|
|
Masariku Update 1 Sep. 2001: Kembali Terjadi Penembakan di Laut Sebuah speed boat (Inarisa) yang berpenumpang dan awak 9 orang, ketika sedang melayari rute Passo (Ambon) ke Kairatu (Seram), dihadang dan ditembaki disekitar Pulau Pombo, sehingga mengakibatkan jatuhnya korban. Kronologis. Speed boat tersebut pukul 07.40 WIT, bertolak meninggalkan Pelabuhan speed boat pantai Desa Passo (pulau Ambon), menuju desa Kairatu (pulau Seram). Ketika mereka sampai di sekitar daerah pulau Pombo, terlihat ada 2 (dua) buah speed boat sementara parkir di tengah lautan antara pulau Pombo dan Pulau Haruku, seolah-olah sedang mengalami kerusakan, sepentara 2 (dua) buah speed boat lainnya juga sementara parkir di perairan pulau Pombo dan desa Liang (pulau Ambon). Ketika mereka semakin dekat kearah 2 buah speed boat yang sementara parkir di tengah laut antara pulau Pombo dan Pulau Haruku, 2 buah speed boat yang berada di antara pulau Pombo dan desa Liang terlihat mulai bergerak ke arah speed boat yang sementara berada di antara pulau Pombo dan pulau Haruku, setelah speed boat Inarisa semakin dekat, tiba-tiba ke empat speed boat tersebut yang ternyata milik warga Muslim tersebut tiba-tiba bergerak mengepungnya dan mengeluarkan rentetan tembakan kearah speed boat Inarisa, dan langsung mengenai 2 orang awak speed boat masing-masing : nahkoda speed boat Yunus Kainama (33 thn) mengalami luka tembak pada perut, Daniel Tuapattimain (22 thn) mengalami luka tembak pada kaki kiri dan kaki kanan, dan 4 orang penumpang : Nn. Meiske Sitania (22 thn) luka tembak pada leher, Mets Silooy (22 thn) luka tembak pada kaki kanan, Minggus Limaheluw (55 thn) le! cet pada dahi akibat terserempet peluru, Jansen Tatipikalawan (28 thn) luka tembak pada kaki kanan/patah tulang kering. Ketika Yunus tertembak dan tidak dapat lagi mengemudikan speed boat tersebut, adiknya berusaha untuk memindahkannya. Sementara itu seorang anggota Brimob yang mengawal speed boat tersebut berusaha untuk menghalau ke empat speed boat yang mengepung mereka. Dan menurut salah satu korban terlihat salah satu speed boat dari yang mengepung speed boat mereka ada yang korban, karena terlihat speed boat tersebut hanya berputar-putar ditempat saja. Usaha dari anggota Brimob yang berusaha untuk menghalau ke empat speed boat tidak bisa berlangsung lama, karena tidak seimbang. Sebab terlihat di dalam ke empat speed boat tersebut terlihat cukup banyak yang berkaian loreng dan lengkap dengan senjata semi otomatis. Setelah adik dari Yunus berhasil memindahkannya, ia segera membawa speed boat tersebut ke desa terdekat di pulau Seram (desa Kamarian), dan setelah itu seluruh korban dilarikan dengan mempergunakan mobil angkutan umum ke Puskesmas desa Kairatu sekitar pukul 10.30 WIT. Pukul 14.15 WIT, tiga orang korban yang cukup parah dievakuasi dari Desa Kairatu ke Ambon, dan tiba di RSUD Dr. Haulussy Kudamati Ambon sekitar pukul 16.00 WIT. Sementara itu, informasi yang kami dapatkan bahwa dari speed boat yang melakukan penghadangan itu, juga ada korban dua orang meninggal dan 4 orang mengalami luka berat dan luka ringan, dimana diketahui korban meninggal dunia atas nama : Pratu Rusdi Hardi anggota Kompi A 733 Para BS Kodam XVI/Pattimura dan Bharada Sanil Syarif Elly Anggota organik Brimob Polda Maluku yang sementara bertugas di Kantor Gubernur Maluku, sedangkan korban luka ringan dan luka berat yang dirawat di RS Alfatah Waihaong Ambon adalah : Andi (21 thn) luka tembak tangan kiri dan bahu kiri, Fatur (25 thn) luka tembak tangan kiri, Akil Laode (26 thn) luka tembak pada perut, dan Agil Papulehe (30 thn) luka tembak pada perut. Masariku Network Ambon Received via email from: Masariku@yahoogroups.com |