KOMPAS, Selasa, 13 November 2001
TNI Mengutuk Pembunuhan Theys
* Jenazah Disemayamkan di DPRD Irja
Jayapura, Kompas
Ribuan orang berjalan kaki sejauh 45 kilometer dari kediaman almarhum Theys Hiyo
Eluay di Sentani menuju Kantor DPRD Irian Jaya, Jayapura, tempat jenazah Ketua
Presidium Dewan Papua (PDP) itu disemayamkan. Sampai Senin (12/11) malam,
belum bisa dipastikan kapan jenazah almarhum akan dikebumikan. Theys ditemukan
tewas, Minggu lalu, di Koya Tengah, sekitar 35 kilometer di timur Kota Jayapura.
Di Jakarta, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengutuk keras
pembunuhan Theys Hiyo Eluay. Secara institusional, Markas Besar TNI membantah
terlibat upaya pembunuhan tersebut.
"Apalagi kita sudah benar-benar mencoba memperhatikan masalah hak asasi
manusia (HAM), sedangkan Pak Theys sudah dikenal di dunia internasional. Kalau
terjadi sesuatu dengan beliau, akan menjadi reklame buruk kalau benar TNI terlibat,"
kata Kepala Pusat Penerangan (Puspen) TNI Marsekal Muda Graito Usodo, Senin.
Markas Besar TNI masih menunggu hasil otopsi jenazah sehingga persoalannya
dapat dilihat lebih jernih. "Sekarang seolah-olah ada nuansa pelanggaran HAM yang
sangat serius, seolah-olah dilakukan TNI, karena dikaitkan dengan undangan TNI agar
beliau hadir pada peringatan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera). Beliau dianggap
pahlawan karena berjasa memasukkan Irja dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Beliau pelaku sejarah Pepera," papar Graito.
Taman Imbi
Kepala Penerangan Kodam (Pendam) Trikora Letkol (Inf) Siregar di Jayapura, Senin,
membenarkan terfokusnya massa di Kantor DPRD Irja dan Taman Imbi. Sumber di
Polres Jayapura menyebutkan, ribuan orang dari suku-suku pedalaman Jayapura
masuk Sentani, kemudian bergabung dengan massa. Mereka berkumpul di kediaman
almarhum Theys, kemudian sekitar pukul 10.30 waktu setempat bergerak menuju
DPRD.
Massa menumpuk di Taman Imbi, tempat bendera bintang kejora pertama kali
dikibarkan, diiringi lagu Hai Tanahku Papua. Taman Imbi menjadi pusat pergerakan
politik masyarakat Irja. Senin pukul 18.00 waktu setempat, massa tiba di Taman Imbi,
dekat Kantor DPRD Irja.
Di depan sejumlah anggota DPRD, perwakilan massa menyampaikan empat tuntutan.
Yakni, Pemda Irja bersama DPRD segera menghadirkan tim independen guna
mengusut kasus penculikan dan kematian Theys; memfasilitasi 500 anggota Panel
PDP menghadiri pemakaman Theys; pemda dan aparat keamanan menjaga
keamanan anggota PDP, Panel, dan masyarakat Papua secara keseluruhan.
Kemudian, pemda segera memfasilitasi penyelenggaraan dialog nasional dan
internasional sehubungan dengan pelurusan sejarah Papua.
Disesalkan
Suasana di Jayapura masih mencekam, tetapi tak ada perusakan. Sejumlah warga
masyarakat pendatang di Sentani masih mengungsi ke Rindam, di Ifar Gunung, dan
beberapa markas TNI di Sentani.
Senada dengan keterangan Kepala Puspen TNI, Kepala Pendam Trikora Letkol (Inf)
Siregar pun membantah tuduhan bahwa TNI membunuh Theys.
Menurut dia, Satuan Tugas (Satgas) Tribuana malam itu tidak hanya mengundang
Theys tetapi semua tokoh masyarakat, termasuk pers, untuk syukuran Hari
Pahlawan 10 November 2001 di Markas Satgas Tribuana di Hamadi, Jayapura
selatan.
"Hubungan kami (TNI) dengan Bapak Theys selama ini sangat bersahabat dan penuh
kekeluargaan. Tidak ada unsur benci dan niat buruk untuk mencelakakan apalagi
membunuh Bapak Theys. Selain itu, dari motif dan cara pembunuhan, sama sekali
tidak mungkin dilakukan TNI," kata Siregar.
Dan, atas nama TNI, Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) Trikora Mayjen
Mahidin Simbolon menyampaikan duka cita dan belasungkawa kepada keluarga
Theys.
Terhadap tindak lanjut penyelesaian masalah tersebut, Graito mengatakan, TNI
menyerahkan sepenuhnya kepada Kepolisian Daerah (Polda) Irian Jaya beserta
jajarannya sesuai hukum yang berlaku.
Secara terpisah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Akbar Tandjung di Gedung
MPR/ DPR menyatakan duka cita atas terbunuhnya Theys. "Kita semua sangat
sedih. Terlepas dari kita tidak sependapat dengan beliau, Pak Theys adalah tokoh
Papua," katanya.
Tandjung mendesak aparat kepolisian mengerahkan tenaga untuk mencari pelaku
pembunuhan. Ia tidak menampik dugaan adanya motif politik di balik pembunuhan
Theys.
Guru Besar Hukum Pidana Internasional dari Universitas Padjadjaran (Unpad)
Bandung Prof Dr Romli Atmasasmita mengemukakan, terbunuhnya Theys H Eluay
mungkin bisa mempersulit posisi Indonesia dalam penyelesaian masalah Papua
secara internasional.
"Kematian Theys sangat mengejutkan serta menimbulkan keprihatinan. Ini akan
semakin mempersulit Indonesia dalam hubungan internasional karena pasti aparat
akan dituduh sebagai pelakunya. Padahal, belum tentu. Tetapi, setidak-tidaknya
masyarakat internasional akan menanyakan pada Pemerintah Indonesia kenapa itu
bisa terjadi," jelas Romli kepada Kompas di Gainesville, Florida, Amerika Serikat (AS)
hari Senin.
Di Merauke, Bupati Merauke pada pukul 07.00, lewat Radio Republik Indonesia
(RRI), menyerukan kepada penduduk untuk tetap tenang, tidak terprovokasi oleh
tindakan yang menyesatkan. "Saya atas nama pribadi maupun rakyat Merauke juga
ikut belasungkawa atas meninggalnya Theys Hiyo Eluay," tuturnya.
Sejumlah warga masyarakat Papua minta pertanggungjawaban negara atas
pembunuhan Theys. Pembunuhan ini menjadi tanggung jawab pemerintah. Karena
saat terbunuh, Theys berstatus tahanan luar.
"Kami mengindikasikan kematian Theys Eluay berkaitan erat dengan usahanya
selama ini untuk menegakkan keadilan di Papua. Apalagi sebelum terbunuh, Theys
dibawa menuju Kecamatan Koya Tengah melewati pos penjagaan militer di mana
setiap kendaraan selalu diperiksa ketat. Untuk itu kami berpendapat perlunya
penjelasan resmi dari otoritas wilayah sehubungan adanya penjagaan militer yang
kemungkinan dilewati ketika korban diculik," ujar Andi Yusuf, tokoh pemuda Papua
yang membacakan pernyataan bersama Solidaritas Nasional untuk Papua di LBH
Jakarta, Senin.
Prihatin
Pemerintah prihatin dan menyesalkan tewasnya Ketua Presidium Dewan Papua
(PDP) Theys Hiyo Eluay. Pemerintah mengajak masyarakat Papua bekerja sama dan
menghindarkan aksi kekerasan pascaperistiwa tersebut, ungkap Menko Polkam
Susilo Bambang Yudhoyono di sela-sela pembukaan pertemuan Kerja Sama Operasi
ASEAN dan Cina dalam Menghadapi Bahaya Obat Terlarang (ACCORD) di Kuta Bali,
kemarin. Menurut Yudhoyono, Presiden Megawati Soekarnoputri berpesan agar
pascakejadian ini dilakukan langkah penanganan yang baik.
"Saya sampaikan kepada Gubernur dan Kepala Polda, dan kita saksikan sekarang
mereka sedang bekerja. Pertama-tama untuk jenazah almarhum harus dilakukan
langkah yang tepat. Upacara pemakaman diharapkan dapat dilaksanakan secara
damai dan tertib," ujar Yudhoyono.
Kepala Badan Humas Polri Brigjen (Pol) Saleh Saaf, Senin petang, menegaskan,
Mabes Polri memberlakukan siaga satu di Irja. Namun, sejauh ini, Polri belum bisa
memastikan pelaku dan motif pembunuhan Theys. Diberlakukannya siaga satu
karena terjadi keributan menyusul tewasnya Theys. "Kepala Polri memerintahkan
Kepala Polda Irian Jaya untuk tidak ragu menindak tegas pelaku kerusuhan dan
tindakan anarki di sana," kata Saaf.
Sejauh ini, ungkap Saaf, polisi menangkap delapan tersangka dan meminta
keterangan 12 saksi dari kerusuhan dan penjarahan di Sentani.
Dibawa ke Jakarta
Guna mengetahui lebih detail penyebab kematian Theys Hiyo Eluay (64), jantung
almarhum yang diotopsi hari Minggu lalu, hari Senin dibawa ke Surabaya untuk
diperiksa lebih lanjut di laboratorium RSU Dr Soetomo.
"Dari pemeriksaan di ruang jenazah RSU Dok II Jayapura, hanya diketahui penyebab
kematian Theys akibat kekurangan oksigen," tutur staf ahli Menteri Negara
Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Bidang Politik Michael
Menufandu, mengutip keterangan Abdi Dondifu, salah satu mantri senior yang ikut
dalam otopsi tersebut.
Nasib pengemudi almarhum Theys, Aristoteles Masoka, menurut Pendeta Herman,
sampai saat ini masih simpang siur. "Ada yang menyebutkan Aris saat ini dalam
pengamanan masyarakat mengingat dia satu-satunya saksi mata yang mampu
mengungkap perbuatan biadab itu."
Dari rumah duka di Jalan Bestirpos 5 Sentani Kota, Amelia Eluay adik almarhum
menyebutkan, istri Theys, Yanete Ohee, memutuskan pemakaman almarhum akan
dilakukan di depan rumah Theys. (kor/bur/tra/sah/sup/isw/nic/rts)
© C o p y r i g h t 1 9 9 8 Harian Kompas
|