
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67
Copyright ©
1999/2001 -
1364283024
& 1367286044
|
|
From: "Joshua Latupatti" joshualatupatti@hotmail.com
Date: Wed, 24 Oct 2001 10:47:04 +0000
KEPADA TEMPO DAN REPUBLIKA
download artikel in print friendly version Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa,
Akhir-akhir ini sepertinya terlihat bahwa, dengan dimotori oleh beberapa orang semacam Friets
Kirley dan Yustina, Tempo mulai merambah jalan untuk bisa ‘bersisian’ dengan "republika",
sebagai "media penghasut", yang biasanya tidak memakai logika di dalam ulasan-ulasan
beritanya! Inilah salah satu contonya!
SOURCE: TEMPO; DATE: 2001-10-19
Yel-yel RMS Warnai Sidang Alex Manuputty di Ambon TEMPO Interaktif, Ambon: Pekikan
yel-yel kelompok separatis Republik Maluku Selatan (RMS), mewarnai persidangan perdana
terdakwa Dr. Alexander Hermanus Manuputty, Ketua Front Kedaulatan Maluku (FKM), yang
dituduh melakukan kegiatan menentang negara kesatuan Republik Indonesia. "Mena Muria
Merdeka, Mena Muria Merdeka..!" teriak sejumlah pengunjung usai sidang di Pengadilan
Negeri Ambon, Jumat (19/10). Friets Kirley/Yustina)
JOSHUA:
Pertama, saya percaya bahwa "kuli tinta murahan" yang tidak punya harga diri dan kecukupan
intelektual seperti Friets Kirley/ Yustina ini, pasti akan meleleh otaknya, jika diminta untuk
membuktikan bahwa "pada tahun 1950, RMS memang melakukan gerakan separatis", dan
bukan "melaksanakan haknya, yang sesuai dengan konvensi Internasional"! Wartawan penjual
berita murahan seperti ini, memang lebih cenderung mencari makan lewat berita-berita dusta
atau tidak berdasar, asalkan menyenangkan pihak mayoritas dan laris terjual. Dengan
demikian, mungkin pula "tempo" bisa mengeruk keuntungan dan popularitas murahan, sebagai
pejuang nasional. Oleh sebab itu, walaupun dr. Alex H Manuputty hanya dituduh sebagai
"pelanggar larangan PDSD-Maluku", media yang mulai picisan ini mengatakan bahwa dr. A H.
Manuputty, sambil memberikan penekanan dengan menggunakan "nama lengkapnya",didakwa
dengan tuduhan "menentang NKRI"! Saya tidak tahu, apakah kedua wartawan picisan ini
mengerti bedanya RI dangan NKRI, atau memang mengerti tapi lebih suka bermunafik! Jika
saya berniat jahat, saya bisa saja mencari si picik ini dan "memeras kering kata separatis itu
dari mulut-begonya"! Kalau sudah bodoh, jangan jadi penjilat lagi!
SOURCE: REPUBLIKA: DATE: 2001-10-20
Pekik 'RMS Merdeka' Menggema di Sidang Kasus FKM Sidang tersebut digelar berkaitan
dengan sepak terjang Alex Manuputty yang telah melakukan pelanggaran terhadap maklumat
Penguasa Darurat Sipil (PDS) Maluku dalam bentuk peringatan hari kemerdekaan RMS ke-51,
25 April 2001 lalu. Pegawai negeri eks Kanwil Kesehatan Maluku itu didakwa melakukan
kegiatan yang mengancam keutuhan negara.
JOSHUA:
Yang satu ini memang sudah terkenal dengan sifat idiotik dan morel tukang-hasutnya! "media
penipu dan penghasut" ini mengatakan sendiri, bahwa dr. Alex Manuputty, didakwa dengan
tuduhan melanggar maklumat PDSD-Maluku! Kemudian mereka muncul dengan pernyatan
bahwa "dr. Alex Manuputty didakwa dengan tuduhan melakukan makar"! Sekarang,
"penghasut yang katanya berdasarkan iman" ini, datang lagi dengan pernyataan yang
merupakan "gabungan dari dua pernyataan terdahulu"! Begini rendahkah "akhlak orang
beriman"?
SOURCE: REPUBLIKA: DATE: 2001-10-20
Dalam tuntutan itu terungkap, Alex Manuputty telah melakukan tindak pelanggaran yang
mengancam keutuhan negara dengan melakukan upacara peringatan kemerdekaan RMS,
dalam bentuk pengibaran bendera RMS, pembacaan teks proklamasi RMS di kediaman
terdakwa di lorong PMI Nomor 71, Jl Kayadoe, kelurahan Kudamati, Nusaniwe, Ambon.
JOSHUA:
Jika "media penghasut beriman" yang diasuh oleh organisasi beriman seperti ICMI, memang
terdiri dari intelektual dan orang terdidik, mengapa mereka tidak bisa mengerti bahwa "segala
sesuatu itu sah terungkap, setelah pengadilan menjatuhkan vonisnya"? entukan putusannya"?
Apa yang sah terungkap melalui sebuah "tuduhan", hai orang-orang munafik? Sejujurnya, apa
yang dilakukan oleh dr. Alex Manuputty, "sudah harus secara rutin dilakukan oleh bangsa Alif
Ur, sejak 50 tahun yang lalu", jika tidak karena "intervensi RI yang melanggar semua hukum
internasional yang berlaku", dan jika "kejahatan itu tidak dibungkus oleh dusta dan
kemunafikan orang-orang beriman" seperti kalian! Mau membantah? Kerahkan seluruh isi
kandang republikamu dan majikan berimanmu yang bernama ICMI!!!
SOURCE: REPUBLIKA: DATE: 2001-10-20
Selama sidang berlangsung, para pendukung Alex Manuputty mengeluarkan kata-kata yang
menyakitkan aparat keamanan di luar sidang. Para pendukung itu mengungkapkan kalau
wilayah Kudamati adalah ibu kota RMS, Konjen RMS dan tetangga Indonesia. Hal ini terjadi
ketika di dalam gedung majelis hakim bertanya kepada terdakwa tentang apa itu Kudamati.
Sejumlah anggota TNI dari Yonif 143 kelihatan merah mukanya menahan marah mendengar
celotehan itu. kir
JOSHUA:
Bagaimana tidak terkenal dengan sifat idiotik? Para pendukung dr. Alex Manuputty di luar
gedung sidang, dapat mendengar per tanyaan Majelis Hakim di dalam ruang sidang, tanpa
satupun pengeras suara yang terpasang di sana! "media penghasut idiot" ini katanya meliput
jalannya persidangan, tetapi bukannya memberi laporan tentang "jawaban dr. Alex Manuputty",
malah menjadikan "komentar di luar persidangan sebagai bahan berita"!? Karena dikuasai oleh
"nafsu jahat" untuk menghasut, akibatnya saluran akal sehat mereka tersumbat, sehingga
menghubungkan keterangan waktu "selama sidang berlangsung", dengan "ketika Majelis
Hakim bertanya"!? Apakah memang "selama sidang berlangsung", pertanyaan Majelis Hakim
cuma tentang "apa itu Kudamati"? Setelah itu, "penghasut beriman" ini lalu mengambil
beberapa orang aparat Yonif 143" sebagai "pembungkus hati busuk dan moral mereka yang
menghitam", karena mendengar pernyataan-pernyataan di luar persidangan. Dengan kata lain,
mereka ini bukannya datang untuk mencari berita, tetapi untuk "meraup sampah sebagai
bahan baku hasutan mereka"!! Begini rendahkah akhlak manusia yang mengaku "paling
beriman"???
Jika ingin tahu, apa sebenarnya "tujuan utama" dari "sidang sepihak", yang merupakan
"permainan PDSD-Maluku-Polda Maluku dan Mabes Polri (seharusnya saya katakan, Saleh
Latuconsina-Friman Gani/Edi Darnadi dan Suroyo Bimantoro, sebagai pemain utama di dalam
sandiwara ini), buka biji mata idiot kalian, dan baca yang di bawah ini, jika bisa!
SOURCE: SOUTH CHINA MORNING POST; DATE: 2001-10-20
'Hidden agenda' in trial of separatist leader
By Vaudine England
The trial of a separatist leader in Ambon, the capital of Indonesia's Maluku islands, that began
yesterday had a hidden political agenda, analysts said. "It's not that separatism is really
considered a threat in Ambon these days, but by talking about that, the authorities hope to
distract us from the activities of the Laskar Jihad," he said.
JOSHUA:
Itulah agenda politik dibalik "sidang sandiwara" ini, yang menganggap si "Al Dustadz Jarah"
sebagai pahlawan integrasi, walaupun "turunan Yaman" ini memberlakukan "hukum rajam yang
lu mayan biadab bagi dunia moderen", dan yang "menghina kedaulatan hukum negara ini"!!! Si
"Al Dustadz Jarah" inilah yang menjadi ancaman terbesar bagi keutuhan negara ini, karena dia
bersekutu dengan "teroris internasional" dan menyelundupkan mereka ke dalam teritorial
negara ini secara ilegal, untuk merusuh, menjarah, membunuh dan menyunat-karbitkan warga
negara ini, atas nama "agama"! Mereka-mereka ini adalah model dari "imperalisme zaman
batu" yang mulai muncul ke permukaan lagi, yaitu "imperialisme agama", yang akan menjual
negara ini kepada "onta", dengan harga "beberapa real"!
SOURCE: SOUTH CHINA MORNING POST; DATE: 2001-10-20
He said efforts to rid the Maluku islands of militant Islamic group Laskar Jihad had petered out
several months ago at the same time as army propaganda sought to raise the profile of the
alleged separatist threat. This served the dual purpose of justifying a continuation of emergency
rule in the islands, which involved a heavy troop presence, as well as giving a just cause to
Islamic militants there.
JOSHUA:
Trio pemeran utama sandiwara peradilan ini, Saleh Latuconsina-Friman Gani/Edi Darnadi dan
Suroyo Bimantoro memang lagi berjuang di dalam sarung, untuk "menghalalkan laskar haram
jadah" itu sebagai penduduk sah di Maluku"! Satu hal yang luput dari pengamatan media
SCMP ini adalah bahwa "usaha penghalalan ini berhubungan juga dengan usaha-usaha untuk
menguasai tanah adat warga Kristen yang dirampok atas nama Allah", tetapi dengan
memajukan alasan-alasan yang berbau keserakahan iblis! (sementara mereka menuntut Israel
mengembalikan tanah Arab dan Palestina, yang terampas sejak "perang 7 hari", ketika Israel
dikeroyok oleh gabungan pasukan onta di bawah Abdul Nasser!)
SOURCE: SOUTH CHINA MORNING POST; DATE: 2001-10-20
The militants claim Maluku's Christians are fuelled by separatism and therefore must be
expelled or killed. Uniformed men have been seen helping Laskar Jihad militants attack
Christian areas. "It's pretty obvious. No one dares to touch the Laskar Jihad, but it's OK to nab
a guy who lacks serious backing and explain away a lot of brutality against Christians in the
process," said a Western diplomat.
JOSHUA:
Inilah "gambaran kebejadan dan kemunafikan orang-orang yang mengaku paling beriman",
yang pada dasarnya hanya "penunggang dan penista agama dan kekudusan Allah", dengan
beriman kepada onta dan jin! Mereka akan mengamuk seperti babi luka, ketika membaca
barita di atas, dan mengatai "orang barat" sebagai "kafir"! Kenyataannya "si kafir" yang mereka
sebutkan itu, memiliki akhlak dan inteligensia yang jauh lebih baik dari akhlak dan inteligensia
manusia-manusia sampah yang gemar mengkafirkan orang ini! Jangankan menggigit, untuk
menggonggong mereka saja, anjing saya tidak sudi karena jijik!
Salam Sejahtera!!!
JL.
Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to alifuru67@egroups.com |