The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Pengungsi Maluku Kelaparan. Pemda NTT Tidak Lagi Punya Dana


KORIDOR, 6 November 2001

Pengungsi Maluku Kelaparan
Pemda NTT Tidak Lagi Punya Dana

koridor.com [6 Nov 2001, 9:54] Sekitar 3000-an pengungsi asal Maluku di Nusa Tenggara Timur-NTT, kini makin menderita akibat bahaya kelaparan, menyusul dihentikannya bantuan pangan, dari gereja protestan dan Pemda wilayah Nusa Tenggara Timur.

Para pengungsi yang meninggalkan wilayah Maluku, akibat konflik agama berkepanjangan itu mengakui, penduduk lokal saja sudah tidak bisa mengandalkan hidup dari beras dan kebutuhan mendasar lain, sebagai buntut krisis ekonomi .

"Kami sedang menghadapi kelaparan, karena dana amal dari gereja sudah habis untuk bantuan pangan pengungsi, sementara kami tidak bisa berlama-lama menggantungkan hidup dengan penduduk lokal. Apalagi kami sudah meminta beras selama empat bulan belakangan," tandas pengungsi asal Maluku, Apoli Watimena, seperti dilansir The Jakarta Post, Selasa (6/11).

Ribuan pengungsi Maluku, kini masih mendiami stadion olahraga, asrama-asrama Universitas Artha Wacana dan Kecamatan Nunhila NTT, kini dalam kondisi mengenaskan, setelah penghentian bantuan pangan.

Menurut Pastur P.J. Therik, yang mengkoordinasikan bantuan pangan untuk pengungsi, penghentian bantuan pangan oleh gereja sejak empat bulan lalu, karena tidak ada lagi sumber-sumber dana.

"Banyak pihak yang memberi dana untuk pengungsi telah menghentikannya, karena kondisi ekonomi terus memburuk. Sementara kami tidak pernah menerima bantuan dari Pemda (NTT) setempat," tandas Therik.

Seperti diketahui, pengungsi asal Maluku dan Maluku Utara, tidak saja datang ke wilayah NTT, tetapi ribuan lainnya masih berada di wilayah Irian Jaya, Sulawesi dan Jakarta. Mereka masih takut pulang, dikarenakan trauma perang antar agama, yang menewaskan lebih dari 5 ribu jiwa.

Sementara itu, Pemda NTT sendiri mengakui, tidak memiliki dana untuk menolong para pengungsi. Sehingga menurut Jubir Pemda NTT, J.B. Kosapilawan, para pengungsi lebih baik pulang ke Ambon, karena situasi sudah mulai normal. Kalau tidak, ikut saja program resettlement pemerintah, untuk memulai hidup baru.

Pemda NTT beserta Pemerintah Pusar, memang masih menghadapi beban tinggi dan memfokuskan mengurusi pengungsi asal Timor Timur, yang kini jumlahnya masih puluhan ribu jiwa. [arthur / ac]

Hak Cipta © 2000-2001 PT Koridor Dotkom
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044