From: "Joshua Latupatti" joshualatu@hotmail.com
Date: Mon, 17 Sep 2001 12:29:19
Subject: [alifuru67] RE: JOSHUA DAN LIPPO

RE: JOSHUA DAN LIPPO
--------------------

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,
Saya akan mencoba meluruskan beberapa hal di seputar masalah Lippo! Saya tidak ingin
terlibat di dalam debat yang tidak berujung, dan jika komentar ini masih juga tidak
dimengerti, maka saya pikir bahwa tidak akan pernah dimengerti. Tidak ada salahnya tetap
berbeda pendapat, dan komentar yang ini adalah komentar yang terakhir untuk masalah yang
sama.


FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM
Date: Wed, 12 Sep 2001 08:33:50-0700 (PDT)
Subject: joshua dan lippo
To: apakabar@radix.net
JOSHUA DAN LIPPO
JOSHUA:
FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM
mereka juga menguasai Bursa Saham Jakarta sehingga dengan gampang mengeruk dana dari GOES
PUBLIC yang penuh rekayasa. Justru Kelompok Lippo mulai berjaya setelah terbentuknya
Bursa Efek Jakarta dimana mereka malang melintang dengan GOES PUBLIC , kemudian rekayasa
AKUISISI INTERNAL, STOCK SPLIT dan berbagai rekayasa canggih yang merugikan pemodal
.....ini suatu fakta kuat yang patut dicermati !
-----End of forwarded message from Faried Basalamah

JOSHUA:
Pertanyaan pertama, "Mengapa anda menghapus bagian yang ada istilah "DIDUGA"-nya? Jika
penulisnya sendiri hanya menggunakan istilah "DIDUGA", dari mana kita memperoleh
kelayakan untuk menggolongkannya sebagai "fakta dan bukti"? Mari kita ambil salah satu
pernyataannya! "Justru Kelompok Lippo mulai berjaya setelah terbentuknya Bursa Efek
Jakarta"! Dapatkah seseorang membuktikan hal ini dengan membandingkan "kekayaan" Lippo,
sebelum dan sesudah berdirinya BEJ, "khusus yang diperoleh dari BEJ tersebut"?

Semua hal yang ditulis dengan "hurup besar" di atas adalah "jurus-jurus silat di bursa
effek"! Yang digunakan untuk menyorot Lippo, bersumber pada istilah "rekayasa"! Kalau
cuma sampai pada kata "rekayasa" SAJA, siapa saja bisa menyorot dan menanamkan
"kecurigaan" atas perusahaan atau konglomerat manapun yang tidak disukainya?

TETAPI BAGAIMANA JOSHUA SENDIRI DENGAN TUDINGANNYA?
PENEJELASAN LENG:
Tidakkah tulisannyapun berisi tuduhan tanpa fakta? Silahkan Joshua tunjukkan bukti salah
besarnya itu. Dengan bukti nyata.

JOSHUA:
Baiklah saya urut sedikit-sedikit!

ERAMUSLIM, JAKARTA
wawancara ekslusif reporternya dengan James T Riady. Wawancara berlangsung saat kunjungan
wartawan Fortune ke kediamannya yang mewah, berkamar 16, di tengah danau, serta
dilengkapi lapangan golf dan heliped, di kompleks perumahan mewah Lippo Karawaci,
Tangerang, Banten.

(sebelumnya): JOSHUA
Anda mungkin berpikir bahwa penggalan reportasi ini adalah hal yang lumrah! Jika
demikian, anda salah besar! Bagian ini tidak terlepas dari "niat jahat" untuk memancing
"kecemburuan dan kebencian pada manusia-manusia yang mengaku bertuhan, tetapi tidak
percaya pada Tuhan! Jika anda percaya bahwa "rejeki anda ada di tangan Tuhan", mengapa
anda tidak memintanya ke Tuhan tetapi sibuk melirik "rejeki orang lain"?

JOSHUA:
"Bukti"-nya ada pada isi pernyataan MTDK -Muhammadiyah di dalam ERAMUSLIM di atas! Apakah
tujuan utama dari "membeberkan kekayaan seorang Konglomerat Kristen dan Cina di tengah
situasi kesulitan ekonomi seperti ini"? Coba baca tayangan ERAMUSLIM secara keseluruhan,
dan cobalah berikan interpretasi anda tentang "tujuan berita kemewahan" di atas! Apakah
saya perlu membuktikan bahwa "rejeki itu ada di tangan Tuhan"? Jika kita kemudian
"cemburu" pada rejeki orang lain, apakah saya perlu membuktikan bahwa hal itu menceminkan
"ketidak percayaan kita pada Tuhan", bahwa Tuhan itu "adil" di dalam memberikan
rejekiNya?

(sebelumnya): JOSHUA
Bagian ini tidak terlepas dari niat jahat yang sama, yaitu "menggalang massa" (menghasut
dan menanamkan kebencian massal)! Jika kemudian salah satu dari "anak Perusahan Lippo",
diserbu massa, djarah dan dibakar, maka "Majelis Penghasut" seperti MTDK sudah siap
dengan ayat ayat untuk menghalalkan kebiadaban tersebut, "kecemburuan sosial"!

JOSHUA:
Kalau anda punya "interpretasi lain" terhadap tayangan ERAMUSLIM terhadap "Ajakan MTDK -
Muhammadiyah" bagi semua ormas kepemudaan di dalam lingkungan Muhammadiyah, (yang
sayangnya anda hapus), selain dari "menggalang massa", silahkan kemukakan! Saya melihat
aksi "menggalang massa: tersebut dari arah yang lain juga, yaitu dari upaya "pamer
kekayaan orang" utk. memancing kecemburuan masal! Jika anda ingin berbicara tentang
"bukti dan fakta", seharusnya bukan bagian ini yang anda kutip di sini!

Anda melihat istilah "JIKA" yang saya gunakan di atas? Artinya saya sedang memprediksi
hal-hal yang bisa terjadi akibat dari upaya "penggalangan massa dan perangsangan
kecemburan masal"! Saya tidak mengatakan "yang sudah terjadi", sehingga anda harus minta
bukti! Prediksinya juga saya buat tidak secara "asal-asalan"! Negara ini sudah "akrab
dengan peristiwa bongkar, jarah, rusak dan bakar", dengan alasan "Kecemburuan Sosial"!
Jika tidak percaya, tanyakan si "siluman Amien Rais", apa yang dia katakan di depan
Kongres AS tentang "pengrusakan dan pembakaran seribu lebih Gereja-Gereja di Indonesia",
kalau bukan "Kecemburuan Sosial"! Begitu mudahnya "istilah penghalal tindakan anarkis dan
tidak beradab " ini dicopot dan digunakan, sehingga si "Sosiolego terkenal-Imam
Prasodjo", menggunakannya untuk menjustify konflik Maluku dan Sambas,Kalimantan
(sosiolego = sosiolog bego)!

PENEJELASAN LENG:
Sebenarnya banyak sanggahan2 Joshua yang berwarna kelabu. Sehingga penulispun tidak
sanggup untuk meladeninya. Karena Itu hanya akan membuang energi yang sia2. Mungkin
itupun Sudah dibaca Pak Faried, sehingga beliau sedikitpun tidak membalas.

JOSHUA:
Cobalah untuk "jujur" dan sedikit "jantan"! Jika tidak sanggup, tidak usahlah "berlindung
di balik diamnya Pak Faried", untuk membenarkan diri! Jangan berputar-putar, karena saya
akan menangkapnya juga! Tidak percaya? Orang tidak pernah mengatakan "tidak mampu",
karena "menghemat energi"! Sudah lihat? Kalau saya jadi Pak Faried, sekarang ini saya
"menghilang", karena sibuk mengumpulkan "evidences" yang dibutuhkan untuk menopang
pernyataan saya, dan bukan "menghemat energi" seperti perkiraan anda! Maaf kalau saya
katakan, "jangan munafik"!

PENEJELASAN LENG:
Sedangkan untuk Boss Lippo yang Kristen aktip di Hotel2 Mewah. Penulis hanya mau
menyodorkan imbangannya dengan tulisan Liang yang menyatakan TIDAK FAIRNYA. JIKA BUSINESS
YANG MEMANG DIAKUI PUNYA JIWA YANG BUAS DIHUBUNGKAN DENGAN KEAGAMAAN YANG PUNYA JIWA
TULUS BUKAN BULUS. Sehingga apapun sanggahan Sdr Joshua yang berbelit antara Pendeta yang
senang kekayaan, jangan urusi urusan rohani seseorang Bisa ditolong dengan teropong
tulisan2 lain. Termasuk tulisan spt sdr Liang.

JOSHUA:
Wah! Katanya "tak sanggup meladeni, lalu sekarang saya yang dituduh "berbelit" pula!
Kapan Joshua pernah berbelit? Coba, baca tulisan anda terdahulu yang "memuji tulisan yang
menggunakan istilah "DIDUGA", sebagai "yang berbobot dan berisi bukti dan fakta! Lalu
anda memperingatkan orang banyak utk. berhati-hati terhadap "konglomerat yang beribadah
di hotel", misalnya James T Riady! Anda kemudian mengakhirinya dengan kerusuhan yang
didalangi oleh pemimpin/tokoh agama! Padahal konglomerat yang berbakti di hotel belum
pernah menggalang massa untuk merusuh, menjarah dan membakar, sementara pemimpin/tokoh
agama yang mendalangi kerusuhan, penjarahan dan pembakaran, tidak mengadakan kebaktian
mewah di hotel dan gedung-gedung megah! Ini bukan saja berbelit, tapi morat-marit?

PENJELASAN LENG :
lepas dari sanggahan Liang yang menganggap tidak fair. Justru disitulah tulisan Leng
mendapatkan kekuatannya Sekitar Konglomerat dan ibadah. Patut Jadi pertanyaan rohaniah.
Yang baik untuk diselaraskan dengan kebenaran Alkitab Tentang tanda2 jaman yang penuh
siasat muslihat.

JOSHUA:
Hei bung! Kalau terhadap pikiran Joshua saja anda mengaku "tak sanggup melayani",
"berbelitlah", mengapa anda berpikir bahwa anda mampu menginterpretasi Alkitab tentang
tanda-tanda zaman, lalu mengaitkannya dengan "cara ibadah konglomerat"? Saya juga tidak
tahu "kekuatan macam apa yang diperoleh untuk sebuah penulisan yang "berbukti dan
berfakta" pada istilah "DIDUGA"!

PENEJELASAN LENG:
Supaya Joshua tidak cepat2 menyanggah dengan siasat2 lain. Penulis menanyakan apakah
Yesusnyapun penghasut,pemfitnah Jika Ia berkata : SESUNGGUHNYA SUKAR SEKALI BAGI SEORANG
KAYA MASUK SURGA. Perhatikan kesimpulan SEORANG (UNGKAPAN LAIN TTG ADANYA GENERALISASI?)
Sehingga muridNyapun bertanya: Jadi siapa yang bisa selamat?

JOSHUA:
Tentang masalah "generalisasi", coba baca "pernyataan anda" di bawah ini!

"Di jebloskannya Pemilik fuji color ke penjara. Itupun menyumbangkan Satu kenyataan.
Bahwa tidak mudah orang kaya Indonesia beribadah Dalam ketulusan seorang Kristen yang
sudah bertobat. Jadi pertobatan seorang konglomerat lainnyapun, perlu dipertanyakan?"

Apakah pernyataan anda yang "mempertanyakan ibadah boss Lippo", kemudian mengambil contoh
tambahan "pemilik Fujicolor", lalu "mempertanyakan pertobatan konglomerat =yang lain=",
bukan semacam upaya "menggeneralisasi"? Pertanyaan tentang ucapan Yesus Kristus di atas
agak kekanak-kanakan, sebab anak-anak juga tahu jawabannya! Kalau mau "jujur", ambil
seluruh bagian bacaan tersebut, terutama "bagian akhirnya" (yang sengaja anda abaikan?)!
Bunyi dari bagian tersebut kira-kira begini: "Yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin
bagi Allah"! Mengapa anda menyuguhi pembaca dengan "ketidakmungkinan manusiawi", sambil
menyembunyikan "kemungkinan illahi"? Jika orang ingin "mendiskreditkan seseorang dengan
menyinggung kekayaannya, maka orang tersebut hanya akan mengambil "pertanyaan murid-murid
Yesus", tanpa melengkapinya dengan "jawaban Yesus"! Apa ini bukan "licik" namanya?

PENEJELASAN LENG:
Mungkin penulis kondang Anand Krishna bisa menambah kearifan. Ketika ia menulis bahwa :
Seseorang yang mencari Tuhan, Dijaminnya tidak mungkin akan Jadi seorang konglomerat.
(GENERALISASIKAH?) LIANG KATA, TIDAKLAH FAIR MENCARI HUBUNGAN BUSINESS DENGAN AGAMA YANG
DIANUT OLEH SEORANG KONGLOMERAT. Penjelasannya tentang jiwa businessman yang penuh
kekerasan itu Justru membenarkan ber hati2lah dengan seorang konglomerat Yang alim di
sebuah ibadah yang mewah.

JOSHUA:
Tulisan Anand Krishna pasti tidak cocok dengan "bagian terakhir" yang merupakan "jawaban
Yesus", di atas kan? Apakah teori Anand Krishna dapan "memberikan penjelasan tepat
tentang jiwa seorang businessman yang bernama AYUB"? Interpretasi yang sederhana dari
bagian "orang kaya dan sorga" di atas adalah bahwa: "orang Kristen boleh memiliki harta,
tetapi tidak boleh dimiliki oleh harta"! Karena itu, bukan si konglomerat, dan bukan pula
si konglomelarat, tetapi semua orang harus berhati-hati terhadap dirinya sendiri, karena
semua orang memiliki harta atau memiliki keinginan untuk memiliki harta! Semua orang
berpotensi menjaikan ibadah sebagai "penyalur kepentingan pribadi", kecuali jika ada yang
bukan manusia biasa!

PENEJELASAN LENG:
PALING TIDAK AMBISINYA MENDIRIKAN RIBUAN SEKOLAH (KRISTENKAH?) YANG DIUCAPKANNYA JAUH
DARI KEBIJAKSANAAN SEORANG KRISTIANI YANG RENDAH HATI? BENAR2 MENDATANGKAN KESULITAN BUAT
GEREJA GEREJA YANG HIDUPNYA BERDAMPINGAN DENGAN MASYARAKAT ISLAM LAINNYA!

JOSHUA:
Ungkapan "JAUH DARI KEBIJAKSANAAN" di atas keluar berdasarkan pertimbangan lingkungan
kan? Apakah kondisi lingkung an di sekitar kita ini "normal atau abnormal"? Saya kuatir,
jangan-jangan saya yang berdoa sebelum makan di restoran atau warung, anda kecam karena
membuat lingkungan menjadi tidak nyaman!? Itulah "dasar" dari anjuran anda tentang
"toleransi munafik" atau "bijak lingkungan-pengecut"! Hei munafik, sudah lebih dari
seribu Gereja dirusak dan dibakar, sebelum kata-kata James T.Riady "disalah-tafsirkan"
orang! Terlepas dari rendah atau tingginya hati, saya harus bersyukur masih ada seorang
James T. Riady yang bisa berkata lantang seperti itu, sementa banyak orang Kristen yg.
"kelu" karena ketakutan pada "lingkungan yang tak wajar", atau "berlagak solider" dengan
lingkungan tersebut! "Jangan-jangan saya dikerubut dan dibakar", adalah pikiran yang
sangat dekat dengan "kebijakan lingkungan" yang anda promosikan di atas"!

PENEJELASAN LENG:
Semoga Joshua, tidak hanya membela tanpa kearifan seorang Kristen Yang punya
kebijaksanaan, bukan kemuslihatan . Untuk Joshua yang membela ibadah di Hotel mewah,
karena Kesulitan membangun rumah ibadahpun apakah itu sebagai Alasan yang benar? Atau
usaha pembenaran semata?

JOSHUA:
Ingat "jawaban Yesus di atas"! Saya "tidak membela", tetapi saya juga "tidak menuduh",
sebab ibadah yang benar bukan di gunung atau di Yerusalem, bukan di kandang ayam atau
puncak hotel, tetapi di dalam Roh dan Kebenaran (sudah saya katakan sebelumnya)! Karena
itu, saya tidak hendak merampas "hak menilai" dari Sang Roh dan Kebenaran! Tentang alasan
"sukar mendirikan Gereja, tetapi mudah membakar Gereja", "tanyakan ke dalam lubuk hati
anda sendiri, jika masih punya"!!!

PENEJELASAN LENG:
Ambil contoh satu saja. Seorang dari antara Penginjil yang Kemudian bertitel pendeta.
Kini punya sekolah Theologia Yang serba wah, mewah dan megah. Tokh bisa membangunnya!
Joshua kata, JANGAN MAIN GENERALISASI. Sekolah Theologia yang megah itu, bukti pendeta
Hotel itu Bisa membangun pusat ibadah. JOSHUAPUN JANGAN MEMFITNAHLAH.

JOSHUA:
Apa artinya "contoh"? Coba katakan "berapa sekolah Teologia yang dapat saya gunakan
sebagai contoh untuk layak menyebut "semua sekolah Teologia"? Rasanya, anda masih belum
paham istilah "generalisasi" ya? Jika seorang Penginjil kemudian bisa mendirikan Sekolah
Teologia, kita tahu bahwa dia "memperoleh dukungan penuh" dari jemaatnya! Tentang apakah
dukungan diperoleh dengan wajar atau tidak, itu urusannya dengan Tuhan! Paling tidak kita
tahu bahwa dia tidak berdiri di tepi-tepi jalan, masuk-keluar rumah-rumah kopi dan
restoran untuk mengemis atau memalak uang dari semua orang yang ditemui, agar dia bisa
mendirikan Sekolah Teologia! Dengan apa anda mengukur dan mengatakan Sekolah Teologia
tersebut sebagai yang "wah, mewah dan megah"? Lalu mengapa "wah, mewah dan megah" itu
salah? Karena faktor "lingkungan" juga kan? Jangan butakan mata dan hati demi
"solidaritas murahan", supaya anda bisa melihat bahwa Gereja berdinding papan dan beratap
seng juga dirusak dan dibakar!

PENEJELASAN LENG:
Sedangkan ungkapan Raja Uang Jimmy Indonesia (Ada Jimmy Swaggart, Jimmy Baker ) yang
ingin membangun ribuan sekolah Kristen! BUKAN SALAH, TAPI GEGABAH! DAN KURANG AJAR!

JOSHUA:
Apakah anda tidak tahu bedanya "seribu" dengan "ribuan"??? Semua yang dihurup-besarkan di
atas tentulah didasarkan pada "kebijakan lingkungan" yang cenderung "munafik" dan
"pengecut" daripada "bijaksana"! Memang apanya yang "kurang ajar" hai "pencari muka"?
Karena menghabiskan uang rakyat, gaji bulanan bapakmu, ataukah pundi-pundi ibumu?

PENEJELASAN LENG:
Pembisness yang memang akhli dalam alam yang kasar,buas dan liar. Memang akhirnya belum
tentu sanggup berbijak dalam kata untuk Mendatangkan keteduhan dan kesopanan dalam
berbahasa sekitar Agama dan hubungannya.

JOSHUA:
Ya benar! Berbicara dan malah jingkrak-jingkrak dijalanan untuk mengganti Pancasila
dengan Piagam Jakarta patut dicontohi sebagai "bijak kata di dalam mendatangkan keteduhan
dan kesopanan dalam berbahasa sekitar Agama dan hubungannya"! Begitu kan pengecut? Coba
perhatikan yang merongrong keteteraman hidup di negara ini, dan katakana apakah mereka
adalah "pebisnis dari dunia buas dan liar"? Ataukah mereka yang ingin "masuk ke bisnis
secara buas dan liar? (bisnis Ayinomoto, misalnya)

PENEJELASAN LENG:
MENGAPA BICARA BEGITU? DISAAT AGAMA KRISTEN SEDANG DISOROT SEBAGAI MUSUH YANG LICIK DAN
JAHAT OLEH SAUDARA KITA YANG ISLAM??

JOSHUA:
Sejak kapan Kristen tidak disorot dan sejak kapan mulai disorot? Sejak PGI menggalang
"laskar salib" untuk merusuh, menjarah, merusak dan membakar Mesjid dan ruko milik
pedagang Arab? Atau sejak Gereja memasok teroris internasional untuk meledakkan Mesjid
pada malam Lebaran? Jika Kristen dianggap sebagai "musuh Islam", mungkinkah seorang
Anggota Banser-NU (Riyanto) harus mati demi orang Kristen? Siapa yang Islam dan siapa
yang bukan Islam, lalu siapa sebenarnya yang harus disorot? Kamu terlihat seperti sedang
"menjilati lingkungan"!?

PENEJELASAN LENG:
Saat Joshua memback-uppun, jadi terasa hanya sebuah upaya Membenar benarkan kelompok yang
ia tidak sentimeni. Inilah Yang penulis berharap agar Joshua,tetap tajam dalam jalur yang
tepat. Tepatlah Ungkapan sdr Liang. TIDAK FAIR MENGHUBUNGKAN AGAMA DENGAN SEORANG
KONGLOMERAT YANG KRISTEN SEKALIPUN.

JOSHUA:
Apanya yang harus saya sentimenkan? Kekayaannya? Kemewahan ibadahnya? Cinanya? Ataukah
"cara bisnisnya yang DIDUGA penuh rekayasa dan tidak bermoral? Soal "tajam" dan "pada
jalur yang tepat", saya pikir kamu tidak perlu "menghabiskan energi" kamu untuk mengajar
saya!

PENEJELASAN LENG:
Nb. Sedangkan untuk masalah sekitar Maluku. Penulis tetap acungkan Jempol, atas keuletan
pembelaan sdr Joshua. Oleh karena itulah Penulis mengharapkan dan mendoakan, agar Joshua
tidak terobsesi Sebagai seorang akhli penyanggah yang tidak pernah kalah debat. Tetapi
akhirnya tidak memenangkan kebenaran itu sendiri….. Terakhir, semoga tujuan yang sama,
mampu mengatasi perbedaan yang ada SEMOGA TUJUAN SAMA,MENGATASI PERBEDAAN YANG ADA. God
bless us all.

JOSHUA:
Saya tak membutuhkan acungan jempol dari siapapun, dan saya bukan ahli debat! Saya memang
terobsesi, dan saya terobsesi pada kebenaran! Saya tidak membela siapa-siapa dan lebih
lagi tidak membela kebenaran! Kebenaran berada jauh di atas saya, dan tidak memerlukan
pembelaan saya! Saya tidak bisa, dan tak seorangpun bisa memenangkan kebenaran, tetapi
kebenaran akan memenangkan siapapun yang "berpihak" kepadanya! Inilah obsesi saya,
"berpihak pada kebenaran", dan bukan "meminta kebenaran untuk berpihak pada saya! Kamu
mengerti bedanya, atau tidak? Saya pikir, kamu tidak dan tidak akan pernah bisa
memahaminya! Inilah buktinya! Perbedaan itu bukan untuk diatasi, tetapi untuk disyukuri!
Berbeda bukan kesalahan tetapi kekayaan! Hakekat dari kehidupan yang harmonis yang
berwawasan lingkungan terletak pada bagaimana kita "menghargai" perbedaan tersebut
sebagai bagian dari pengakuan dan penghargaan kita terhadap HAM!

Salam Sejahtera!
JL.

    Source: geocities.com/baguala67