The Cross
Under the Cross

Listen to the News
English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2001 -
1364283024
& 1367286044


Ambon - Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

KORAN TEMPO, Kamis, 11 Oktober 2001

Setelah Serangan ke Afganistan Indonesia Target AS Berikutnya

WASHINGTON -- Ini mungkin tak masuk akal. Tapi setidaknya, itulah berita di harian prestisius AS, The New York Times (NYT) edisi 10 Oktober kemarin. Mengutip sumbernya, seorang pejabat tinggi AS yang tak mau disebut namanya, NYT menulis bahwa setelah Afganistan, tiga negara lain bisa menjadi sasaran operasi militer AS. Ketiga negara itu adalah Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Ketiga negara ini dianggap menjadi bagian dari jaringan Usamah bin Ladin. "Mereka target aksi tertutup dan terbuka Amerika di masa mendatang," kata pejabat itu.

Jaringan Usamah di ketiga negara itu, demikian NYT, telah mengembangkan operasi selama beberapa tahun terakhir, menghimpun dana, melatih milisi, materi, dan pengalaman. "Mereka bahaya nyata bagi kepentingan AS di luar negeri," ujar si pejabat.

Ia kemudian menyebut kelompok Abu Sayyaf pimpinan Abubakar Janjalani di Filipina. Kelompok ini, katanya, adalah yang paling dekat dengan jaringan Usamah dan Al-Qaidah.

Diungkapkan pula bahwa beberapa anggota Al-Qaidah telah transit di bandara Kuala Lumpur, Malaysia. "Seorang pembajak dalam tragedi 11 September, Khalid al-Midhar, tertangkap kamera video dalam pertemuan teroris di Kuala Lumpur, Januari 2000," kata pejabat tadi.

Sedangkan di Indonesia, ia menyebut kelompok Islam fundamentalis telah menerima uang, tenaga, dan senjata dari kelompok Usamah bin Laden. "Laskar Jihad menerima bantuan Taliban," katanya. Kelompok lain adalah Front Pembela Islam.

Tudingan ini segera dibantah Ketua Front Pembela Islam Habib Tb. Rizieq. Menurut dia, tuduhan itu tidak berdasar. "Jangan asal ngomong ," kata Habib Rizieq dengan keras kemarin. Laskar Jihad Ahlus Sunnah wal Jamaah juga membantah. "Kami tak punya kaitan dengan Taliban," kata Kepala Divisi Penerangan Laskar Jihad Ibnu Harun.

Hardi mengakui, pemimpin mereka, Ja'far Umar Thalib, pernah bertemu Usamah di Peshawar, Pakistan, 1987. Namun, kata dia, itu hanya pertemuan biasa. "Sejak awal Ustaz Ja'far beda prinsip dengan Usamah," ujarnya.

Habib Rizieq juga membantah pernah mengancam pejabat atau organisasi AS di Indonesia. Menurut dia, justru AS yang mengancam, misalnya mengancam Laskar Jihad dan FPI sebagai sasaran aksi AS. "Kami bukan mengancam, tapi bereaksi atas ancaman AS terhadap Afganistan," ujarnya.

Menanggapi berita NYT itu, pejabat di Kedutaan Besar AS di Jakarta mengaku baru membacanya kemarin. "Saya belum dapat berkomentar," ujar pejabat yang tak mau disebut namanya itu. marwiyah/dede/kurie/antara


© korantempo

Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to alifuru67@egroups.com