|
|
KOMPAS (KCM), Rabu, 17 Oktober 2001, 09:50 WIB Australia Kritik Indonesia Soal Dukungan Kepada AS Canberra, Rabu Perdana Menteri John Howard melontarkan kritik tajam atas sikap Presiden Megawati Soekarnoputri yang dukungannya melemah terhadap perang melawan terorisme yang diprakarsai Amerika Serikat. PM Howard selanjutnya berjanji akan mengangkat keprihatinan Canberra itu dalam pertemuan tingkat tinggi APEC di Shanghai akhir pekan ini, demikian keterangan yang diperoleh Antara di Canberra, Rabu (17/10). Sehubungan dengan melemahnya dukungan Jakarta itu, PM Howard memperingatkan bahwa Indonesia telah mengancam stabilitas kawasan setelah Presiden Megawati mengkritik serangan itu. "....Adalah sangat penting bahwa sebuah negara yang disebut sebagai negara Islam terbesar di dunia, tidak membiarkan masalah itu menjadi Islam melawan yang lain," katanya. ".....Jangan sampai hal itu terjadi...," tegasnya. Ia mengatakan, Indonesia tidak bisa bersikap seperti itu dan kemudian mendukung tuntutan kelompok teroris bahwa serangan sekutu internasional yang kini tengah dilaksanakan merupakan perang melawan Islam. "....Ia ( Presiden Megawati-red) kini dalam posisi yang sulit, tetapi saya kira sikap itu bukan kepentingan nasional Indonesia, atau kepentingan stabilitas kawasan kita, jika Indonesia melemah dukungannya terhadap AS," kata Howard. "...Sampai saat ini, Indonesia memiliki tradisi toleransi agama yang kuat," tambahnya. PM Howard juga prihatin terhadap Presiden Megawati telah menghadapi tekanan internal. Tetapi Howard menegaskan, Indonesia saat ini perlu mempertahankan kesatuan nasional dan prinsip demokrasi dan tidak kembali kepada cara lama yang otoritarian. "...Negara itu sudah keluar dari cara lama itu dan proses perubahannya berlangsung sangat sulit, tetapi kalian tidak pernah bisa terhindari dari ancaman terorisme..," katanya. PM Howard menyebutkan akan menyampaikan pendapatnya itu kepada Presiden Megawati. "Ia (Presiden Megawati) harus mengerti dan ini bukan perang antara Islam dengan pihak lain," sahutnya.(Ant/nik)
|