The Cross
Under the Cross

Listen to the News
English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2001 -
1364283024
& 1367286044


Ambon - Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

From: "Joshua Latupatti" <joshualatu@hotmail.com>
Date: Thu, 11 Oct 2001 09:42:20

KETIKA SI DIEN SYAMSUDIN BUKA MULUT
download artikel in print friendly version     Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya 

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,

Saya tertarik untuk memberikan komentar terhadap pernyataan-pernyataan dari beberapa orang, yang akan saya buktikan sebagai orang-orang yang "tidak benar"! Mereka begitu rajin membodohi Bangsa ini, agar mereka bisa menunggangi kebodohan Bangsa, untuk melestarikan posisi mereka, baik di dalam Pemerintahan, maupun di dalam oraganisasi-organisasi! Bagaimana orang-orang yang "tidak lurus hati" ini bisa mencapai posisi mereka sekarang? Pertanyaan ini yang akan saya coba jawab pada akhir komentar saya! Mari kita ulas pernyataan si Dien Syamsudin!

 

SOURCE: SUARA MERDEKA; DATE: MINGGU, 07/10/01: 22.28 WIB
Dien Syamsudin: Ada Upaya Adu Domba Umat Islam Soal
Jihad Ponorogo, CyberNews. Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr Dien Syamsudin minta umat Islam di Indonesia mewaspadai adanya upaya memecah belah antar-kelompok Islam menyusul adanya sikap pro dan kontra atas seruan jihad yang dikeluarkan MUI maupun sejumlah ormas Islam lainnya.

JOSHUA:
Ketika orang ini buka mulut, terlihat bahwa gelar Prof. Dr.-nya tidak tercermin di dalam logikanya! Manusia terlahir dengan karunia pikiran dan perasaan sendiri-sendiri! Di dalam alam demokrasi, dimana setiap orang bebas mengeluarkan pendapat, hingga tiap-tiap orang akan memberikan reaksi yang berbeda terhadap sesuatu persoalan. Pada umumnya reaksi tersebut dapat digolongkan ke dalam tiga kategori besar, yaitu "positif", "negatif" dan Di dalam pikiran Dien Syamsudin, umat Islam itu harus seperti "zombie" sehingga apapun yang dia katakan, akan mendapat per setujuan mutlak! Ketika terlihat bahwa anjuran "ber
jihad"-nya tidak mendapat respons penuh, Prof. Dr.-nya dilempar ke bakul sampah, lalu menjelma menjadi tukang hasut idiot, untuk mencari kambing hitam bagi "respons normal" yang tidak disukainya! Jika "kepribadian" sorang Seorang Sekjen MUI begini lusuh, bagaimana MUI mampu mengarahkan umat pada jalan yang benar?

SOURCE: SUARA MERDEKA; DATE: MINGGU, 07/10/01: 22.28 WIB
"Upaya-upaya ke arah itu yang mengadu domba antar kelompok Islam, saya kira ada. Dan itu perlu diwaspadai," ujar Dien di sela-sela peresmian Masjid Jami' Pondok Modern Gontor II oleh Wakil Presiden Hamzah Haz di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (7/10).

JOSHUA:
Jika umat Islam diperingatkan untuk waspada terhadap usaha untuk memecah-belah mereka, tanpa memberikan keterngan rinci tentang siapa pemecah-belah tersebut, di dalam situasi konflik AS-
Taliban seperti ini, "siapakah yang akan dilirik-curiga oleh umat Islam? Itulah salah satu "akal licik-rendah" dari orang-orang berhati busuk seperti Dien Syamsudin ini! Situasi tegang ini dimanfaatkan si hati busuk ini untuk menghasut umat, hanya berdasarkan istilah "saya kira"! Sekjen Majelis Ayinomoto ini tahu persis, bahwa di dalam musim kemarau, sedikit percikan api dapat membakar seluruh hutan, karena itulah kelihaian khas MUI!

SOURCE: SUARA MERDEKA; DATE: MINGGU, 07/10/01: 22.28 WIB
Menurut dia, adanya seruan dari MUI dan sejumlah ormas Islam untuk ber
jihad jika Amerika Serikat benar-benar menyerang Afghanistan tidak perlu memunculkan rasa prasangka buruk dan motif-motif tertentu karena sikap itu lahir dari tanggung jawab keagamaan.

JOSHUA:
Mau berseru, atau mau memekik sampai putus pita suaranya, siapa perduli? Yang dipertanyakan adalah, "Apakah organisasi semacam MUI memiliki wewenang untuk menentukan kebijaksanaan hubungan dan aktivitas luar negeri, diluar Pemerintahan yang sah dan berdaulat atau tidak?" Apakah tanggung jawab keagamaan itu harus dilaksanakan di dalam, atau di luar kerangka kehidupan bernegara dan berbangsa? Orang akan bersikap defensif di dalam mengusulkan sesuatu, karena dia sendiri tahu bahwa "usulannya itu miring"! Karena itulah, belum apa-apa, MUI sudah melakukan defensi dengan mencegah orang untuk berprasangka buruk! yang punya motif adalah MUI sendiri, tetapi si Dien ini malah berkata bahwa "motif-motif tertentu itu muncul dari orang yang bukan pemberi seruan! Goblok juga!

SOURCE: SUARA MERDEKA; DATE: MINGGU, 07/10/01: 22.28 WIB
"
Jihad harus diartikan dalam arti luas. Bukan pengertian picik, bahwa jihad sama dengan perang fisik. Namun, jihad bisa dilakukan lewat politik, diplomasi, penguasaan informasi yang kesemuanya untuk menegakkan kebenaran," katanya.

JOSHUA:
Masalahnya tidak terletak pada presepsi orang luar, tapi dari apa yang dipertontonkan dan dilakukan sebagai "
jihad" itu! Coba baca salah satu spanduk yang dibawa oleh para demonstran! Di sana tertulis,"Berjihad sampai titik darah penghabisan", dan bukannya "Berjihad sampai tetes liur yang penghabisan" ( dalam diplomasi), atau "Berjihad sampai butir nasi penghabisan"(dalam mensuplai bantuan pangan), dll! Yang kami lihat di Maluku sini adalah bahwa "jihad itu identik dengan rusuh, jarah, rampok, dusta, maksiat, dan munafik!" Jika Dien Syamsudin dan MUI-nya berjihad di dalam masalah "sosial", mengapa Muslim Maluku harus disuapi oleh LSM-LSM Barat yang "kafir"? Kalian berjihad di dalam "penguasan informasi" atau "pemutar-balikkan informasi", model si Susilo Bambang Yudoyono? Atau berjihad di dalam bidang politik, dengan "menjahit ratusan bendera RMS untuk diselundupkan ke wilayah-wilayah Kristen"? Kalianlah manusia picik tak berkelas, yang memberikan gambaran jelas pada kami bahwa "jihad" itu identik dengan "jahad"! Kebenaran milik setan dan jin yang akan kalian tegakkan?

SOURCE: SUARA MERDEKA; DATE: MINGGU, 07/10/01: 22.28 WIB
Ia mengemukakan, pemerintah Indonesia tidak punya alasan cukup kuat untuk melarang umat muslim di Indonesia ber
jihad membantu saudaranya di Afghanistan. "Malah, jika yang berangkat ke sana adalah paramedis, dokter atau tenaga sosial dan kemanusiaan lainnya, pemerintah tidak bisa melarang sama sekali," ucapnya.

JOSHUA:
Inilah yang saya pertanyakan di atas! Negara ini diperintah oleh Pemerintah Negara yang sah dan berdaulat, ataukah oleh MUI yg. gemar menggunakan Ayinomoto? Jika seorang Prof. Dr. saja sudah sebodoh ini, bagaimana dengan umat yang SD-pun tak lulus? Atau mungkin gelar Dr.-nya itu diraih di dalam bidang "tipu rakyat"? Katanya kalian itu "nasionalis sejati" dan "pembela integrasi"! Ternyata, kalian hanya agamis picik berotak terasi!

SOURCE: SUARA MERDEKA; DATE: MINGGU, 07/10/01: 22.28 WIB
Menyinggung aksi sweeping, mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah ini menilai bahwa aksi tersebut terlalu didramitisasi dan dibesar-besarkan dan seolah-olah sudah jatuh korban. "Di Indonesia belum terjadi sweeping. Dan saya berharap tidak akan terjadi. Namun, di AS, Australia dan Inggris umat Islam sudah jadi korban," jelasnya. Ia menilai, isu sweeping itu adalah hasil dramatisasi pihak-pihak tertentu setelah melihat ada orasi di depan hotel yang mengancam sweeping, padahal belum ada aksi sama sekali. (ant/cn05)

JOSHUA:
Pertama, si Prof. Dr. memajukan argumentasi bahwa "itu belum disebut sweeping, karena belum jatuh korban"! Padahal, kalau korban sudah jatuh, itu bukan sweeping, tetapi "jagal"! Si Prof. Dr. kemudian membantah bahwa "aksi sweeping belum dilakukan"! Anda sudah bisa melihat "pandirnya seorang Prof. Dr. semacam ini atau belum"? Gunakan logika sederhana saja, "Jika aksi sweeping belum dilakukan, atas dasar apa si Dien Syamsudin mengatakan bahwa ‘belum jatuh korban’?" Sudah goblok, ternyata bermental busuk pula! Orang
jahad ini menghubungkan "sweeping" dengan "korban Muslim di AS, Australia dan Inggris, di dalam satu rangkaian "sebab-akibat", padahal yang dilakukan warga AS, Australia dan Inggris adalah reaksi terhadap "tragedi 11 Septemnber", demi memuluskan jalannya hasutan yang dia sebarkan! Mengapa orang berhati bengkok dan berotak miring seperti ini bisa sampai pada posisi Sekjen sebuah badan tertinggi Keagamaan? Karena dia pandai membodohi umat Islam, dan cakap menunggangi Islam demi kepentingan idealisme busuk, pribadi dan kelompoknya!

Salam Sejahtera!!!

JL.

Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to alifuru67@egroups.com