dipertanyakan, tetapi "seorang pengusaha memiliki perusahaan" harus dijadikan masalah? Karena "pengusaha itu seorang Kristen dan Cina" pula! Di mata manusia-manusia munafik ini, "hal itu sudah merupakan dua dosa", kata Theo Syafei! ERAMUSLIM, JAKARTA Pada bagian akhir tulisan itu, Fortune mengutip pernyataan James yang menyatakan bahwa dirinya saat ini tidak begitu peduli lagi dengan bisnisnya yang melimpah. Karena saat ini dia (James), katanya, tidak suka lagi dengan urusan tetek-bengek bisnis. "I don't like the details of running a business," ujar James. JOSHUA: Bagian ini hanyalah merupakan "intro" untuk membawa presepsi sekelompok orang bodoh yang mudah terhasut, bahwa "James Riady akan menumphkan kekayaannya yang sudah tidak berarti itu, ke dalam kegiatan KeKristenannya"! Dalam bentuk yang lain, "usaha menjatuhkan tokoh Kristen" seperti ini sudah terjadi dan masih terjadi di Maluku! Setelah sebuah Perusahaan atau Perusahaan Negara/Daerah yang dulunya "hidup segan-mati tak mau", kemudian berkembang dibawah kepemimpinan seorang Kristen, maka mulaialah manusia - manusia tak berguna dan terlalu pengecut untuk bersaing secara fair, melakukan segala macam cara dengan mengandalkan "sentimen agama dan ras" untuk mengambil alih kedudukan tersebut! Manusia-manusia jenis yang sama itulah yang sekarang "sedang tercekik dengki" untuk menggoyang Lippo! Lain tidak! ERAMUSLIM, JAKARTA Artikel itu juga menggambarkan, belakangan ini James tengah berkonsentrasi untuk mengembangkan sistem sekolah pribadinya yang mewah di Lippo Village. Di mana para guru- guru Kristennya dilarang merokok di kelas maupun saat-saat jam istirahat. JOSHUA: Tidak ada sesuatu yang salah di dalam mengembangkan sekolah yang diasuh! Pengembangan tersebut malah merupakan suatu keharusan, dan semua pengelola sarana pendidikan seperti Muhammadiya dan Amien Rais melakukannya! Mewah itu relatif terhadap mana kita perbandingkan. Mewah itu tidak salah, dan bukan untuk semua orang. Tidak merokok juga tidak salah, dan merupakan pilihan bagi setiap orang. Berhentilah menebar sampah untuk mengotori pikiran dan akhlak umat! ERAMUSLIM, JAKARTA Ia berharap bisa membuka 1000 sekolah Kristen di desa-desa miskin di seluruh Indonesia. Ia mengatakan bahwa upayanya itu dalam rangka untuk mengangkat standar moral dan spiritual rakyat Indonesia. James juga mengaku pernah bertemu rekan aktivis gerejanya Pat Robertson, lalu berdikusi tentang rencananya untuk membuka jaringan Kristen di Indonesia. JOSHUA: Jangankan berharap membuka 1000 sekolah, berharap membuka 1000.000 sekolahpun tidak ada salahnya! Kristen di Indonesia adalah "sah", dan karena itu, mendirikan sekolah Kristen juga harus "sah"! Lain halnya jika "berharap membakar 1000 sekolah Kristen setiap tahun"! Ini adalah "niat busuk", walaupun "orang masih belum bisa digugat berdasarkan sebuah 'harapan'"! Jika "harapan" tersebut dianggap sebagai "tantangan" bagi Muhamma diyah, mengapa tidak ditanggapi dengan "harapan" yang sama untuk membuka 1000 Pesantren bagi peningkatan standar moral dan spiritual rakyat Indonsesi? Masalahnya adalah, tindakan seperti yang dilakukan oleh "Majlis Tabligh dan Dakwah Khusus (MTDK) PP Muhammadiyah, malah "merusak moral dan spiritual rakyat Indonesia! ERAMUSLIM, JAKARTA Berkaitan tulisan di Fortune itulah, MTDK PP Muhammadiyah akan mengajak seluruh komponen ormas dan kepemudaan Islam, bertemu di Aula PP Muhammadiyah Jl Menteng Raya No 62 Jakarta, Senin (03/09/2001) pukul 09.00 WIB. Agenda pertemuan adalah untuk merumuskan langkah strategi bersama menghadapi gerakan kristenisasi yang dilakukan kalangan Kristen, khususnya yang telah dinyatakan secara demonstratif oleh James T. Riady. (stn) JOSHUA: Hai orang-orang munafik, langkahnya sederhana saja! Dirikan juga 1000 Pesantren tandingan! Jika kalian tidak mampu, bukanlah "massa" yang harus kalian galang, tetapi "dana"! Jika tidak mampu "makan keju", makan saja "singkong" dan bersukurlah dengan singkong tersebut! Tidak perlu "menyangkal rezeki dari Tuhan" dengan menggalang pemakan singkong untuk membenci pemakan keju! Jangan berpura pura adil, seakan-akan "islamisasi" itu tidak ada! Bukankah kalian malah "bersyukur" dengan "sunat karbitan laskar jahad terhadap warga Kristen Maluku"??? Sekarang coba kita telusuri "sorotan lain tentang Lippo"! Saya bukan pembela Lippo dan saya juga tidak kenal James Riady, tetapi yang benar itu harus dibenarkan, dan yang salah harus disalahkan! FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM Date: Thu, 6 Sep 2001 07:09:11-0700 (PDT) Subject: LIPPO IS AMONG THE DANGEROUS ONES To: APAKABAR@RADIX.NET LIPPO IS AMONG THE DANGEROUS ONES! Upaya-upaya pengambil alihan bisnis secara tak bermoral juga banyak dilakukan oleh LIPPO GROUP. Mereka dengan cara rekayasa telah mengambil alih bisnis MATAHARI yang memiliki beberapa departemen store atau pusat perbelanjaan. JOSHUA: Saya tertarik dengan ungkapan "tak bermoral" di atas! Mengapa orang boleh seenaknya menuduh tindakan orang lain sebagai "tak bermoral", tanpa satu kalipun memberikan contoh konkritnya? Padahal, negara ini "kaya" dengan contoh-contoh bisnis tak bermoral! Pihak "Sorga" saja kewalahan mencatat bisnis tak bermoral yang dikelola "Keluarga Cendana dan kroni-kroninya"! Para Menteri dan Anggota Parlemen dan Petinggi Militer/Polri, malah tidak ketinggalan! Baru saja saya sebutkan satu contoh, bagaimana "Haji Kalla" di Makassar berbisnis tak bermoral, misalnya dengan mensponsori pembakaran toko-toko dan angkot milik pengusaha turunan Cina, agar bisa menjadi penguasai bisnis Makassar! Lalu apa yang dilakukan Lippo? FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM Kelompok Lippo juga dikenal sangat agresip mengambil alih beberapa Bank dan beberapa perusahaan properti dan lagi-lagi caranya diduga kurang bermoral. Banyak pihak sudah mulai membicarakan kekotoran-kekotoran kelompok Lippo dan terhadap eks manager atau direktur perusahaan yang diambil alih , biasanya kelompok Lippo yang dikomandani oleh James Riady melakukan tindakan licin dan sangat merugikan. JOSHUA: Setelah menuduh orang melakukan tindakan "tak bermoral", lalu mengukuhkannya hanya dengan isitlah "diduga"??? Alangkah ilmiahnya tulisan yang berbau "dugaan" ini? Sebuah perusahaan atau bank yang kuat dan bonafit tidak akan mudah diambil-alih!!! Artinya, yang sampai kena digaet Lippo adalah perusahaan dan bank yang sudah "sekarat"! Jika saya mengambil alih sebuah bank yang "sekarat", mana mungkin saya tetap mempercayakan pengelolaan bank tersebut pada pengelola yang lama, yang membuat bank tersebut sekarat? Jika bank tesebut memang kuat dan bonafit, tetapi saya berhasil menggaetnya juga, maka pastilah ada "pihak ketiga" yang ikut bermain! Inilah inti dari masalah di bawah ini! FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM Pemerintah hendaknya mewaspadai kelompok Lippo yang licin, bukankah mereka didenda sebanyak US $ 8 juta oleh pengadilan Amerika karena melakukan hal-hal pelanggaran ? Apakah dengan kemampuan demikian mereka sudah cukup membayar pajak yang layak dinegara ini ? Dalam daftar pembayar pajak terbesar 150 orang, nama keluarga Riady tak tercantum, sedangkan nama-nama beberapa direktur perusahaan yang bahkan lebih kecil dari kelompok Lippo tercatat. Mana mungkin orang percaya bahwa penghasilan James Riady lebih kecil dari direktur perusahaan? JOSHUA: Pemerintah siapa yang harus waspada? Ketika mendengar nama "Lippo", bukan "pajak negara" yang melintas di dalam benak Pemerintah, tetapi "pajak pribadi" mereka! Membawa masalah ini kedepan umum, dan mengajak orang banyak untuk mencurigai Lippo, adalah tindakan munafik! Kalaupun Lippo memang bermain kotor, maka Pemerintah sebagai "Wasit" yang harus diperta nyakan!!! James Riady didenda hanya karena sebagai orang luar, dia tidak dibenarkan oleh hukum di AS untuk menopang kampanye Clinton secara finansial! Tidak ada "hal-hal" pelanggaran, dan hanya ada "hal" pelanggaran! Inipun bukan urusanmu, karena tidak dibayar dengan uang bapakmu, atau uang rakyat, seperti yang dilakukan "Habibie" dengan "pesawat mainannya"! FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM Lobi keluarga Lippo terhadap oknum-oknum pemerintah memang luar biasa, JOSHUA: Lobi tidak ada salahnya, dan lobi tinggal lobi, jika kita memiliki Pemerintah yang "jujur" dan "kuat" (moral dan imannya)! Tetapi namanya juga "Pemerintah Indonesia"! Yang "haram" saja bisa menjadi "halal" karena alasan kondisi yang memaksa! Bukankah "perempuan sekarang menjadi pemimpin yang halal", karenanya? FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM mereka juga menguasai Bursa Saham Jakarta sehingga dengan gampang mengeruk dana dari GOES PUBLIC yang penuh rekayasa. Justru Kelompok Lippo mulai berjaya setelah terbentuknya Bursa Efek Jakarta dimana mereka malang melintang dengan GOES PUBLIC , kemudian rekayasa AKUISISI INTERNAL, STOCK SPLIT dan berbagai rekayasa canggih yang merugikan pemodal. ini suatu fakta kuat yang patut dicermati ! End of forwarded message from Faried Basalamah JOSHUA: Orang barat bilang "ini semua bull shit"! Hanya orang dungu yg. berbicara tentang "fakta yang kuat", tanpa menyodorkan satupun contoh konkrit! Sekali lagi saya katakan, "jika pemain yang bersalah tidak diberi kartu kuning/merah, maka yang harus dibui adalah wasitnya"! FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM Tulisan berbobot di atas bukanlah satu tumpangan untuk supaya berhati2. Sama seperti ajudan Presiden Suharto yang bernama Pariaji. Maka James Riadypun seorang konglomerat yang senang berbakti Di hotel mewah tempat ibadah hasil rekayasa pendeta pendeta yang sangat mencintai kekayaan. JOSHUA: Tulisan di atas hanya berbobot sebagai "hasutan" ! Haji Soeharto menggunakan "agama" sebagai salah satu "cakar" untuk tetap di puncak kekuasaan, agar bisa bertambah kaya dengan menjarah ke kayaan negara! James Riady tidak "menunggang agama" untuk membesarkan Lippo! Jika ada Pendeta yang mencintai kekayaan, itu adalah urusannya dengan Tuhannya, dan bukan urusan kamu!! Alasan utama dari "Kebaktian di hotel mewah" adalah "kesukaran untuk mendirikan Gereja", dan "kemudahan untuk membakar Gereja", di dalam negara ini! FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM James dikenal di kalangan Christian Businessmen sebagai tokoh rohani Yang sangat dikagumi. Sehingga banyak pendeta yang sangat2 merindukan Punya jemaat seperti beliau. JOSHUA: Jika ada pendeta yang "merindukan James sebagai jemaat", maka Pendeta tersebut identik dengan Majlis Tabligh dan Dakwah Khusus (MTDK) PP Muhammadiyah, yang hanya mengaku bertuhan, tetapi tidak percaya pada Tuhan, bahwa Gereja itu hidup karena Roh Kudus, dan bukan karena James T. Riady! FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM Bapaknya sudah seperti pendeta yang berkotbah Sebagai rohaniwan jutawan. Pertanyaannya? Apakah salah berbakti dalam kemewahan? JOSHUA: Tidak salah! Raja Daud dan Salomo punya kekayaan yang jauh lebih besar dari Lippo! Kebaktian model "Lazarus" yang miskin juga tidak salah! Tempat dan keadaan bukan masalah, selama ibadah dilakukan di dalam "Roh dan Kebenaran"! FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM Pertanyaannya? Apakah jahatnya, jutawan di Indonesia aktip dalam persekutuan? Bukan salah, Bukan Jahat. Tetapi berhati2-lah. Nila setitik rusaklah susu sebelanga. Tetapi bukan sekedar noda nila Yang mengotori susu sebelanga. Namun pengaruh jahat dan cara cara Yang jauh dari kehidupan kristen sejati. Akan dijangkitkan melalui persekutuan. JOSHUA: Peringatannya hanya sepihak! Ingat bahwa "nila itu milik yang miskin juga, milik semua orang! Orang kaya dilarang menggunakan kekayaannnya untuk menindas yang miskin, sedangkan orang miskin tidak dibenarkan untuk menjarah dan membakar harta milik orang kaya dengan alasan "kecemburuan sosial"! Ini hanya sekedar satu contoh dari sekian yang ada! FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM Tulisan di atas tersebut, adalah baik untuk menjadi pengimbang kenyataan Kehidupan peribadahan yang sedang marak2nya di Indonesia. Di jebloskannya Pemilik fuji color ke penjara. Itupun menyumbangkan Satu kenyataan. Bahwa tidak mudah orang kaya Indonesia beribadah Dalam ketulusan seorang Kristen yang sudah bertobat. JOSHUA: Sebelum dikatakan sebagai "tulisan yang baik" lebih baik jika kita pertanyakan terlebih dahulu, "Apakah tulisan tersebut dapat dijadikan "bahan tuntutan" di Pengadilan? Jika tidak, maka tulisan tersebut sekelas dengan "hasutan"! Ingatlah juga bahwa kasus Pemilik Fujicolor jangan dirata-ratakan kepada semua yg. kaya! FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM Jadi pertobatan seorang konglomerat lainnyapun, perlu dipertanyakan? Benarkah ia bertobat? Atau ganti siasat? JOSHUA: Sejujurnya, ini bukan urusan kamu dan saya! Pertanyakanlah dirimu sendiri di hadapan Tuhan dan biarkanlah Tuhan menggunakan hakNya untuk menilai orang! FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM Tetapi saat ini iapun Bertambah giat melakukan pembesaran Injil. Bukan pengabaran Injil. Karena yang dilakukannya. Hanyalah perkara phisik bukan rohani JOSHUA: Dari mana kamu tahu? Apakah kamu punya bukti? Bagaimana kamu bisa menilai "rohaninya James T Riady"? Berhati-hatilah sebab bagian ini sudah "mirip" dengan tulisan-tulisan di atas! FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM Tidak keliru untuk meneropong bahaya yang ada di segala agama. Ketahuilah bahwa akan datang masa sukar. Dan munculnya penipu2 Yang justru senangnya di rumah2 ibadah. JOSHUA: Bagaimana hasil teropongnya? Apakah James T Riady masuk golongan "penipu yang senamg di rumah ibadah"? Bagaimanakah kriteria penilaian yang anda gunakan? Berhati-hatilah agar tidak terjebak ke dalam "penggeneralisasian"! FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM Nah, jadi kalau kita lihat. Timbulnya huru hara selalu datangnya Justru dari golongan dan pemimpin2 agama. Memang seyogianya setiap pribadi kita. Mematangkan diri. Jangan cepat percaya kepada segala macam pengaruh ajaran yang Mengatas namakan agama. Belum lagi peperangan antara Khomeini dan Sadam Husein. Hanya membuktikan pemimpin yang kuat itu sebagai Manipulator agama yang paling keji. Dan rakyat yang beragama samapun bisa dipengaruhi demikian rupa. Alias bloon sekali. Pada kenyataannya agama agama sering dimanipulasi. Entah oleh penjajah kapir, entah oleh para penguasa padang pasir, Entah oleh santri, entah oleh penginjil. Entah oleh para menteri. Pada saat agama dimanipulasi. Maka pada saat itulah orang beragama Menjadi Atheis seperti Ku Klux Klan, Taliban dan Laskar Jahat???? Selamat beragama, moga moga ketemu Tuhan yang sumber kebeneran JOSHUA: Anda boleh mengunakan Maluku dan Poso sebagai contoh konkritnya! Dalam skala yang lebih kecil, semuanya akan anda dapatkan di Al Fatah! Jangan lupa bahwa kegiatan yang sama sedang ramainya diprakarsai oleh "Majlis Tabligh dan Dakwah Khusus (MTDK) PP Muhammadiyah"! Salam Sejahtera! JL.